Ternyata Sudah Tiga Pejuang Demokrasi di Sintang Gugur, Ada yang Hamil Tua
Pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) Presiden dan Legislatif 2019 tak salah jika disebutkan sebagai pesta demokrasi paling gila
Penulis: Maudy Asri Gita Utami | Editor: Madrosid
"Memang tanggal 15 itu saat masuknya logistik dari PPK ke tingkat PPS, beliau masih melaksanakan tugas pengawasannya dalam kapasitas beliau sebagai panitia pengawas di tingkat desa," jelasnya.
Namun menurut Ancis saat itu almarhumah memang dalam kondisi hamil tua tetapi masih tetap menjalankan tugas sehingga akhirnya mengalami kelelahan.
"Sehingga tanggal 16 itu langsung dirujuk ke RSUD Ade M Djoen Sintang. Tanggal 17 kemudian dilakukan operasi sesar, setelah mengalami kondisi kritis selama satu hari kemudian tanggal 18 meninggal dunia. Bayinya pun hanya selang beberapa jam juga ikut meninggal dunia," jelasnya.
Ancis mengaku sangat berbelasungkawa dan cukup berat mendengar informasi meninggalnya Nani Rosmaini. Sebab para Komisioner Bawaslu Sintang baru mendapat informasi setelah dinyatakan meninggal.
"Jadi hampir dengan rasa berat sebenarnya kami mau katakan kami tidak tahu waktu masuknya. Jadi kami tidak sempat menjenguk pada saat dia masih dirawat," pungkasnya.
Caption: Jenazah Anggota KPPS di TPS 006 Desa Semuntai, Kecamatan Sepauk, Karwan (52) saat berada di Rumah Sakit Pratama Sintang, Minggu (21/4/2019) malam.