Pilpres 2019
Mahfud MD Tepis Kabar Server Pengolahan Data KPU di Singapura: "Saya Melihat Tidak Ada Bule"
Mahfud MD Tepis Kabar Server Pengolahan Data KPU di Singapura: "Saya Melihat Tidak Ada Bule"
Penulis: Nasaruddin | Editor: Nasaruddin
Pakar Hukum Tata Negara Mahfud MD mengatakan, semua server untuk pengolahan data Pemilu 2019 ada di Indonesia.
Pun demikian dengan proses untuk entry data semuanya ada di KPU.
"Bohong itu kalau bilang ada di Singapura. Ada di sini. Dan orangnya orang Indonesia semua. Tidak ada bule, tidak ada orang asingnya yang mengerjakan, saya tadi melihat," katanya saat menyambangi KPU, Rabu (24/4/2019) sore.
Pada kesempatan itu Mahfud juga menjawab tudingan kecurangan di Pilpres 2019 dilakukan secara terstruktur, sistematis dan masif.
Mahfud MD mengatakan, dirinya sudah melihat langsung proses entry data di KPU.
Menurutnya, memang benar adanya kesalahan dalam entry data.
Baca: Mahfud MD Jawab Tudingan Kecurangan Pilpres 2019 Terstruktur, Sistematis dan Masif
Baca: Mahfud MD Bicara Persoalan Hitung Suara di Website KPU, Saya Juga Dapat Laporan di Jawa Barat
Bahkan pada Rabu (24/5/2019) sampai jam 17.15 WIB, ada 101 kesalahan entry data.
"TPS yang sudah dientry datanya, mencapai 241366 TPS dengan kesalahan, 101," katanya dilansir dari channel Youtube Kompas TV.
"Kesalahan ini, 24 di antaranya laporan masyarakat. Selebihnya ditemukan KPU sendiri," lanjut Mahfud MD.
Mahfud mengatakan, dari situ, kekeliruan itu berarti hanya ada 0,0004 persen.
"Berarti ada satu di dalam 2500 TPS. Dari situ menjadi sangat tidak mungkin kalau mau ada rekayasa terstruktur," tegasnya.
Mahfud mengatakan, kalau memang terstruktur mestinya berpersen-persen.
"Tidak mungkin ada kesengajaan. Dan semuanya bisa melihat di situngnya KPU. Semua bisa ngecek," katanya.
Mahfud MD melanjutkan, kalau masih ada keraguan, nantinya ada forum hukum. Baik melalui pleno 22 Mei maupun Mahkamah Konstitusi.
Heran jg sy pd @AndiArief__ . Pendapat sy bhw threshold Pilpres 20% itu tdk rasional sdh dikutip bnyk media dan sy tulis sendiri sbg artikel di harian KOMPAS. Dia msh bilang sy dulu setuju thereshold 20%? Itu di cuitan td sdh sy lampirkan buktinya. Siapa yg tremor? Kasihan. https://t.co/rOVki29Uch
— Mahfud MD (@mohmahfudmd) 25 April 2019