Basis Integrasi Data Umat Keuskupan Agung Pontianak Mempermudah Pelayanan Pastoral

Perlu diketahui bahwa BIDUK KAP adalah kepanjangan dari Basis Integrasi Data Umat Keuskupan Agung Pontianak.

TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA
Mgr Agustinus Agus foto bersama usai memberikan arahannya kepada para pastor paroki se-Keuskupan Agung Pontianak terkait Program Pendataan umat Berbasis Online, Selasa (16/4/2019) di Wisma Immaculata SFIC Pontianak. 

Tepat pada tanggal 30-31 Maret 2019 di Pontianak, Ibu Suli dari Jerman langsung datang untuk mengajarkan bagaimana mengelola Admin BIDUK KAP dengan para utusan dari masing-masing paroki.

Ini diajarkan pada mereka karena lantaran Paroki menyadari bahwa mereka tidak bisa bekerja sendiri, dan merekalah perpanjangan tangan untuk membantu menyukseskan program BIDUK KAP.

“Memang perjuangan untuk menyukseskan Program BIDUK KAP ini adalah sebuah hal yang baru untuk Keuskupan Agung Pontianak. Sekarang kita sudah memasuki dunia moderen dengan berbagai kecanggihan dan kemudahan data beserta informasi yang bisa kita peroleh. Saya pikir tidaklah terlalu sulit kalau tujuannya untuk memajukan Keuskupan dalam lewat Program BIDUK KAP ini,” ujar Ibu Suli saat ditanya Komsos KAP.

“Data umat yang sudah terinput akan berguna dan sangatlah membantu khususnya Keuskupan Agung Pontianak dalam memastikan data-data yang ada di umat paroki maupun secara keseluruhan jumlah jiwa umat yang ada di Keuskupan Agung Pontianak. Kecepatan Akses satu tahap ini akan mempercepat kerja pastoral tahap yang lain,” tambahnya (2 April 2019).

Sekarang, Program BIDUK KAP sudah berjalan, “Pastikan Anda Terdata” dalam pendataan yang dilakukan dalam target kurang lebih 2 tahun ini.

Dalam momen yang sama, Mgr. Agus kembali mengingatkan para pastor paroki juga terlibat penuh dalam program yang diluncurkan oleh Keuskupan Agung Pontiank.

“Ini merupakan program Keuskupan Agung Pontianak, dan sudah menjadi tanggung jawab kita untuk terlibat penuh dalam menyukseskan program ini. Mengapa ini dilakukan? Karena kemudahan dalam akses jaringan yang aman inilah warisan yang mempermudah para para imam generasi baru nanti terkait data umat yang ada. Selain itu dengan adanya data terintegrasi ini, maka kita juga terbantu banyak dalam pengambilan keputusan,” ujarnya.

“Ini Ibu Suli tinggal di Jerman, rela bolak-balik untuk melatih kita terkait admin dan prosesnya. Karena mendengar Ibu Suli datang sendiri dengan biayanya pribadi, maka yang ini saya bantu. Semangat inilah yang mesti kita bangkitkan juga untuk suksesnya Program BIDUK KAP ini. Saya sendiri berani punya target program ini selesai sekitar 3 tahun, tapi setelah saya tanya dengan Ibu Suli, ia lebih optimis dengan 2 tahun selesainya program BIDUK KAP ini,” katanya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved