Pilpres 2019
Ditanya Najwa Shihab Di Mata Najwa Trans7 Soal Delegitimasi KPU, Jokowi Sebut "Ndak" Enam Kali ?
Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo menjawab tudingan kecurangan dalam Pilpres 2019 dari sejumlah pihak saat pemungutan suara 17 April 2019.
Penulis: Jimmi Abraham | Editor: Jimmi Abraham
Menurut Ferry, tuduhan BPN terkait adanyanya kecurangan didasarkan pada bukti-bukti formulir C1.
Penelusuran dugaan kecurangan dilakukan sejak di tingkat tempat pemungutan suara (TPS) dan PPK (Panitia Pemilu di tingkat Kecamatan).
Baca: Real Count KPU Terbaru Pilpres 2019! Data Masuk 34,11%, Suara Jokowi & Prabowo Lebih Dari 22 Juta
Baca: Hasil Real Count KPU Terbaru Pileg 2019 DPR RI Suara Masuk 12,21%! PDIP, Golkar & Gerindra Stabil
Baca: Real Count KPU Pileg 2019 DPRD Kalbar Data 5,6%! Nasdem Salip PAN, Hanura & PKB, Dimana Demokrat ?
"Kami tidak akan membual karena seluruh prosesnya berbasis C1. Penelusuran bentuk kecurangan mulai dari tingkat TPS lalu PPK," kata Ferry.
Selain itu ia juga meminta agar pihak TKN tidak perlu risau dengan tuduhan kecurangan pemilu dari pihak BPN.
"Kenapa TKN yang risau, kan seharusnya KPU. TKN kan sama dengan BPN, bukan penyelenggara pemilu. Lalu kenapa risau?" ucapnya.
Sebelumnya, Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN), Ace Hasan Syadzily, meminta BPN membuktikan dan melaporkan segala bentuk kecurangan Pemilu ke Bawaslu.
Ace menilai, seharusnya BPN tak hanya menyatakan adanya dugaan pemilu kepada publik.
"Kalau ditemukan kecurangan, ya penyimpangan maka laporkan saja di mana letak penyimpangan itu. Jangan koar-koar saja tapi harus dilaporkan kepada pihak Bawaslu," ujar Ace saat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (23/4/2019) seperti dikutip dari Kompas.com. (*)
Lebih dekat dengan kami, follow akun Instagram Tribun Pontianak :