Jokowi & AHY Bertemu di Istana Merdeka! Apakah Sinyal Koalisi? Ini Penjelasan AHY & Komentar Netizen
Apalagi Partai Demokrat dalam pemilu berada di posisi berseberangan dengan mengusung pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Penulis: Jimmi Abraham | Editor: Jimmi Abraham
Jokowi & AHY Bertemu di Istana Merdeka! Apakah Sinyal Koalisi? Ini Penjelasan AHY & Komentar Netizen
Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo menerima kunjungan tokoh dan politisi muda Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Istana Merdeka, Kamis (02/05/2019) sore WIB.
Tentunya kedatangan putera sulung dari mantan Presiden RI keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini menimbulkan tanda tanya lantaran AHY merupakan Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat.
Apalagi Partai Demokrat dalam pemilu berada di posisi berseberangan dengan mengusung pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Informasi kedatangan AHY diinformasikan Jokowi melalui akun Twitter @jokowi pada Kamis (02/05/2019) pukul 18.34 WIB.
Baca: Hasil Pilpres 2019 di Kalbar, Jokowi-Maruf Berpeluang Menang Atas Prabowo-Sandi, Selisih 360 Ribu
Baca: Debat Sengit di Mata Najwa! Najwa Shihab Langsung Pegang Tangan Arief Poyuono & Adian Napitupulu??
Baca: Adian Napitupulu Beri Klarifikasi Soal Viral Video Siap Presiden Ala TKN, Ini Respon Arief Poyuono!
Pada cuitannya tersebut, Jokowi menganggap pertemuan dirinya dengan AHY adalah silaturahmi yang baik.
Silaturahmi berpayung semangat kebangsaan untuk senantiasa bersama-sama memajukan Indonesia.
"Menerima kedatangan tokoh dan politisi muda, Agus Harimurti Yudhoyono, di Istana Merdeka, sore ini. Pertemuan saya dan Mas AHY ini adalah silaturahmi yang baik, berpayung semangat kebangsaan untuk senantiasa bersama-sama memajukan Indonesia. Terima kasih Mas AHY," tulis Jokowi.
Cuitan Jokowi inipun langsung mendapat respon dan komentar dari para netizen. Berikut cuitannya :
@Galonpecah3 : Demi NKRI buang semua ego, Maju terus ibu Pertiwi Merdeka
@AndriHappi : kumpulkanlah anak anak muda negeri ini Pak. karena pelanjut kepemimpinan negeri ini yang visioner, cerdas dan tegas harus dijaring mulai dari sekarang. apakah dalam lima tahun kedepan lolos dari jaring kita serahkan kepada ibu pertiwi.
@musaabdullah08 : Sukses terus pak Jokowi dan pak Harimurti Semangat membangun kemajuan bangsa Indonesia
@vian10fficial : Signal??
@dendi_cules : Sepertinya AHY lagi jaga nama baik demi pemilu 2024. Semoga benar-benar ada kebaikan didalamnya dan semoga tidak ada kepanasan.
@Rinistg : Doa terbaik kami untuk Indonesia tercinta
@evasumiyarni : Rekonsiliasi dimulai, semoga semua bisa menghilangkan ego kepartaian dan bersatu untuk Indonesia maju. Semua pasti setuju
@Muslim_Fatillah : Inilah contoh yg baik para elite bangsa yg slalu membangun tali silaturahmi walau berbeda pilihan politik. Pak Jokowi dan AHY Negarawan Sejati
@rendangseruling : Doa saya lakukan yg terbaik demi negara kita tercinta ini allah maha pengampun "mari sadari diri sendiri" pengalaman buruk adalah pelajaran perbuatan baik adalah amal ibadah amiin
@achmadrezaM : Sinyal Partai Demokrat merapat. Hahaha
Baca: Sempat Jadi Polemik Sebelum Pilpres 2019, Mahfud Hadiri Seminar Bahas RUU PKS di Ponpes Tebuireng
Baca: Hasil Pilpres 2019 Sementara, Jokowi VS Prabowo Saling Unggul di Dua Provinsi Terbesar DPT
Sampaikan Salam SBY
Dikutip dari Kompas.com, Komandan Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan salam dari ayahnya, Susilo Bambang Yudhoyono, kepada Presiden Joko Widodo. Pesan itu disampaikan saat AHY bertemu Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (2/5/2019) sore ini.
"Saya menyampaikan salam hormat dari Pak SBY dan Ibu Ani, tadi pagi saya sempat berkomunikasi yang intinya adalah tentu menyampaikan salam hormat kepada Bapak Presiden," kata AHY usai pertemuan empat mata dengan Jokowi.
"Karena tentunya saya juga senang, tentunya merasa terhormat sebagai warga negara dapat kesempatan diundang oleh Pak Presiden dan bisa bertatap muka secara langsung di tengah-tengah kesibukan Beliau," lanjut dia.
AHY menegaskan, pertemuannya dengan Presiden Jokowi ini hanya silaturahim. Ia mengaku diundang oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno tiga hari lalu. Lantas, AHY menyanggupi permintaan Pratikno untuk bertemu Jokowi di Istana pada sore ini.
AHY menilai, silaturahim ini adalah sesuatu yang baik setelah rangkaian panjang kampanye Pemilu 2019. Apalagi Partai Demokrat dalam pemilu berada di posisi yang berseberangan dengan mengusung pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
"Tadi juga menjadi suasana yang baik bersilaturahmi kembali setelah kesibukan Beliau dan kami juga di lapangan selama 8 bulan terakhir ini," kata AHY.
AHY mengatakan, ia dan Jokowi pada intinya ingin melihat indonesia ke depan semakin baik. AHY mengaku ia dan Jokowi banyak bertukar pikiran dan juga saling memberikan masukan-masukan yang baik dan positif.
"Komunikasi itu tidak harus selalu berbicara tentang komunikasi politik secara pragmatis tetapi juga ada hal-hal besar lain dan kita juga selalu harus bisa membangun semangat untuk menjadi bagian besar mewujudkan indonesia semakin baik ke depan," ujar dia.
Saat memberikan pernyataan kepada awak media, AHY tak didampingi oleh Presiden Jokowi. Namun, sebelumnya, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menilai, tak menutup kemungkinan pertemuan Jokowi dan AHY akan membicarakan koalisi pasca Pilpres 2019.
"Ya bisa juga pastinya begitu (bicara koalisi), karena prinsipnya pemerintahan yang efektif itu sebanyak mungkin teman. Sebanyak mungkin koalisi yang semakin kuat," kata Moeldoko di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis sore.
Respon BPN Prabowo-Sandiaga Uno
Direktur Advokasi dan Hukum Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Sufmi Dasco Ahmad, meyakini Partai Demokrat tetap setia berada di koalisinya bersama Gerindra, PKS, dan PAN.
Hal itu disampaikan Dasco menanggapi pertemuan Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan capres petahana Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (2/5/2019).
"Kami masih yakin dan percaya bahwa Partai Demokrat serta partai-partai koalisi yang lain masih tetap solid bersama Koalisi Indonesia Adil Makmur," kata Dasco saat ditemui di Kantor Bawaslu, Jakarta, Kamis (2/5/2019).
Ia mengatakan BPN tak bisa melarang Demokrat selaku partai pengusung Prabowo-Sandi untuk menjalin komunikasi politik dengan siapapun, termasuk dengan kubu pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Ia pun menghormati pertemuan antara AHY yang merupakan simbol Partai Demokrat dengan capres petahana.
"Kalau menurut saya pertemuan-pertemuan itu kan enggak bisa dilarang, karena politik inikan dinamis dan itu hak politik dari masing-masing partai politik. Tapi kami masih yakin dan percaya bahwa parta-partai koalisi itu masih solid walaupun bertemu-bertemu," lanjut Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu. (*)
Lebih dekat dengan kami, follow akun Instagram (IG) Tribun Pontianak :