Ustadz Abdul Somad
Ustadz Abdul Somad Kembali Ceramah di Pontianak, Sampaikan Tausiyah di Dua Tempat Berbeda
Ustadz Abdul Somad Kembali Ceramah di Pontianak, Sampaikan Tausiyah di Dua Tempat Berbeda
Penulis: Nasaruddin | Editor: Nasaruddin
Ustadz Abdul Somad Kembali Ceramah di Pontianak, Sampaikan Tausiyah di Dua Tempat Berbeda
PONTIANAK - Ustadz Abdul Somad adalah penceramah asal Pekanbaru Provinsi Riau.
Tak hanya di Indonesia, sejauh ini Ustadz Abdul Somad sudah berceramah di luar negeri seperti Malaysia, Australia dan Brunei Darussalam.
Untuk Pontianak, Ustadz Abdul Somad tercatat sudah beberapa kali datang untuk menyampaikan tausiyah.
Di antaranya di Istana Kadriyah Kesultanan Pontianak dan di Pondok Pesantren Darunnaim Pontianak.
Jebolan Universitas Al Azhar Mesir ini akan kembali datang ke Pontianak.
Baca: Mahfud MD: Pelaku Fitnah Ustadz Abdul Somad Ada 3 Kemungkinan, Harus Diburu untuk Dipidanakan
Kali ini kedatangan Ustadz Abdul Somad ke Pontianak dalam rangka Subuh Akbar di Masjid Raya Mujahidin Pontianak.
Rencananya, Ustadz Abdul Somad akan menyampaikan tausiyah pada Kamis 9 Mei atau bertepatan di bulan Ramadan 1440 H.
Sehari sebelumnya, Ustadz Abdul Somad juga akan menyampaikan tausiyah dalam Tabligh Akbar dan Tarawih Berjemaah, Rabu (8/5/2019).
Tarawih Berjemaah dan Tabligh Akbar ini digelar di Borneo Bisnis Icon, Kubu Raya.
Berikut jadwal ceramah Ustadz Abdul Somad di Pontianak dan Kubu Raya:
Hadiri Haul Hingga Puji Sultan Hamid II
Ustadz Abdul Somad pernah ke Kalbar September 2018 lalu dan hadir dalam acara Ziarah Agung Pendiri Kota Pontianak atas undangan Sultan Syarif Machmud Melvin Alkadrie.
Setelah prosesi ziarah dengan pembacaan surah yasin dan memanjatkan doa di hadapan makam Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie, UAS memberikan sedikit tausiyah pada ribuan masyarakat yang sudah hadir di lokasi kompleks Pemakaman Kesultanan Pontianak.
"Nabi Muhammad SAW berkara tahukah kamu apa tujuan dari berziarah, pertama mengingat bahwa kita semua akan mati menghadap allah, yang kedua dengan banyak berziarah melembutkan hati yang keras, yang membatu kepada Allah, yang ketiga, menetes air mata, mata yang menangis karena takut pada Allah," ucap Ustaz Abdul Somad saat memberikan kuliah singkat dihadapan masyarakat kompleks Pemakaman Kesultanan Pontianak, Senin (10/9/2018).
Baca: Ustadz Abdul Somad Ungkap Hukum Menyebar Fitnah, UAH Beri Rumus Cerdas Menghadapi Fitnah
Lebih lanjut ia sebut para habaib dan ulama ketika mempertahankan negeri ini mereka tidak tidur kala malam.
Maka mata mereka sudah terjaga dari api neraka, lalu kemudian mata mereka menangis di tengah malam bermunajad kepada Allah.
"Mata kita ini pernahkah tidak tidur karena berjihad. Berziarah kemakam Sultan ini sudah mengukur diri kita mengingatkan diri kita ada nasihat yang tidak bersuara, tidak berhuruf dan berbunyi. Cukuplah kematian sebagai nasehat," ujarnya.
Berziarah kemakam disebutnya adalah perbuatan yang baik, sedangkan Rasullah SAW, sebelum meninggal dunia terlebih dahulu berziarah ke makam Syuhada Badar, Syuhada Uhut dan ke makam ibundanya.
"Apalagi kita, sedangkan beliau dijanjikan allah, apa pun yang kau mau akan aku berikan Ya Muhammad, Ya Rasullualah. Tapi tetap beliau berziarah mengenang kematian. Sebab itu ziarah kubra, ziarah yang besar beramai ramai kami ambil pelajaran," ujarnya
Setelah balik dari ziarah, UAS minta semua harus bangkit, mulai dari semangat untuk mencari nafkah, bangkit semangat untuk berkecimpung dalam dunia politik, bangkit untuk beribadah, karena hidup singkat.
"Sultan Syarif Abdurrahman sudah berbuat mengisi hidupnya kita apa yang sudah kita lakukan. Beliau mengisi hidupnya dengan jihad, amal saleh, kita apa yang audah kita berbuat apa yang akan kita bawa mati menghadap Allah," ujarnya.
Sudah lebih dari 200 tahun wafatnya Syarif Abdurahman tapi sampai saat ini orang masih ramai berziarah mengirim doa.
Ia membawa masyarakat yang hadir untuk merenung sejenak, akankan ketika meninggal nanti ada orang yang akan datang kemakam untuk mendoakan.
"Jangan jangan makam kita ditumbuhi lalang lebih tinggi dari orang, karena tidak ada lagi, yang dikenang, manusia mati meninggalkan nama. Nama baik atau nama buruk. Sultan sudah meninggalkan nama yang baik, keturunan yang baik , masyarakat yang baik negeri yang baik, kita nanti apa yang akan kita tinggalkan. Maka merenung sejenak berziarah kubur mengucapkan salam," tambahnya.
Tak lupa UAS juga mengajak masyarakat yang hadir untuk berdoa yang langsung dipimpin olehnya sebagai penutup dari ceramah singkatnya.
"Yaallah yang mempunyai rahmat, kami mohon baik mereka yang telah meninggal duluan atau kami yang akan meninggal agar diberikan rahmat selalu. Mudahkan segala urusan kami yaallah, bebaskan kami dari segala masalah yaalllah, bukakan pintu riski yang halal dan berkah untuk kami yaallah. Berikan kami riski yang halal agar kami bisa berkunjung kemakam Nabi Muhammad yaallah dan berkunjung ke Baitullah dan mengucapkan salam ke makam Nabi Muhammad," doanya.
Ia juga berdoa bila ajal telah sampai izinkan yang terakhir keluar dari mulut adalah kalimat laillahaillallah, muhammdarrasulullah
Pada kesempatan itu UAS juga menyampaikan ceramah di Istana Kadriah, Senin (10/9/2018) malam.
Dari rangkaian dakwah tersebut, Ustaz Abdul Somad begitu terkesan dan terharu saat melihat foto Sultan Hamid II yang dipajang di Istana Kadriah Kesultanan Pontianak.
Sang Ustaz pun memanfaatkan momentum itu untuk memberi pesan yang sangat berharga bagi bangsa.
Pesan dalam bentuk video tersebut baru ia posting di akun Instagram @ustadzabdulsomad, Rabu (13/9/2018) jelang magrib.
Berikut isi pesan sang Ustaz:
"Menunjukkan bahwa dalam satu hembusan nafas “Allahu Akbar” adalah kecintaan kepada NKRI.
Cinta kepada Ahlul Bait.
Pakaiannya tentara. Sisiran rambutnya, Masya Allah.
Dalam dirinya mengalir darah Nabi Muhammad SAW.
Dalam ucapannya “Allahu Akbar”
Dalam gambarnya adalah bintang.
Maka, hanya orang jahil, bodoh saja yang mempertentangkan antara Islam dengan NKRI.
Cinta Islam, cinta Allahu Akbar.
Cinta kebhinekaan.
Cinta Negara Kesatuan Republik Indonesia."
Bersama postingan video tersebut, Ustaz Abdul Somad juga menyertakan pesan;
"Al-Habib Hamid Al-Qadri (Sultan Abdul Hamid II), perancang lambang Garuda Pancasila. Dalam dirinya mengalir darah Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam." tulis UAS.
Ustaz Somad mengatakan Sultan Hamid II atau Syarif Abdul Hamid Alkadrie telah memberikan kontribusi luar biasa bagi Indonesia.
Sultan Hamid II, yang merupakan putra sulung Sultan Sri Lanka keenam, adalah perancang lambang Negara Indonesia, Garuda Pancasila.
Dalam dakwahnya ke Kalbar, Ustaz Abdul Somad mengajak warga Pontianak, Kalimantan Barat untuk mencintai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Ustaz Somad juga mengajak anak muda untuk bertindak positif.
Dia mengingatkan bahwa nafsu harus ditentang dengan aktivitas yang baik.
"Anak muda harus sibuk dengan kegiatan positif," katanya.
Baca: Mahasiswa Demo Tuntut Pemerintah Pikirkan Ekonomi
Di sisi lain, UAS mengingatkan pentingnya memiliki kekuatan, kaya, agama, dan mengingat kematian.
Ia menegaskan orang harus mencari Sultan Pontianak yang namanya masih diingat oleh masyarakat.
"Kami memperingati peringatan kematiannya karena dia orang baik, dia telah melakukan perbuatan baik terhadap agama dan bangsanya," kata Ustaz Abdul Somad saat Haul Akbar Pendiri Kota Pontianak. (*)