Memahami Perayaan Tri Hari Suci Umat Katolik
Gereja Katolik di seluruh dunia akan memasuki Tri Hari Suci, yaitu mulai hari Kamis mendatang (18 April 2019).
Penulis: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano | Editor: Madrosid
Cinta sejati hadir justru pada saat keluarga dilanda kesulitan bahkan kesulitan terburuk sekalipun.
Gereja mengenang sengsara dan wafat Yesus serta menghormati salib. Pada hari ini tidak ada perayaan Ekaristi, dan umat menerima komuni yang tersisa dari Perayaan Kamis Putih. Pada hari ini Gereja melaksanakan puasa dan pantang.
Ibadat Jumat Agung (Jumat, 19 April 2019) memiliki tiga bagian: Liturgi Sabda, Penghormatan Salib dan Komuni. Pada hari Jumat Agung, umat Katolik merenungkan Kisah Sengsara Tuhan Yesus, yang disebut “Passio”.
Meskipun tema besar tentang sengsara dan wafat Kristus sangat menyedihkan dan memilukan, namun peristiwa Jumat Agung menghantar kita menuju kemenangan atas dosa dan maut.
Demikian pula halnya dengan salib, simbol penuh makna kemenangan. Ketika kita melihat salib dipajang di rumah, dipakai sebagai kalung, digantung di dalam mobil, atau di mana pun juga, kita diharapkan untuk mengenangkan sengsara Kristus yang sangat dahsyat, yang melebihi semua penderitaan yang pernah kita alami.
Ada dua hal yang dapat menjadi permenungan pada hari Jumat Agung : Pertama, sebelum wafat, Yesus mengalami penyiksaan yang melebihi siksaan manusia biasa.
Oleh sebab itu, pada saat kita menghadapi cobaan dan penderitaan, kita diharapkan untuk selalu melihat sososk Yesus, yang mampu melewati segala siksaan bahkan mengatasi maut.
Kedua, kita wajib memperjuangkan dengan tulus segala sesuatu yang bisa kita perbuat di hari-hari mendatang untuk kebaikan sesama.
Seperti halnya cahaya menerangi kegelapan, kemenangan atas cobaan dan penderitaan harus mampu memberikan inspirasi dan semangat bagi kita semua.
Baca: Effendi: Caleg di Kayong Utara Sudah Baik Berpolitik
Baca: Tim PKM IKIP PGRI dan Guru SDN 34 Pontianak Kolaborasi Tingkatkan Kualitas Pembelajaran
Sabtu Suci atau Malam Paskah (Sabtu, 20 April 2019). Malam Paskah adalah malam suci kebangkitan Tuhan yang merupakan puncak dari perayaan Tri Hari Suci.
Pada malam ini Gereja berjaga, menantikan kebangkitan Kristus dan merayakannya dalam ibadat suci.
Pada Malam Paskah biasanya Gereja membaptis para katekumen dan umat beriman diajak untuk memperbarui janji baptis.
Liturgi Malam Paskah disusun sebagai berikut: Upacara Cahaya, Liturgi Sabda, Liturgi Baptis (kalau ada baptisan baru) dan Liturgi Ekaristi.
Ada beberapa hal yang dapat menjadi permenungan pada Malam Paskah : Pertama, kita diminta untuk merenungkan segala kekurangan kita.
Mungkin kita semua pernah mengeluhkan hidup kita. Seorang Katolik harus selalu mampu mensyukuri segala kekurangannya dalam perjuangan menuju surga.