Ustadz Abdul Somad

Mahfud MD: Pelaku Fitnah Ustadz Abdul Somad Ada 3 Kemungkinan, Harus Diburu untuk Dipidanakan

Mahfud MD: Pelaku Fitnah Ustadz Abdul Somad Ada 3 Kemungkinan, Harus Diburu untuk Dipidanakan

Penulis: Nasaruddin | Editor: Nasaruddin
Instagram Mahfud MD
Mahfud MD: Pelaku Fitnah Ustadz Abdul Somad Ada 3 Kemungkinan, Harus Diburu untuk Dipidanakan 

Pakar hukum Profesor Mahfud MD menyatakan, cuitan yang dibuat hacker akun Said Didu adalah fitnah keji yang bisa dan harus diburu untuk dipidanakan.

Namun demikian, yang bisa bertindak secara hukum untuk itu hanya Said Didu dan Polisi.

Hal itu disampaikan Mahfud MD saat ditanya netizen di akun Twitternya.

Mahfud pada cuitannya juga menyampaikan tidak tahu siapa pelakunya.

"Mungkin juga pengadu domba. Nanti Polisi bs membongkar. Kita endapkan dulu, 3 hari lagi sdh Pilpres," tulis Mahfud saat menanggapi pernyataan Netizen.

Baca: Fitnah Terhadap Ustadz Abdul Somad Muncul Pasca UAS Bertemu Prabowo, Sudah Disiapkan Secara Matang?

Meski demikian, Mahfud mengingatkan untuk tidak buru-buru menjudge bahwa pembajaknya dari kelompok paslon Capres/Wapres tertentu.

"Bisa jadi ini adalah pembajak yang ingin mengadu domba," tulisnya.

Seorang netizen menyampaikan pertanyaan ke Mahfud, bahwa UAS difitnah karena merapat pada Prabowo.

"Apakah Prof bisa kasi kesimpulan, dari pihak mana yang meng-hack akun pak Saididu dan apa tujuan nya ? Saya masih belum paham, apa salah UAS sehingga difitnah sekeji itu," tanya akun @Doel_bin_Doel.

Menanggapi hal itu, Mahfud MD mengatakan, tidak bisa memberikan kesimpulan.


Sebab secara teoritis, ada tiga kemungkinan pelaku.

"Antara lain, pelakunya bukan pendukung paslon 01 ataupun 02 tapi pihak pengacau dan pengadu domba. Polisilah yang nanti harus mengungkapnya jika Pak Said Didu melapor. Mari kita bertenang-tenang di minggu tenang ini," paparnya.

Ustadz Abdul Somad difitnah oknum tak bertanggung jawab dengan menggunakan akun twitter milik mantan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Muhammad Said Didu.

Dalam unggahannya, pelaku memposting video dan foto yang semuanya berisi fitnah terhadap Ustadz Abdul Somad.

Termasuk soal dukungan UAS ke Prabowo yang disebut peretas karena ada gratifikasi.

Akun @saiddidu yang diretas iyu menyebut UAS menerima bayaran Prabowo

Bahkan ada cuitan yang disimpan di dalam utas jika UAS menerima sejumlah uang dan rumah mewah, di JL. Kamboja Ds. Rimbo Panjang Km.20 Kec. Tambang , Kab. Kampar.

"Rumah UAS di JL. Kamboja Ds. Rimbo Panjang Km.20 Kec. Tambang , Kab. Kampar hasil pemberian dari PRABOWO untuk mendukung paslon PAS . Pantaskah Ulama seperti ini ? Mulut Seorang Ulama harusnya konsisten tidak berubah hanya demi HARTA Duniawi," cuit @saiddidu.

Tak hanya itu, pelaku juga memfitnah Ustadz Abdul Somad terkait persoalan gonta-ganti Istri.

Mantan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Muhammad Said Didu mengaku bahwa akun Twitter miliknya atas nama @saiddidu telah diretas oleh oknum tak bertanggung jawab.


Pengakuan tersebut disampaikan Said Didu melalui video yang beredar di media sosial.

Video pernyataan Said Didu diunggah ke Twitter oleh @AkunTofa, yang kemudian diretweet oleh Ferdinand Hutahaean.

Ustadz Abdul Somad meyakini fitnah yang ditujukan kepadanya sudah disiapkan secara matang.

Keyakinan UAS ini tertulis dalam satu di antara foto yang diunggah akun Instagram Ustadz Abdul Somad yang sudah terverifikasi.

"Fitnah yang muncul pasca pertemuan dengan Prabowo, sudah dipersiapkan dengan matang sebelumnya," demikian satu di antara bunyi tulisan di foto tersebut.

Dalam unggahannya, Ustadz Abdul Somad menjawab fitnah itu dengan mengunggah tiga foto.

Foto-foto itu berisi berbagai tulisan. Termasuk soal fitnah terhadap dirinya setelah bertemu Prabowo.

Berikut tulisan yang diunggah di akun Instagram Ustadz Abdul Somad:

Menjadi marah, hanya karena berbeda pilihan.

Lalu marah berubah menjadi fitnah. 

Menunjukkan akal tak lagi mengikat nafsu.

Semoga kita tetap jaga NKRI, dengan kelapangan hati.

Pada gambar kedua postingannya, Ustadz Abdul Somad menuliskan:

Pilpres tetap ada lima tahun sekali dari dulu hingga kini.

Pilpres 2019 bagi UAS? 

Memperlihatkan mana teman sejati.

Mana lawan berbaju kawan selama ini.

Pada gambar berikutnya, UAS menuliskan:

#Save_UAS

"Air selalu mengalir, dia tidak bisa ditahan. Ketika dia ditahan, maka dia akan menjadi sebuah perlawanan yang besar"

Tak hanya itu, di bawah tulisan tersebut juga ada tulisan lainnya yang menyatakan:

"Fitnah yang muncul pasca pertemuan dengan Prabowo, sudah dipersiapkan dengan matang sebelumnya"

"Apa yang terjadi pada saya, kuserahkan semua pada Engkau ya Allah, yang penting sudah ku sampaikan," tulis UAS di caption postingannya.

Fitnah Usai Bertemu Prabowo

Fitnah terhadap UAS muncul setelah video pertemuan UAS dan Prabowo viral.

Video itu diposting di akun Youtube Tafaqquh Video, Kamis (11/4/2019).

Pada video pertemuan tersebut UAS tidak menyatakan dukungan terbuka kepada Prabowo.

Tapi menceritakan pengalaman bertemu banyak orang termasuk ulama yang melihat Prabowo menang Pilpres 2019.

Menurut UAS, ulama tersebut melihat Prabowo dalam mimpinya hingga lima kali. Mendengar cerita itu, Prabowo tampak meneteskan air mata dan mengusapnya.

"Ini ulama-ulama yang tidak perlu materi, saya biarkan dia baca hati saya, mereka berbisik 'saya 5 kali mimpi ketemu dia, saya tanya siapa? Prabowo', kalau mimpi 1 kali boleh jadi dari setan, tapi dia mimpi 5 kali lihat bapak, saya bilang dari Allah," jelas UstadzAbdul Somad.

Pada awal video pertemuan tersebut, tampak Prabowo Subianto menanyakan apa yang dilihat oleh Ustadz Abdul Somad saat keliling Tanah Air.

"Terimakasih ustadz bisa jumpa dengan saya, saya mengikuti ustadz sudah banyak keliling Indonesia, apa yang ustadz lihat selama keliling Indonesia, akhir-akhir ini?," tanya Prabowo di awal video.

UAS pun tampak menceritakan di mana ia ceramah, kebanyakan jamaah mengacungkan dua jari.

"Saya susah kadang awali ceramah itu, mari kita dengar tausyiah dari Abdul Somad, begitu saya naik ke atas semua orang 'Ustadz' (mengacungkan jari dua), saya bilang kalian kan punya jari 10, kenapa yang kalian angkat cuma?," kata Ustadz Abdul Somad.

Hal itu tentu saja diucapkan UAS untuk menetralisir ceramahnya.

"Karena ini kan ada Panwaslu, Bawaslu, saya tidak ingin tabligh akbar itu menjadi politik," jelasnya.

"Sampai protokol bilang jamaah tolong jangan acungkan jari, itu di mana-mana, bahkan kalau shalawat juga (jari dua) gini lagi, astaghfirullah," katanya melanjutkan.

Lalu Prabowo Subianto pun menanyakan di mana hal itu terjadi saat Ustadz Abdul Somad ceramah.

"Dari ujung Aceh, sampai pulau Madura, sampai ke Sorong, jadi saya lihat ini umat sedang berharap besar pada bapak, itu yang saya lihat," jawabnya.

Baca: Ustadz Abdul Somad Difitnah Terima Sesuatu Agar Dukung Prabowo hingga Persoalan Gonta-Ganti Istri

Namun, ia berpesan kepada Prabowo agar bisa menjadi pemimpin yang adil.

"Ini ada satu keranjang amanah, ijtima ulama mengamanahkan, tapi umat juga, dalam keranjang ini ada pisau, buah, bunga dan pena," kata UAS memberi gambaran.

Menurutnya ada dua pesan Allah SWT, yakni amanah.

"Bapak letakkan dua amanah ini, yang pisau bapak beri ke anak muda karena mereka akan pergi ke hutan berburu, buah beri ke anak-anak supaya fresh, bunga beri ke anak gadis supaya beri ke suami, sedangkan pena bapak beri ke ulama agar menulis," bebernya.

Yang kedua yakni adil. "Adil, jangan bapak beri terlalu besar jangan terlalu kecil, mudah-mudahan bapak termasuk pemimpin yang adil," katanya lagi.

Kemudian Prabowo Subianto menanyakan saran apa yang harus ia lakukan.

"Jadi saran ustadz apa yang harus saya lakukan ?," katanya.

"Buah durian kalau sekedar berputik, orang cuek. tapi kalau dia sudah berbuah harum ranum, ada orang akan melempar, monyet naik, sekarang buahnya sedang harum.

Bapak tabah, kuat, serahkan kepada Allah, lahaula walakuwwata illa," kata Ustadz Abdul Somad.

"Mungkin ada lagi pesen-pesen atau harapan-harapan dalam perjuangan kita?," tanya Prabowo Subianto lagi.

Kemudian, UAS pun menyampaikan kalau ia sempat ragu dengan Prabowo, bahkan ia mencurigai kalau dirinya tertipu.

"Saya kan dulu selalu mengatakan saya ikut ijtima ulama, lalu setelah ulama berkumpul jatuhan pilih pada bapak, kemudian keliling kemana-mana umat bilang Prabowo, Prabowo, tapi saya masih tetap (ragu), karena mata kita kan kadang tertipu," katanya.

"Saya khawatir jangan-jangan saya tertipu dengan Pak Prabowo," tegasnya lagi.

Untuk itu, ia mencari beberapa ulama yang tidak masyhur atau tidak populer, namun memiliki mata batin yang bersih.

"Ini ulama-ulama yang tidak perlu materi, saya biarkan dia baca hati saya, mereka berbisik 'saya 5 kali mimpi ketemu dia, saya tanya siapa? Prabowo', kalau mimipi 1 kali boleh jadi dari setan, tapi dia mimpi 5 kali lihat bapak, saya bilang dari Allah," jelas UstadzAbdul Somad.

Kemudian dia pun menceritakan pengalaman yang sama saat bertemu ulama lainnya.

"Saya jalan lagi, dia sebut lagi Prabowo, dan ada ulama yang unik, pernah menteri datang diusir, saya pas datang khawatir diusir, saya datang 30 menit bicara 4 mata, di akhir pertemuan dia bilang Prabowo," bebernya.

Karena sebentar lagi Pilpres 2019 akan dilangsungkan, maka Ustadz Abdul Somad pun merasa perlu menyampaikannya.

"Jadi saya berpikir lama, ini kalau saya diamkan sampai Pilpres, kenapa dia cerita ke saya, tiap malam saya berpikir, berarti saya harus sampaikan, kalau tidak ini bisa jadi penyesalan seumur hidup saya, setelah ketemu ini selesai kuserahkan kepada Allah SWT, yang penting sudah kusampaikan, plong malamh ini bisa tidur lelap," tuturnya.

Namun, ia mengingatkan kepada Prabowo Subianto soal fitnah yang akan ia terima.

Ia pun meminta dua hal kepada Prabowo untuk kepentingan pribadinya.

"Kalau memang nanti bapak duduk jadi Presiden, terkait dengan saya pribadi, dua saja, pertama jangan bapak undang saya ke istana, biarkan saya berdakwah masuk ke dalam hutan.

Kedua, jangan beri bapak saya jabatan, apapun, saya di antara 40 cucu kakek saya, saya hanya sekolah untuk mendidik umat, setelah bapak jadi, biarkan ulama yang dekat-dekat jakarta ini saya yang bapak dengar," bebernya lagi.

Ustadz Abdul Somad juga menyebut kalau ijtima ulama ini adalah anugerah besar dan ujian besar untuk Prabowo Subianto.

"Saya berharap Allah menolong bapak dalam setiap perkara," katanya.

Kemudian di akhir video, Ustadz Abdul Somad memberikan kenang-kenangan kepada Prabowo Subianto.

Dua kenang-kenangan itu yakni minyak wangi dan tasbih kesayangannya.

"Minyak wangi supaya bapak menebarkan keharuman di negeri ini, kedua tasbih karena tidak bisa hati bapak kosong, harus berdzikir, tasbih kesayangan saya, batu dari Persia, paling saya sayangi beli di Madinah. Bapak jangan pegang di depan orang banyak, nanti dikira pencitraan, bapak cukup tahajud malam, berdzikir," katanya.

Kemudian, UAS pun menyerahkan semuanya kepada Allah SWT untuk Pilpres 2019.

"Itu saya bisa saya sampaikan, apa yang terjadi setelah ini saya serahkan kepada Allah SWT," tandasnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved