Pilpres 2019
Fakta TVOne : Anggap Quick Count Jadi Quick Hoaks! Fadli Zon : Harus Transparan & Audit Forensik
Fadli Zon menimpali pernyataan ini bukan tanpa sebab. Menurut dia, orang-orang atau lembaga yang menyelengarakan quick count tidak berlaku transparan.
Penulis: Jimmi Abraham | Editor: Jimmi Abraham
Fakta TVOne : Anggap Quick Count Jadi Quick Hoaks! Fadli Zon : Harus Transparan & Audit Forensik
Anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga Uno, Fadli Zon mempermasalahkan hasil quick count atau hitung cepat yang diumumkan oleh lembaga-lembaga survei kepada publik pasca pemungutan suara 17 April 2019.
Hal ini diungkapkan saat dirinya diwawancarai oleh presenter Balques Manisang pada acara Fakta TVOne bertema Fakta Rapor KPU Merah atau Biru, Senin (29/04/2019) malam WIB.
"Kita mempermasalahkan juga dari awal yang namanya quick count. Quick count bisa juga jadi quick hoaks juga," ungkap Fadli Zon.
Fadli Zon menimpali pernyataan ini bukan tanpa sebab. Menurut dia, orang-orang atau lembaga yang menyelengarakan quick count tidak berlaku transparan.
"Quick count ini juga harus transparan," timpal dia.
Baca: Fakta TVOne: Tuding Pemilu 2019 Paling Buruk! Fadli Zon : Brutal, Sistematis, Terstruktur & Massif
Baca: LIVE TVOne: Benarkah Pemilih 02 Islam Garis Keras? Catatan Demokrasi Kita Jam 20.00, Ada Mahfud MD
Baca: LIVE TVOne: Benarkah Pemilih 02 Islam Garis Keras? Catatan Demokrasi Kita Jam 20.00, Ada Mahfud MD
Bahkan, Fadli Zon menyarankan agar quick count diaudit oleh forensik. Tak hanya itu, Fadli Zon juga menyoroti Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang menyatakan bahwa kondisi server aman-aman saja di tengah kondisi ketidaksesuaian input data.
"Kalau ada algoritma di sana dan sudah ditentukan jumlah tertentu. Berapapun yang masuk akan mengikuti rumus tersebut," terang Fadli Zon.
Fadli Zon menimpali kecurangan hasil Pemilu yang terjadi tidak usah dibuktikan lagi lantaran sudah menjadi sebuah kepercayaan dari masyarakat khususnya pendukung pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga Uno.
"Gak usah dibuktikan. Ini jelas dalam hitungan kami. Seperti yang diumumkan oleh Pak Prabowo, kami menang kok. Dari real count internal. Dari laporan dimana-mana kami menang, tapi kecurangan itu begitu brutal," yakin Fadli Zon.
Baca: Soal Video Siap Presiden ke Jokowi, Fadli Zon: Memang Pemerintahannya Selama 4,5 Tahun Dagelan
Baca: Soal Video Siap Presiden ke Jokowi, Fadli Zon: Memang Pemerintahannya Selama 4,5 Tahun Dagelan
Baca: Sarankan Mahfud MD Belajar Sejarah Lagi, Fadli Zon: Saya Baru Tahu Isi Kepala Begitu Cetek
Di Tempat Pemungutan Suara (TPS) tempat Prabowo Subianto menyoblos misalnya, hasil perhitungan sementara atau situng KPU yang ditampilkan melalui website tidak sesuai dengan data di lapangan.
"Yang sudah jelas-jelas dipantengin (dipantau_red) oleh media. Hasilnya juga dipantengin. Situngnya juga diubah. Itu kan bukan kesalahan input dong," jelas dia.
Fadli Zon menegaskan kembali keyakinananya bahwa Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga Uno akan menang dalam real count.
"Kita sangat yakin Pak Prabowo-Sandi real-nya pasti menang," terang dia.
Baca: Fadli Zon Sebut Mahfud MD Menoreh Luka Baru di Atas Luka Lama: Kita Bisa Debat Soal Ini
Baca: Sempat Alami Salah Input Data Situng, KPU RI Bantah Tudingan Curang & Buka Ruang Masukan Masyarakat
Baca: Masih Belum Paham Tentang Situng? Ini Langkah KPU RI Jika Terjadi Salah Entry Data
Politisi Gerindra itu menerangkan hal ini bukan lagi persoalan yang menyangkut Prabowo-Sandiaga Uno. Persoalan ini juga bukan lagi orang per orang. Namun, ini merupakan persoalan rakyat.
"Jadi, kalau misalnya ada suara rakyat dan rakyat berkeyakinan bahwa harusnya menang Pak Prabowo-Sandi, dan yang ditetapkan adalah orang lain. Saya kira tentu rakyat akan protes," tukasnya.
Berikut cuplikan wawancara antara Presenter Balques Manisang dengan Anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga Uno, Fadli Zondi acara Fakta TVOne bertema Fakta Rapor KPU Merah atau Biru, Senin (29/04/2019) malam WIB :
Quick Count Sembilan Lembaga Survei Menangkan Jokowi-Maruf Amin
Sembilan lembaga survei merilis hasil hitung cepat atau quick count hasil pemungutan suara 17 April 2019 pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2019.
Sembilan lembaga survei itu yakni Litbang Kompas, Indo Barometer, Charta Politika, Poltracking Indonesia, Indikator Politik Indonesia, SMRC, Median, LSI Denny JA dan CSIS & Cyrus Network
Kesembilan lembaga survei itu menempatkan pasangan Calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo-Maruf Amin unggul atas pasangan calon Presiden nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga Uno.
Baca: Soal Debat Situng KPU, Mahfud MD Bicara Blak-blakan Ada Komplotan yang Berbagi Peran Adu Domba
Baca: Hasil Quick Count Pilpres Sembilan Lembaga Survei Menangkan Jokowi-Maruf Amin! Apa itu Quick Count?
Jika hasil ini sesuai dengan hasil real count atau hitungan nyata Komisi Pemilihan Umum (KPU), maka Jokowi-Maruf Amin menjadi pemenang dalam kontestasi Pilpres 2019.
Namun, hasil real count KPU berdasarkan hitung manual formulir C1 adalah penentu pemenang Pilpres.
Hasil quick count bukan hasil resmi penghitungan suara. Komisi Pemilihan Umum akan melakukan rekapitulasi suara berjenjang secara nasional.
Hasilnya akan diumumkan pada 22 Mei 2019 mendatang.
Adapun hasil quick count sembilan lembaga survei itu yakni :
1. Litbang Kompas
Jokowi-Ma'ruf : 54,52%
Prabowo-Sandiaga : 45,48%
Sampel suara masuk : 97%
2. Indo Barometer
Jokowi-Ma'ruf : 54,32%
Prabowo-Sandiaga : 45,68%
Sampel suara masuk : 99,67%
3. Charta Politika
Jokowi-Ma'ruf : 54,32%
Prabowo-Sandiaga : 45,68%
Sampel suara masuk : 98,6%
4. Poltracking Indonesia
Jokowi-Maruf : 54,87%
Prabowo-Sandiaga : 45,13%
Sampel suara masuk : 99,3%
5. Indikator Politik Indonesia
Jokowi-Maruf : 53,91%
Prabowo-Sandiaga : 46,09%
Sampel suara masuk : 95,7%
6. SMRC
Jokowi-Maruf : 54,86%
Prabowo-Sandiaga : 45,14%
Sampel suara masuk : 97,11%
7. LSI Denny JA
Jokowi-Maruf : 55,77%
Prabowo-Sandiaga : 44,23%
Sampel suara masuk : 99,5%
8. CSIS & Cyrus Network
Jokowi-Maruf : 55,59%
Prabowo-Sandiaga : 44,41%
Sampel suara masuk : 98,15%
9. Median
Jokowi-Maruf : 54,57%
Prabowo-Sandiaga : 45,43%
Sampel suara masuk : 98,02%
Apa itu quick count?
DIkutip dari Wikipedia, Quick count adalah sebuah metode verifikasi hasil pemilihan umum yang dilakukan dengan menghitung persentase hasil pemilu di tempat pemungutan suara (TPS) yang dijadikan sampel.
Berbeda dengan survei perilaku pemilih, survei pra-pilkada atau survei exit poll, hitung cepat memberikan gambaran dan akurasi yang lebih tinggi, karena hitung cepat menghitung hasil pemilu langsung dari TPS target, bukan berdasarkan persepsi atau pengakuan responden.
Selain itu, hitung cepat bisa menerapkan teknik sampling probabilitas sehingga hasilnya jauh lebih akurat dan dapat mencerminkan populasi secara tepat.
Hitung cepat lazim dilakukan oleh lembaga atau individu yang memiliki kepentingan terhadap proses dan hasil pemilu.
Tujuan dan manfaat dari hitung cepat adalah agar pihak-pihak yang berkepentingan memiliki data pembanding yang dapat digunakan untuk mendeteksi adanya kemungkinan kecurangan yang terjadi pada proses tabulasi suara.
Melalui hitung cepat, hasil pemilu dapat diketahui dengan cepat pada hari yang sama ketika pemilu diadakan.
Jauh lebih cepat dibandingkan hasil resmi yang dikeluarkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang memakan waktu lebih kurang dua minggu.
Selain itu, dengan hitung cepat biaya yang dibutuhkan jauh lebih hemat daripada melakukan penghitungan secara keseluruhan. (*)
Lebih dekat dengan kami, follow akun Instagram Tribun Pontianak :