Listrik Sering Padam Jelang Buka Puasa, Warga Mengadu ke Wakil Wali Kota Pontianak

Warga resah karena pemadaman listrik kerap terjadi saat menjelang waktu berbuka puasa

Penulis: Syahroni | Editor: Didit Widodo
KOLASETRIBUNPONTIANAK.CO.ID
Pemadaman listrik 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Syahroni

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, TRIBUN - Sejumlah warga Kota Pontianak mengeluhkan pelayanan PLN yang rutin memadamkan listrik dalam sepekan terakhir. Warga resah karena pemadaman listrik kerap terjadi saat menjelang waktu berbuka puasa.

“Pemadaman listrik ini sudah terjadi sejak memasuki bulan Ramadan sampai saat ini. Setiap hari pasti saja ada pemadaman listrik dan itu selalu terjadi saat waktu berbuka,” kata Faiz (38) warga Pontianak Timur, Senin (13/5/2019).

Menurut Faiz, warga kesal karena pemadaman listrik yang kerap dilakukan dalam sepekan terakhir ini tidak pernah ada pemberitahuan sebelumnya. Dia pun meminta pihak PLN agar dapat memberikan penjelasan mengapa listrik sering dipadamkan.

“Tidak ada pemberitahuan, Pak. Mereka (PLN) memadamkan listrik sesuka hati saja, kami juga tidak tahu apakah ada gangguan pada mesin ataukah tidak,” ujarnya.

Baca: Dijual Ayah dan Diperkosa Sekelompok Pria, Seorang Janda Bakar Diri

Baca: VIDEO: Ribuan Siswa SMA Rayakan Kelulusan di Bundaran Digulis Pontianak

Warga Siantan Pontianak Utara, M Indra (46) juga mengeluhkan pemadaman listrik yang terus dilakukan PLN. Menurut warga, pemadaman listrik sangat mengganggu aktivitas ibadah di bulan Ramadan. Oleh karena itu, PLN harus segera melakukan normalisasi listrik.

“Ini sangat menggagu sekali setiap hari pasti ada pemadaman, tak hanya siang dan malam, saat menjelang berbuka puasa juga kerap terjadi pemadaman listrik,” ujarnya.

Ia berharap tidak adalagi pemadaman hingga berakhirnya bulan puasa ini, sebab umat muslim tengah melaksanakan serangkaian ibadah seperti sahur, buka puasa dan lainnya.

"Kita berharap tidak lagi ada pemadaman, kalau alasan karena layangan mengapa malam sering juga listrik mati padahal tidak ada yang main layangan," ucap Indra membandingkan.

Lanjut ia berharap, PLN dan Pemkot Pontianak dapat memberikan solusi tehadap persoalan listrik yang sering mati dan membuat warga resah.

"Kitakan kalau listrik mati itu tidak bisa apa-apa jadinya, apalagi yang masaknya pakai listrik. Kalau listrik padam sejam saja, susah masyarakat," pungkasnya.

Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan
Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan (TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Youtube)

Jadi Rutin

Keluhan masyaraklat akhirnya sampai ke Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan. Ia menyampaikan harus ada upaya menyikapi pemadaman listrik yang terjadi sebulanan ini dan terlebih bulan Ramadan ini, seakan menjadi rutinitas, sehingga ia mendapat banyak aduan khususnya bagian Pontianak Timur dan Utara.

Menurut Bahasan, keluhan masyarakat itu disampaikan pada dirinya karena merasa kesal listrik sering mati khususnya menjelang berbuka puasa dan beribadah terawih.

"Saya mendapat banyak laporan dan keluhan dari masyarakat terkait listrik yang sering mati pada akhir-akhir ini, khususnya di kawasan Pontianak Utara dan Pontianak Timur," ucap Bahasan di ruang kerjanya.

Dikatakannya, masyarakat berkeluh kesah dan mereka minta pada Pemkot Pontianak untuk menyikapi dan memberikan solusi, oleh sebab itu, ia mengaku sudah menelepon pihak PLN.

"PLN mempunyai alasan karena faktor layang-layang sehingga banyak konsleting yang menyebabkan terjadinya pemadaman,"ucap Bahasan.

Selama ini, menurut Bahasan pihaknya telah melakukan razia rutin terhadap permainan layang-layang di Kota Pontianak.

Terlebih setelah terjadi peristiwa yang merenggut korban jiwa di Pontianak Timur beberapa waktu lalu, dikeluarkan maklumat Pemkot Pontianak bersama Polresta dan sudah ada Perwa juga melarang permainan layang-layang.

Namun menurutnya masyarakat berdalih bahwa permainan layang-layang ini hobi, tapi ia menegaskan tidak boleh ada permainan layang di Kota Pontianak dan pemkot akan membuat festival nantinya guna memfasilitasi.

Tapi perlu diketahui festival layang-layang bukan seperti yang dimain dengan gelasan dan kawat. Sebab permaian dengan gelasan dan kawat sangat berbahaya.

"Menyikapi komplain masyarakat karena listrik sering padam saat buka puasa dan ibadah kita

Perintahkan Satpol PP terus melakukan razia layangan sehingga PLN tidak ada alasan lagi padam akibat layang-layang," ujarnya.

Bahasan menambahkan tidak mungkin kalau sudah tidak ada main layang-layang PLN beralasan karena kawat layangan lagi.

"Masyarakt mengeluh karena padamnya seakan menjadi rutin dan saat jam-jam berbuka puasa. Bukan cuma lima menit padamnya, kalau udah protes artinya suda berjam jam padamnya. Kalau sudah dirazia tapi PLN masih beralasan karena layangan ini tidak elok juga," pungkasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved