Insiden Bom Sri Lanka, Kemlu RI Buka Hotline KBRI Kolombo untuk Informasi Kondisi Terkini WNI

Hal ini menyusul insiden bom yang terjadi di gereja dan hotel mewah, Sri Lanka, Minggu (21/04/2019) waktu setempat.

Penulis: Jimmi Abraham | Editor: Jimmi Abraham
(AFP/ISHARA S KODIKARA)
Petugas melakukan penjagaan pasca-ledakan yang menimpa Gereja St Anthony di Kochchikade, Kolombo, Minggu (21/4/2019). Jumlah korban tewas dalam ledakan yang menimpa sejumlah gereja dan hotel di Sri Lanka sudah mencapai 52 orang, belum dipastikan penyebab dan pelaku peledakan tersebut. 

"Pada saat itu dan mulai sejak saat itu, kemudian di-update dari waktu ke waktu. Tentunya kami juga mencari informasi tentang WNI, apakah ada korban warga negara dan sejauh ini kami memperoleh informasi tidak ada korban dari WNI," ujar Retno.

"Jadi kami terus update dan saya berencana juga akan melakukan pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri Sri Lanka. Tetapi pesan duka cita, simpati, solidaritas, dan kecaman terhadap serangan itu sudah saya sampaikan secara langsung kepada Duta Besar Sri Lanka di Jakarta," lanjut dia seperti dikutip dari Kompas.com.

Menanggapi insiden tersebut, Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe memanggil dewan keamanan nasional untuk menggelar pertemuan darurat.

"Saya mengutuk keras serangan pengecut terhadap rakyat kami hari ini. Saya menyerukan kepada semua warga Sri Lanka selama masa tragis ini untuk tetap bersatu dan kuat," katanya dalam cuitan di Twitter.

Pemerintah kemudian mengumumkan berlakunya jam malam, dan juga menutup akses ke situs media sosial utama termasuk Facebook dan WhatsApp. Sekretaris Presiden telah menyatakan pada 22-23 April adalah hari libur pemerintah.

Baca: Labrak Deddy Corbuzier Selama 3 Jam, Kaki Lucinta Luna Lebam & Ponselnya Rusak

Baca: ILC TVOne Edisi 23 April 2019 Tidak Tayang! Bagaimana Nasibnya? Ini Kata Karni Ilyas & Pencinta ILC

Korban Tewas Capai 290 Orang

Dikutip dari Kompas.com, Jumlah korban tewas maupun luka akibat serentetan ledakan di gereja dan hotel mewah di Sri Lanka, Minggu (21/4/2019) terus bertambah. 

Laporan pihak kepolisian Sri Lanka menyebut jumlah korban tewas yang ditemukan sehari setelah insiden mencapai jumlah setidaknya 290 orang.

Sementara itu juru bicara kepolisian mengatakan hingga Senin (22/4/2019) pagi, jumlah korban luka dilaporkan mencapai 500 orang.

Pernyataan pemerintah Sri Lanka menyebut warga negara asing berada di antara korban tewas, dengan tiga dari India, tiga warga Inggris, dua asal Turki dan seorang warga Portugis.

"Selain itu masih ada sembilan warga negara asing yang dilaporkan hilang, sementara ada 25 jenazah tak teridentifikasi yang diyakini adalah warga asing," kata Menteri Luar Negeri Harin Fernando.

Pemerintah Jepang juga mengklaim ada satu warganya yang menjadi korban tewas dalam teror bom di Sri Lanka.

Sebanyak delapan ledakan terjadi diduga menargetkan jemaah gereja yang sedang merayakan Paskah dan tamu hotel yang terkenal di kalangan internasional.

Baca: Hasil Pileg 2019 Terbaru KPU di Kalbar 22 April Jam 16.45 WIB! PDIP, Golkar, Gerindra & Demokrat?

Baca: Alur Rekapitulasi Suara Pilpres dan Pileg 2019 DPR RI, DPD RI, DPRD Provinsi & DPRD Kabupaten/Kota

Tiga gereja yang menjadi sasaran bom, dua terletak di Colombo dan satu lainnya di Negombo.

Sedangkan tiga hotel yang diserang yakni Hotel Kingsbury, Shangri-La, dan Grand Cinnamon yang semuanya berlokasi di Colombo.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved