Bentuk Kekerasan Pada Sang Buah Hati, Waspadai Bunda

Berbagai bentuk kekerasan pada bayi banyak terjadi. Kurangnya pemahaman akan cara memperlakukan bayi sering kali diabaikan banyak orang

Penulis: Maudy Asri Gita Utami | Editor: Madrosid
TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA
Waspada Shake Baby Shyendrome 

Bentuk Kekerasan Pada Sang Buah Hati, Waspadai Bunda

PONTIANAK - Berbagai bentuk kekerasan pada bayi banyak terjadi. Kurangnya pemahaman akan cara memperlakukan bayi sering kali diabaikan banyak orang.

Dengan demikian, Orangtuanya yang seharusnya waspada terhadap anak-anak nya dari pengaruh kekerasan yang terlihat biasa saja di mata kita seperti Shake Baby Syndrome.

Apa itu Shaken Baby Syndrome?

Shaken Baby Syndrome atau Battered Baby Syndrome adalah salah satu tipe trauma kepala yang terjadi ketika bayi diguncangkan dengan keras atau kasar.

Shaken Baby Syndrome sendiri merupakan salah satu bentuk kekerasan pada anak.

Baca: Syahrini Bergelimang Harta Jadi Menantu Konglomerat, Ibu Kandungnya Cari Duit Jual Rempeyek

Baca: Yunarto Wijaya Berharap Ada Data Bombastis Buktikan Klaim Kemenangan 54 Persen Prabowo di Pilpres

Baca: Gara-gara Posting Foto Ini di Instagramnya, Ariana Grande Dituntut Rp 716 Juta

Ketika seorang anak atau bayi diguncangkan dengan keras maka otak akan terpelanting kedepan dan kebelakang membentur tulang tengkorak.

Hal ini dapat menyebabkan memar pada otak (contusio). pembengkakan. tekanan dan perdarahan pada otak.

Hal ini paling sering terjadi pada anak berusia kurang dari 2 tahun tetapi dapat juga ditemukan pada anak berusia diatas 5 tahun.

Shaken Baby Syndrome dapat menyebabkan kebutaaan, tuli gangguan belajar atau gangguan perkembangan, lumpuh, kejang dan kematian.

Bagaimana Shaken Baby Syndrome terjadi ? Biasanya pelaku merupakan orang tua yang sedang marah atau pengasuh anak yang sedang berusaha menenangkan anak yang sedang menangis atau rewel.

Tldak seperti trauma kepala yang lain. Shaken Baby Syndrome terjadi karena guncangan yang keras terhadap anak. Otak bayi relatif lebih kecil daripada kepalanya dan lebih Iemah dibandingkan otak dewasa.

Kepala bayi pun Iebih besar dan berat proporsinya dibandingkan tubuhnya. ditambah otot leher pada bayi belum cukup kuat untuk menopang leher.

Jadi ketika bayi diguncangkan secara kasar, Iehernya akan tersentak dan kepalanya terdorong ke depan dan belakang sehingga terjadi mekanisme akselerasi-deselerasi di otak. Kemudian jaringan pembuluh darah di otak dapat robek dan mengakibatkan perdarahan.

Yang harus diperhatikan bahwa Shaken Baby Syndrome T1DAK disebabkan guncangan ringan atau guncangan ketika bermain bersama anak.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved