Paskahan Bersama Segenap Guru dan Karyawan Sekolah Katolik di Keuskupan Agung Pontianak
Sekitar 400-an guru dan karyawan sekolah-sekolah Katolik yang tergabung dalam MPK (Majelas Pendidikan Katolik) Keuskupan Agung Pontianak
Penulis: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano | Editor: Madrosid
Menampakkan wajah Gereja Katolik
Sekolah-sekolah Katolik di Keuskupan Agung Pontianak rata-rata merupakan karya kerasulan tarekat, selain milik Keuskupan Agung Pontianak. Tarekat religius yang menangani sekolah adalah SFIC, KFS, SMFA, OSA, MTB, CP, CDD, OFMCap, dan SVD.
Beberapa sekolah dikelola oleh awan seperti Yayasan Pancur Kasih, Yayasan Santa Monika. Sekolah-sekolah itu tersebar di seluruh wilayah keuskupan dan beberapa tarekat memiliki sekolah-sekolah di wilayah keuskupan lain.
Dalam kata sambutannya, Br. YM Vianney MTB --Ketua MPK Keuskupan Agung Pontianak-- mengatakan bahwa di wilayah Keuskupan Agung Pontianak inni ada 10 Yayasan Pendidikan Katolik yang telah bergabung di MPK, dengan 70 sekolah katolik.
Meskipun setiap yayasan milik tarekat memiliki spiritualitas pendiri yang menjadi ciri khas masing-masing sekolah, namun kerjasama perlu dibangun agar tantangan-tantangan peningkatan sumber daya manusia, tatakelola, manajemen, penguatan pendidikan karakter dan reksa pastoral dalam menghadapi zaman milenial dapat ditanggung bersama.
Dalam hal tersebut, Br. Vianney MTB mengajak yayasan–yayasan yang telah bergabung dalam MPK dapat bekerjasama dengan mengatakan bahwa MPK (Majelis Pendidikan Katolik) Keuskupan Agung Pontianak itu merupakan wadah dari yayasan-yayasan pendidikan katolik.
Ia juga mengajak bergerak bersama, maju bersama demi kemajuan dunia pendidikan.
“Kehadiran MPK bukan mengintervensi LPK-Yayasan, melainkan menjadi wadah LPK untuk dapat berbicara bersama, bersatu mewujudkan visi misi Gereja agar ‘wajah’ Gereja semakin tampak dalam sekolah-sekolah katolik,” demikian harapnya.
Perayaan Ekaristi Paskah Bersama para guru sekolah Katolik Keuskupan Agung Pontianak pagi itu dimeriahkan oleh kelompok koor dari para guru dan karyawan dari Yayasan Pendidikan Gembala Baik Pontianak.
Sebelum berkat penutup, Pastor William Chang OFMCap menekankan kembali bahwa kerjasama antara LPK dengan MPK itu akan berdampak positif terhadap LPK-Sekolah Katolik baik secara bersama ataupun pada masing-masing sekolah.
Ditawarkan “4S” agar kerjasama ini dapat memperoleh hasil maksimal yaitu Strategi, Struktur, Skill, dan Speed Target (baca: ketepatan sasaran).
Poin-poin pokoknya ialah bahwa MPK perlu memikirkan secara matang dan benar hal-hal yang berkaitan dengan, rencana, gagasan serta pelaksanaannya. Perlu juga membangun jaringan baik secara daring (dalam jaringan) maupun luring (luar jaringan).
MPK juga perlu mengembangkan dan mengasah keterampilan-keterampilan yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara bersama. Lalu, ebagai Lembaga Pendidikan Katolik, MPK harus mempunyai komitmen bersama sebagai ‘pembawa terang’.
Perayaan Paskah bersama ini ditutup dengan makan siang bersama di halaman persekolahan Gembala Baik Pontianak.