Pemilu 2019
Sempat Operasi Caesar, Ibu Hamil Petugas Pemilu di Kalbar Meninggal Bersama Bayinya! 8 Meninggal
Selain meninggal dunia, kecelakaan lalu lintas juga menimpa Ketua KPPS Desa Sungai Areh, Kecamatan Ketungau Tengah pada 16 April 2019.
"Memang tanggal 15 itu saat masuknya logistik dari PPK ke tingkat PPS, beliau masih melaksanakan tugas pengawasannya dalam kapasitas beliau sebagai panitia pengawas di tingkat desa," jelasnya.
Namun menurut Ancis saat itu almarhumah memang dalam kondisi hamil tua tetapi masih tetap menjalankan tugas sehingga akhirnya mengalami kelelahan.
"Sehingga tanggal 16 itu langsung dirujuk ke RSUD Ade M Djoen Sintang. Tanggal 17 kemudian dilakukan operasi sesar, setelah mengalami kondisi kritis selama satu hari kemudian tanggal 18 meninggal dunia. Bayinya pun hanya selang beberapa jam juga ikut meninggal dunia," jelasnya.
Baca: Bernafas Jadi Tak Nyaman Tidur Tak Nyenyak, Inilah 4 Obat Yang Tepat Untuk Atasi Hidung Tersumbat
Ancis mengaku sangat berbelasungkawa dan cukup berat mendengar informasi meninggalnya Nani Rosmaini.
Sebab para Komisioner Bawaslu Sintang baru mendapat informasi setelah dinyatakan meninggal.
"Jadi hampir dengan rasa berat sebenarnya kami mau katakan kami tidak tahu waktu masuknya. Jadi kami tidak sempat menjenguk pada saat dia masih dirawat," pungkasnya.
Kerja Keras
Komisioner KPU Sintang Divisi Hukum, Antonius Viktorinus Tian, menyampaikan bahwa saat ini semua petugas Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) sedang melaksanakan proses rekapitulasi suara.
Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Penghitungan Suara Pilpres dan Pileg Tahun 2019 Tingkat PPK ini telah dimulai pada 18 April- 4 Mei 2019.
Petugas pun rata-rata melaksanakan rekapitulasi dari pukul 08.00 WIB hingga pukul 24.00 WIB.
"Rata-rata dari pagi jam delapan, kemudian istirahat jam 12, kemudian lanjut sampai sore dan istirahat, lalu lanjut sampai jam 12 malam. Bahkan di PPK Serawai sampai jam tiga subuh baru selesai," katanya, Kamis (25/4/2019) siang.
Meskipun demikian, Tian menyampaikan bahwa untuk selesainya rekapitulasi suara setiap harinya tergantung kesepakatan antara PPK dan saksi. Sebab memang proses rekapitulasi ini cukup menguras tenaga dan stamina.
"Tapi untuk jam selesainya ini kesepakatan antara PPK dan saksi, apakah dia masih mampu sampai tengah malam lanjut, kalau tidak jangan dipaksa. Karena banyak juga yang staminanya menurun karena kelelahan," katanya.
Lanjutnya bahwa saat ini petugas puskesmas juga telah diinstruksikan Dinas Kesehatan Sintang untuk membuat posko di setiap tempat pelaksanaan rekapitulasi untuk untuk mengecek kesehatan daripada petugas.
"Petugas kesehatan melakukan pemeriksaan kesehatan bagi petugas kita saat pleno. Tentu ini sangat bermanfaat, karena cukup banyak petugas PPK kelelahan. Seperti rekapitulasi di PPK Sintang, ketuanya sampai diinfus," tutupnya.