Mahfud MD Ungkap Awal Mula Bubuhkan "MD" di Nama, Lupa Dihapus Setelah Lulus Sekolah
Mahfud MD Ungkap Awal Mula Bubuhkan "MD" di Nama, Lupa Dihapus Setelah Lulus Sekolah
Penulis: Nasaruddin | Editor: Nasaruddin
Hingga akhirnya Mahfud sampai saat ini masih menggunakan MD di akhir namanya.
Teman sekolah SMA saya, namanya Kartono Hidayat, mengingatkan saya agar tak terus2an membahas politik. Kata Kartono, hari ini adalah Hari Kartini. Mari berpikir tentang peran positif kaum wanita di dalam berbangsa dan bernegara. Benar juga. Selamat Hari Kartini, ya.
— Mahfud MD (@mohmahfudmd) 21 April 2019
Korban PHP Dua Presiden
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD pernah menjadi "korban harapan palsu" dua presiden di Indonesia.
Paling baru, adalah tawaran menjadi pendamping Jokowi dalam Pilpres 2019 dimana Jokowi akhirnya memilih Ma'ruf Amin.
Mahfud mengaku tidak kecewa dengan keputusan Jokowi dan sembilan partai koalisi pendukungnya.
"Saya tidak kecewa, kaget saja, karena sudah diminta mempersiapkan diri, bahkan sudah agak detail," kata Mahfud, dalam sebuah wawancara di Kompas TV, pada Kamis (9/8/2018) sore.
Jokowi dan para partai pendukungnya mengungkap nama Ma'ruf Amin sebagai cawapres dalam sebuah pertemuan di restoran Plataran, Menteng, pada Kamis sore ini.
Setelah diminta mempersiapkan diri, Mahfud MD sebenarnya sempat menunggu di restoran yang tidak jauh dari tempat pertemuan.
Namun, setelah beberapa lama menunggu, Mahfud memutuskan pulang.
Meski begitu, Mahfud menilai bahwa hal yang dialaminya sebagai peristiwa politik biasa.
"Biasa di dalam politik, itu tidak apa-apa," ujar mantan Menteri Pertahanan di era Presiden Abdurrahman Wahid ini.
"Kita harus lebih mengutamakan keselamatan negara ini daripada sekadar nama Mahfud, nama Ma'ruf Amin," ucap Mahfud.
Selain oleh Jokowi, Mahfud MD ternyata juga pernah menjadi "korban harapan palsu" Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Mahfud MD menceritakan hal itu di program TV Alvin & Friends iNews TV, Senin (1/4/2019).