Aiman Kompas TV

Dituding Makar, Ini Bantahan Kivlan Zen di Aiman Kompas TV! Singgung Andi Arief Soal Setan Gundul

Kivlan Zen menegaskan yang dimaksud ucapan merdeka adalah bahwa selama ini pihaknya tidak bisa menyampaikan pendapat.

Penulis: Jimmi Abraham | Editor: Jimmi Abraham
Screenshoot Youtube
Wawancara eksklusif Aiman Witjaksono dengan Mantan Kepala Staf Komando Strategis Angkatan Darat (Kakostrad), Mayor Jenderal (Purn) Kivlan Zen saat program talkshow Aiman Kompas TV. 

"Gak tersinggung. Gak tersinggung saya. Dia sendiri yang setan gundul toh," ujar Kivlan Zen

Kivlan Zen menjelaskan bahwa dirinya tidak pernah bertemu Prabowo Subianto secara langsung sekitar lima tahun. Tepatnya sejak dirinya mendukung Prabowo. 

"Gak pernah ke Kartanegara. Coba cek. Saya tidak pakai kontaknya Prabowo. Saya tidak memakai orang lain. Tidak pernah membisiki. Bisik itu kan harus dekat ke kupingnya. Saya menyampaikan kalau Andi Arief itu setan gundul. Karena dia (Andi Arief_red) menyampaikan hal-hal yang tidak tepat," tutur Kivlan Zen

Terkait tudingan Andi Arief kepada Kivlan Zen sebagai komandan bisnis massa sejak tahun 1998 hingga sekarang, Kivlan Zen memberikan klarifikasi secara tegas.

"Kalau bisnis massa kan dapat untung. Saya sama sekali gak dapat untung. Nama Kivlan Zen itu sudah didengar dan dikenal dengan massa untuk mendukung kebenaran dan keadilan. Bukan untuk pemerintahan yang dzolim," tukasnya. 

Topik pembahasan talkshow Aiman kali ini dilatarbelakangi keadaan suhu politik memanas jelang pengumuman hasil pemilu 2019 pada 22 Mei mendatang.

"Perang" pernyataan dilontarkan, termasuk dari pendukung pasangan calon 02 Prabowo-Sandi yakni mantan Kepala Staf Komando Strategis Angkatan Darat (KASKOSTRAD) Mayor Jenderal TNI (Purn) Kivlan Zein.

Baca: Kasus Audrey Proses Damai, Kuasa Hukum Daniel Edward Tangkau Ungkap Hal Ini

Baca: BREAKING NEWS: 3 Pelaku Pengeroyokan Audrey Jalani Hukuman, Keluarga Korban Beri 3 Syarat!

Kivlan menyerukan aksi massa turun ke jalan untuk menggugat Pemilu 2019 dan melawan siapapun yang menghalangi!

Seruan yang diucapkan di hadapan kelompok massa pendukungnya ini lantas viral di media sosial.

Tak hanya Kivlan Zein, seruan people power dilontarkan Eggi Sudjana, aktivis pendukung Prabowo-Sandi.

Ajakan ini ia lontarkan sesaat setelah pencoblosan, 17 April lalu karena menduga adanya kecurangan dalam pemilu.

Atas berbagai seruan aksi massa yang diduga mengarah pada tindakan di luar konstitusi ini, pemerintahpun bereaksi.

Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Andika Perkasa menegaskan akan memproses hukum apabila ada anggotanya yang terbukti tidak netral dalam Pemilu 2019.

Hal ini disampaikan setelah Rizal Ramli menuding adanya anggota TNI yang memegang data hasil pemilu.

Di hari yang sama, Maklumat juga dikeluarkan Menkopolhukam Wiranto.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved