Apakah Makan Timun Bisa Sebabkan Keputihan, Mitos atau Fakta?
Makan Timun Bisa Sebabkan Keputihan, Mitos atau Fakta? Banyak wanita percaya bahwa makan timun dapat menyebabkan keputihan.
Penulis: Mirna Tribun | Editor: Mirna Tribun
Makan Timun Bisa Sebabkan Keputihan, Mitos atau Fakta?
Semua wanita pasti pernah mengalami keputihan.
Kondisi alami ini berfungsi untuk membersihkan dan melindungi vagina dari iritasi dan infeksi.
Ibu hamil juga bisa mengalami keputihan yang berhubungan dengan kehamilan.
Saat mengalami keputihan, seorang wanita akan mengeluarkan lendir dari vaginanya.
Lendir yang diproduksi kelenjar dalam vagina dan serviks ini akan keluar sambil membawa sel-sel mati serta bakteri sehingga vagina tetap bersih.
Banyak wanita percaya bahwa makan timun dapat menyebabkan keputihan.
Sehingga membuat mereka takut untuk mengonsumsi timun.
Padahal timun memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh.
Tapi apakah benar timun dapat menyebabkan keputihan pada wanita?
Keputihan secara alami memang terjadi pada saat seorang wanita yang mengalami perubahan sesuai dengan siklus menstruasi.
Biasanya cairan yang keluar berupa cairan kental dan lengket pada seluruh siklus, namun lebih cair dan bening ketika terjadi ovulasi.
Keputihan dapat terjadi karena beberapa sebab.
Namun, tidak ada studi yang menghubungkan antara makan timun dengan penyebab keputihan pada wanita.
Keputihan tidak disebabkan oleh makanan yang dikonsumsi.
Jadi pendapat bahwa makan timun dapat menyebabkan keputihan itu tidak benar.
Baca: Kenali Tanda Keputihan Tak Normal Akibat Infeksi Vagina, Bahaya!
Baca: Penjelasan Dokter Soal Pakai Kondom Picu Keputihan bagi Wanita
Baca: Atasi Keputihan, Pilihlah Pembersih Vagina yang Punya Kandungan Ini!
alodokter.com
Sebagian besar keputihan itu normal
Keputihan dibedakan menjadi dua jenis, yaitu keputihan normal dan keputihan tak normal.
Apa bedanya?
Keputihan normal adalah keluarnya cairan vagina yang tidak berbau, berwarna bening sampai agak keputihan dan berlendir.
Ada beberapa faktor yang masih dianggap wajar dan aman bila seorang wanita mengalami keputihan.
Keputihan lebih banyak terjadi pada saat stres, kehamilan, atau aktivitas seksual.
Keputihan tak normal cukup mudah dibedakan dengan dilihat dari warna, konsistensi, volume dan bau yang tidak seperti biasanya.
Selain itu, ada gejala lain yang dialami, sebelum, setelah atau bersamaan keluarnya keputihan, seperti rasa gatal pada vagina.
Go Dok
Keputihan tak normal biasanya disebabkan infeksi dan non-infeksi.
Penyebab non-infeksi biasanya berkaitan dengan adanya benda asing seperti kontrasepsi spiral atau penyakit lain.
Sedangkan penyebab infeksi meliputi infeksi bakteri, jamur, dan parasit.
Tiga penyebab inilah yang sering dialami oleh wanita.
Namun perlu diingat, keputihan bukanlah penyakit, melainkan gejala dari suatu penyakit.
Keputihan tak normal yang disebabkan infeksi dapat terjadi jika Anda tidak merawat vagina Anda dengan bersih.
Salah satu cara menjaga kebersihan vagina dan mencegah infeksi adalah dengan rutin mengganti celana dalam saat sudah lembap, dan membersihkan vagina dengan pembersih khusus kewanitaan yang mengandung povidone-iodine, terutama saat haid di mana vagina lebih rentan infeksi bakteri dan jamur.
Waspadai Keputihan Tak Normal, Begini Cara Jitu Mengatasi Keputihan!
Keputihan adalah keluarnya cairan dari vagina.
Kondisi ini tidak dapat selalu diartikan sebagai infeksi atau gangguan kesehatan pada vagina.
