Hasil Autopsi Jenazah Siswi SMP Sanggau Korban Pembunuhan, Tim Forensik Temukan Banyak Kejanggalan

Hasil Autopsi Jenazah Siswi SMP Sanggau Korban Pembunuhan, Tim Forensik Temukan Banyak Kejanggalan

Penulis: Hendri Chornelius | Editor: Nasaruddin
TRIBUNPONTIANAK/YOUTUBE
Pengungkapan Kasus Pembunuhan Siswi SMP Tayan Hulu, Sanggau 

Selama ini, RW kerap mengantar jemput korban saat sekolah. Dan saat kejadian itu, RW membawa korban ke salah satu lokasi galian tanah.

“Di situlah pelaku menyetubuhi korban, karena juga sudah cek-cok mulut sebelumnya," kata Kapolres.

Korban merasa masa depanya tidak ada, setelah diperlakukan tak senonoh oleh RW.

Korban menuntut pertanggungjawaban RW.

"Setelah sempat cek-cok, korban didorong dan jatuh ke parit dan RW langsung mencekik leher korban," kata Kapolres.

Ayah tiri korban, RW yang sudah ditetapkan sebagai tersangka mengaku sebagai pelaku pembunuhan. 

RW menyesal melakukan perbuatan yang tak seharusnya itu.

Menurut Tersangka, dirinya berbuat hal itu pada Sabtu (27/4/2019) siang, di lokasi bebatuan agak jauh dari perkampungan.

Ia mengakui, membunuh korban dengan cara mencekik, kemudian menghentakkan kepala korban ke parit tiga kali.

Baca: Siswi SMP di Tayan Hulu Diperkosa dan Dibunuh Ayah Tirinya Sendiri

“Kemudian saya buka celannya setengah lutut dan melihat kemaluannya,” ungkap Tersangka.

Ketika ditanya lagi alasannya nekad menghabisi korban, ia menjawab, takut aksinya terbongkar.

“Dia (AT) bilang menyesal dan putus asa. Lalu saya langsung dorong ke parit. Pakai batu langsung ditimpakan ke bagian mukanya dan langsung meninggal dunia. Setelah itu, menggunakan kayu menggali tanah,” ujarnya.

RW mengakui, dirinya sudah tiga kali melakukan hubungan badan dengan korban.

“Pertama di tahun 2018 di rumah dan sekarang dilokasi berbatuan (TKP) saat ini," katanya.

Atas perbuatannya, RW diancam hukuman seumur hidup.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved