Pilpres 2019

Fakta TVOne : Anggap Quick Count Jadi Quick Hoaks! Fadli Zon : Harus Transparan & Audit Forensik

Fadli Zon menimpali pernyataan ini bukan tanpa sebab. Menurut dia, orang-orang atau lembaga yang menyelengarakan quick count tidak berlaku transparan.

Penulis: Jimmi Abraham | Editor: Jimmi Abraham
Youtube TVOne
Wawancara antara Presenter Balques Manisang dengan Anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga Uno, Fadli Zondi saat acara Fakta TVOne bertema Fakta Rapor KPU Merah atau Biru, Senin (29/04/2019) malam WIB. 

Prabowo-Sandiaga : 46,09%

Sampel suara masuk : 95,7%

 

6. SMRC

Jokowi-Maruf : 54,86%

Prabowo-Sandiaga : 45,14%

Sampel suara masuk : 97,11%

7. LSI Denny JA

Jokowi-Maruf : 55,77%

Prabowo-Sandiaga : 44,23%

Sampel suara masuk : 99,5%

8. CSIS & Cyrus Network

Jokowi-Maruf : 55,59%

Prabowo-Sandiaga : 44,41%

Sampel suara masuk : 98,15%

9. Median

Jokowi-Maruf : 54,57%

Prabowo-Sandiaga : 45,43%

Sampel suara masuk : 98,02%

 

Apa itu quick count?

DIkutip dari Wikipedia, Quick count adalah sebuah metode verifikasi hasil pemilihan umum yang dilakukan dengan menghitung persentase hasil pemilu di tempat pemungutan suara (TPS) yang dijadikan sampel.

Berbeda dengan survei perilaku pemilih, survei pra-pilkada atau survei exit poll, hitung cepat memberikan gambaran dan akurasi yang lebih tinggi, karena hitung cepat menghitung hasil pemilu langsung dari TPS target, bukan berdasarkan persepsi atau pengakuan responden.

Selain itu, hitung cepat bisa menerapkan teknik sampling probabilitas sehingga hasilnya jauh lebih akurat dan dapat mencerminkan populasi secara tepat.

Hitung cepat lazim dilakukan oleh lembaga atau individu yang memiliki kepentingan terhadap proses dan hasil pemilu.

Tujuan dan manfaat dari hitung cepat adalah agar pihak-pihak yang berkepentingan memiliki data pembanding yang dapat digunakan untuk mendeteksi adanya kemungkinan kecurangan yang terjadi pada proses tabulasi suara.

Melalui hitung cepat, hasil pemilu dapat diketahui dengan cepat pada hari yang sama ketika pemilu diadakan.

Jauh lebih cepat dibandingkan hasil resmi yang dikeluarkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang memakan waktu lebih kurang dua minggu.

Selain itu, dengan hitung cepat biaya yang dibutuhkan jauh lebih hemat daripada melakukan penghitungan secara keseluruhan. (*)

Lebih dekat dengan kami, follow akun Instagram Tribun Pontianak :

Prabowo-Sandiaga : 46,09%

Sampel suara masuk : 95,7%

 

6. SMRC

Jokowi-Maruf : 54,86%

Prabowo-Sandiaga : 45,14%

Sampel suara masuk : 97,11%

7. LSI Denny JA

Jokowi-Maruf : 55,77%

Prabowo-Sandiaga : 44,23%

Sampel suara masuk : 99,5%

8. CSIS & Cyrus Network

Jokowi-Maruf : 55,59%

Prabowo-Sandiaga : 44,41%

Sampel suara masuk : 98,15%

9. Median

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved