Menghadapi Tekanan Batin Saat Bekerja, Ini Saran dari Sang Motivator Chairul Fuad
Lalu, bagaimana caranya supaya tetap bisa bersyukur dari perasaan tekanan batin dalam menjalankan pekerjaan?
Penulis: Maudy Asri Gita Utami | Editor: Madrosid
Menghadapi Tekanan Batin Saat Bekerja, Ini Saran dari Sang Motivator Chairul Fuad
PONTIANAK - Dalam bekerja seseorang terkadang banyak menghadapi permasalah.
Dirundung masalah yang tiada henti, juga berdampak pada tekanan batin seseorang. Tak ayal seperti manusia yang kurang bersyukur, cara membedakan suatu masalah ternyata penting dalam berkarir untuk meminimalisir ego dan benci.
Lalu, bagaimana caranya supaya tetap bisa bersyukur dari perasaan tekanan batin dalam menjalankan pekerjaan?
Simak ulasannya dalam rubrik konsultasi karir bersama motivator Chairul Fuad berikut ini:
Penanya
Bagaiman sikap kita seharusnya menanggapi tekanan batin dari atasan kita. Contohnya kita selalu melakukan hal yang diminta dan sudah kita lakukan dengan benar, tetapi atasan masih saja tetap marah dan ada yang kurang. Bagaimana seharusnya kita menyikapi hal tersebut?
Fiko (25), Pontianak
Baca: Penyanyi Andika Bikin Pengakuan Heboh, Sering Dibayar Jadi Pacar Settingan dengan Tarif Semahal Ini!
Baca: Jadwal Misa Pekan Suci Gereja Katolik Santo Fransiskus Asisi Kota Singkawang
Baca: Distribusi Logistik Pemilu Dari PPS Desa Setuntung Menuju PPK Belitang Berjalan Lancar
Baca: Prabowo Sandi Unggul di Rutan Pontianak
Jawaban
Selamat pagi dan semangat pagi.
Menanggapi pertanyaan Anda tentang tekanan batin, mari kita bersama-sama mencoba untuk melakukan penelusuran tentang tekanan batin yang Anda rasakan tersebut.
Anda menjelaskan bahwa tekanan itu disebabkan oleh atasan yang sering marah terhadap pekerjaan yang sudah Anda lakukan, walau sudah benar. Hal yang menarik bagi saya mengapa jika sudah dilaksanakan dengan benar Anda masih dimarah.
Apakah ada hal lain yang memicu kemarahnnya misalnya perilaku Anda, etika komunikasi Anda, loyalitas Anda, disiplin Anda, dan sebagainya. Di sini perlu kemampuan untuk introspeksi diri.
Sebelum kita memberikan penilaian kepada orang lain lebih baik terlebih dahulu melakukan penilaian terhadap diri sendiri .
Siapa tahu ada hal-hal yang keliru kita lakukan. Seperti diketahui bahwa dalam lingkungan kerja ada norma-norma yang berlaku yang harus dipatuhi.
Di samping itu loyal terhadap pimpinan merupakan hal yang sangat penting. Dalam beberapa kondisi sering kita temui dimana bawahan menyalahkan pimpinannnya dikarenakan terdapat hal-hal yang kurang sesuai dengan pikirannya.
Pimpinan sudah barang tentu mempunyai target tertentu demi memajukan organisasinya. Selama hal itu realistik bawahan harus dapat mendukungnya.
Perbedaan-perbedaan pandangan ini harus disatukan dengan apa yang disebut dengan adaptasi dalam bekerja. Dengan demikian akan terjadi harmonisasi dan sinkronisasi dalam bekerja.
Kondisi inilah yang sering saya sebut dengan berdamai dengan hati sendiri dan selanjutnya berusaha berdamai dengan hati orang lain.
Tetapi jika memang terjadi penyimpangan-penyimpangan maka staf boleh memberikan masukan (feed back) kepada pimpinan secara etis.
Dalam kondisi yang Anda alami menurut saya tetap tunjukkan eksistensi dan integritas dalam bekerja, dengan tetap bekerja jujur, tanggung jawab, loyal, mematuhi peraturan dan etika organisasi, jujur, memegang teguh komitmen, konsisten antara ucapan dan tindakan, serta kearifan dalam membedakan yang benar dan yang salah.
Selanjutnya berupaya untuk mampu mengkonfirmasi jika pimpinan tidak setuju dengan hasil pekerjaan Anda dengan emosi yang terkendali.
Akhirnya berusaha untuk berpikir dan berperasaan cerdas dengan dilandasi hati nurani yang jernih penuh keikhlasan. Hindari persepsi yang belum tentu kebenarannya.
Semoga Anda dapat mencapai kebahagiaan dalam bekerja, temukan soul job (roh/jiwa dari pekerjaan itu). Selamat bekerja dan semoga bermanfaat. Salam optimis !