Pasalnya, vagina memang dirancang untuk bisa membersihkan dirinya sendiri dengan cara mengeluarkan cairan keputihan yang membawa sel-sel mati serta bakteri.
Cara Bedakan Keputihan Normal atau Tidak, Segera Berobat Jika Seperti Ini! (allodokter)
Keputihan yang normal pada umumnya tidak berbau dan berwarna putih susu atau jernih.
Biasanya seorang wanita akan lebih cenderung mengalami keputihan jika sedang stres, ovulasi, hamil, menyusui, atau terangsang secara seksual.
Dilansir dari hellosehat, dalam banyak kasus, keputihan yang normal tidak memerlukan penanganan khusus asalkan Anda selalu menjaga kebersihan vagina dengan baik.
Ada beberapa cara mengatasi keputihan yang dapat Anda lakukan sendiri di rumah, di antaranya.
Cuci area kewanitaan Anda secara lembut dengan air hangat.
Kemudian keringkan menggunakan tisu atau handuk yang lembut dan tepuk-tepuk pelan hingga kering.
Ingat, jangan menggosok atau mengusap vagina terlalu keras karena bisa menimbulkan iritasi.
Jika keputihan sangat banyak, Anda mungkin perlu mengganti celana dalam lebih sering. Ini dilakukan agar kelembapan vagina bisa terjaga dengan baik.
Hindari pemakaian sabun wangi, gel, antiseptik, serta douching karena bisa memengaruhi keseimbangan pH serta bakteri di dalam vagina.
Jika Anda ingin menggunakan sabun, pilihlah sabun yang polos tanpa pewangi.
Jika keputihan yang Anda alami disebabkan oleh infeksi jamur, maka Anda bisa mengatasinya dengan obat antijamur yang dimasukkan ke dalam vagina dalam bentuk krim atau gel.
Konsultasikan terlebih dulu sebelum Anda menggunakan obat antijamur untuk mengatasi keputihan.
Gunakan kondom atau tunda hubungan seksual hingga seminggu setelah pengobatan.
Konsumsi yogurt bila Anda sedang dalam pengobatan antibiotik agar menurunkan risiko terkena infeksi jamur.
Bila keputihan yang tidak normal berlangsung lebih dari seminggu setelah melakukan cara-cara yang sudah di atas, segera periksakan diri Anda ke dokter.
Waspadai keputihan tidak normal
Meski keputihan terbilang kondisi normal, keputihan yang terjadi secara tidak wajar bisa jadi indikasi dari kondisi medis tertentu.
Biasanya keputihan yang abnormal disebabkan karena infeksi bakteri, jamur atau parasit.
Keputihan yang abnormal ditandai dengan timbul bau yang menyengat, gatal dan kemerahan di area vagina, tekstur cairan lebih lengket, berwarna kekuning-kuningan atau kehijau-hijauan, muncul bercak kecokelatan atau kemerahan di luar masa menstruasi, serta menimbulkan rasa nyeri atau gatal.
Jika Anda mengalami salah satu tanda yang sudah disebutkan tadi, segera periksakan diri ke dokter.
Pasalnya, keputihan bisa menyebabkan berbagai komplikasi jika tidak diobati dengan baik.
Cara ampuh mencegah keputihan tidak normal
Untuk menghindari terjadinya keputihan yang tidak normal, berikut beberapa langkah pencegahan yang dapat Anda dilakukan.
Cuci tangan sebelum maupun sesudah menyentuh area vagina.
Setelah buang air kecil, selalu basuh vagina Anda dari depan ke belakang untuk mencegah bakteri masuk ke dalam vagina dan menyebabkan infeksi.
Pastikan vagina sudah cukup basah sebelum Anda melakukan hubungan seksual untuk mencegah infeksi.
Gunakan detergen tanpa pewangi untuk mencuci pakaian Anda. Selain itu, pastikan Anda membilas pakaian sampai benar-benar bersih.
Gunakan celana dalam berbahan katun dan hindari pakaian yang berbahan ketat.
Hindari penggunaan tisu dengan pewangi, sabun wangi, atau bedak pada vagina karena bisa mengiritasi kulit dan menganggu keseimbangan bakteri alami dalam vagina. (*)