Ustadz Adi Hidayat Maafkan Andre Taulany, "Semoga Syal Palestina itu Menjadi Pengingat"
Ustadz Adi Hidayat Ajak Maafkan Andre Taulany, "Semoga Syal Palestina itu Menjadi Pengingat"
Penulis: Nasaruddin | Editor: Nasaruddin
Ustadz Adi Hidayat mengunggah fotonya bertemu host Ini Talkshow, Andre Taulany di akun Instagram.
Ada dua foto dalam satu unggahan tersebut. Foto pertama menunjukkan Ustadz Adi Hidayat dan Andre Taulany tengah menengadahkan tangan.
Foto berikutnya, tampak Ustadz Adi Hidayat dan Andre Taulany tersenyum ke arah kamera.
Baca: Ustadz Adi Hidayat: Kecebong Sudah Selesai Kampret Sudah Hilang, Mau Cari Dosa Lagi?
Baca: Ustadz Adi Hidayat Tanggapi Soal Sepatu Adi Somad, UAH: Balas Keburukan dengan Kebaikan
Dalam unggahan foto itu, Ustadz Adi Hidayat memberikan caption panjang.
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
.
Dahulu, Zuhair bin Abi Salma pernah khilaf terhadap Nabi hingga dihukum dengan cari! Hidup ataupun mati.
.
Hingga kemudian ia menyamar agar dapat bertemu Nabi : memohon maaf, mengakui khilaf, hingga membuat puisi indah memuji Nabi. Rasulullah shalallahu 'alaihi wassalam lantas tersenyum, memaafkan beliau, bahkan memberi hadiah burdah, hingga puisi Zuhair dikenal dengan Qashidah Burdah.
.
Saudaraku... Jikalau Zuhair saja Nabi maafkan maka lebih utama kita memuliakan mas Andre Taulany yang tulus mengevaluasi diri. Semoga Syal Palestina itu menjadi pengingat walau tentunya bukan burdah Nabi yg mulia.
.
.
[Adi Hidayat]
Pertemuan Ustadz Adi Hidayat dan Andre Taulany digelar setelah sebelumnya Andre diduga menghina UAH dan Ustadz Abdul Somad.
Dalam satu tayangan Ini Talkshow, Andre Taulany memplesetkan merk sepatu menjadi "Adi Somad".
Ustadz Adi Hidayat pada satu ceramahnya bahkan mengingatkan untuk tidak terpancing dengan orang yang iseng memprovokasi.
Menurutnya, cukup biarkan saja orang seperti itu.
"Saya terakhir tadi di jalan saya menerima ada orang yang merubah kata-kata dari merk sepatu jadi Adisomad dan macem-macem, Saya nggak peduli. Biarin aja, nggak apa-apa. Jangan dibalas dengan celaan lagi," katanya dilansir dari video Youtube Akhyar TV.
"Sudah nggak usah dibalas. Tidak usah dibalas. Kita doakan dengan yang baik," jelas UAH.
Namun demikian, Ustadz Adi Hidayat mengingatkan, bahwa ketika lisan anda sudah tajam pada seorang ulama, maka itulah awal kehancuran karir anda dalam kehidupan dunia.
"Ingat baik-baik kalimat itu. Ketika lisan anda sudah mulai tajam kepada ulama, dengan cara yang tidak tepat. Apakah penghinaan, pelecehan, maka itu tanda awal kejatuhan karir anda dalam urusan dunia dan ancaman Allah untuk urusan akhirat," katanya.
Pilihannya cuman dua, ada orang yang dengan itu bisa taubat. Ada orang yang istidraj, dia terhempas dalam keburukan-keburukannya dan menambah dosa-dosanya di situ.
"Maka jangan biarkan saudara-saudara kita, kita berdoa kepada Allah supaya diberikan hidayah, jangan berbuat hal yang sama. Balas keburukan dengan kebaikan. Maka dengan kebaikan itu mendatangkan pahala, insya Allah," kata Ustadz Adi Hidayat.
"Ini harus saya sampaikan supaya kita terjaga dalam kebaikan-kebaikan. Jangan bersitegang, tinggalkan keburukan-keburukan," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Ustadz Adi Hidayat mengatakan, tugas kita sekarang menjaga keutuhan bangsa. Menjaga ketenangan bangsa kita.
"Pencoblosan sudah selesai. Tunggu hasilnya. Sudah selesai. Berdoa kepada Allah dengan baik, berbuat yang baik untuk bangsa," kata Ustadz Adi Hidayat dalam video yang diunggah Akhyar TV di Youtube.
Ustadz Adi Hidayat mengingatkan untuk tidak ribut dan jangan saling mencela.
"Sudah selesai urusannya. Kecebong sudah selesai, kampret sudah hilang. Udah habis. Nggak ada. Apa yang mau anda dapatkan? Mau cari dosa lagi? Apa yang mau anda dapatkan? Sudah selesai," katanya.
Ustadz Adi Hidayat mengatakan, sekarang sudah saatnya kita mendekat kepada Allah. Berdoa kebaikan untuk bangsa.
Minta sama Allah supaya bangsa kita diberikan pemimpin yang baik, pemimpin yang adil, pemimpin yang bisa memberikan perhatian kepada rakyat.
"Lalu kita tunjukkan, kita damai, kita tenang, jaga keutuhan, kemudian beraktivitas dengan normal, saling menghormati. Kalau perlu antum doakan tu orang-orang yang sering berbeda pendapat. Antum beda pilihan dengan teman, sekarang selesai," katanya.
"Akhi minta maaf ya kalau ada salah. Yok kita berdoa untuk yang baik-baik. Ajak begitu," lanjutnya.
UAH mengatakan, urusan yang lain-lain serahkan kepada Allah.
Ikhtiar yang baik. Berbuat jujur, jangan curang, jangan macam-macam, sudah selesai.
"Urusan kita berikhtiar, berdoa jaga kemudian ketenangan-ketenangan," paparnya.
Ustadz Adi Hidayat mengatakan, kalau ada orang yang iseng memprovokasi, jangan terpancing. Biarkan saja.
"Saya terakhir tadi di jalan saya menerima ada orang yang merubah kata-kata dari merk sepatu jadi Adisomad dan macem-macem, Saya nggak peduli. Biarin aja, nggak apa-apa. Jangan dibalas dengan celaan lagi," katanya.
"Sudah nggak usah dibalas. Tidak usah dibalas. Kita doakan dengan yang baik," jelas UAH.
Namun demikian, Ustadz Adi Hidayat mengingatkan, bahwa ketika lisan anda sudah tajam pada seorang ulama, maka itulah awal kehancuran karir anda dalam kehidupan dunia.
"Ingat baik-baik kalimat itu. Ketika lisan anda sudah mulai tajam kepada ulama, dengan cara yang tidak tepat. Apakah penghinaan, pelecehan, maka itu tanda awal kejatuhan karir anda dalam urusan dunia dan ancaman Allah untuk urusan akhirat," katanya.
Pilihannya cuman dua, ada orang yang dengan itu bisa taubat. Ada orang yang istidraj, dia terhempas dalam keburukan-keburukannya dan menambah dosa-dosanya di situ.
"Maka jangan biarkan saudara-saudara kita, kita berdoa kepada Allah supaya diberikan hidayah, jangan berbuat hal yang sama. Balas keburukan dengan kebaikan. Maka dengan kebaikan itu mendatangkan pahala, insya Allah," kata Ustadz Adi Hidayat.
"Ini harus saya sampaikan supaya kita terjaga dalam kebaikan-kebaikan. Jangan bersitegang, tinggalkan keburukan-keburukan," katanya.