Memahami Perayaan Tri Hari Suci Umat Katolik
Gereja Katolik di seluruh dunia akan memasuki Tri Hari Suci, yaitu mulai hari Kamis mendatang (18 April 2019).
Penulis: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano | Editor: Madrosid
Umat Katolik harus bisa melihat pengalaman dosa dan kesalahan sebagai sesuatu yang “menguntungkan”, karena Allah penuh pengampunan dan belas kasih kepada orang yang sungguh-sungguh bertobat.
Kedua, dalam hidup ada kekecewaan dan sakit hati. Hal ini bisa terjadi dalam rumah tangga, kehidupan berbisnis, pekerjaan, sekolah, hidup bersama dalam komunitas.
Dalam semangat Paskah kita tidak menyesali terjadinya “goresan” itu, tetapi menyadari bahwa hal itu adalah bagian dari perjalanan hidup yang menghantarkan kita sampai pada hari ini.
Goresan, penghianatan yang dialami dan semua kekurangan mengantar kita pada kedewasaan iman.
Ketiga, Paskah berbicara tentang sesuatu yang baru. Paskah adalah saat di mana Tuhan memperbarui hidup kita dan saat di mana kita membuat sesuatu yang baru dalam hidup ini.
Kita berjanji kepada Tuhan untuk berbuat sesuatu yang baru, yakni menjalani hidup dengan cara yang berbeda dan lebih positif.
Minggu Paskah (Minggu, 21 April 2019). Minggu Paskah adalah Perayaan Kebangkitan Tuhan. Paskah adalah hari yang terbesar dan terpenting.
Inti dari Paskah adalah Yesus telah menyelesaikan tugas-Nya dengan cara mati di kayu salib untuk mengalahkan maut dan menyelamatkan kita dari dosa.
Pertanyaannya sekarang adalah apa niat kita yang telah ditebus oleh Kristus? Kita harus memiliki tekad baru untuk bangkit dari segala bentuk kemalasan, kerapuhan dan berjanji pada diri sendiri untuk berani berubah.
Bersama Paskah Tuhan, kita pasti sanggup berbuat sesuatu yang lebih baik. Kalau belum berubah, berarti kita belum merayakan Paskah.
Selamat menjalani Tri Hari Suci dan Sambutlah Hari Raya Paskah mendatang dengan semangat baru.