Breaking News

Indonesia Lawyers Club

VIDEO ILC TVOne Debat Sengit Ustaz Haikal Hassan Vs Razman Arif, Karni Ilyas Berupaya Menenangkan

Awalnya, Ustaz Haikal Hassan memberikan bantahan terhadap pernyataan dari Razman Arif Nasution.

Penulis: Jimmi Abraham | Editor: Jimmi Abraham
Youtube
Anggota Presidium Alumni (PA) 212, Ustaz Haikal Hassan terlibat debat sengit dengan Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf Amin Razman Arif saat ILC bertema "El Clasico Jokowi VS Prabowo: Siapa Pemenangnya?", Selasa (09/04/2019) malam WIB. 

VIDEO ILC TVOne Debat Sengit Ustaz Haikal Hassan Vs Razman Arif, Karni Ilyas Berupaya Menenangkan

Indonesia Lawyers Club (ILC) adalah acara diskusi di stasiun televisi swasta TVOne setiap hari Selasa mulai pukul 20.00 WIB. 

Topik-topik hangat yang jadi buah bibir di masyarakat Indonesia selalu dibahas di forum ILC.

Tak hanya soal politik, tapi juga bidang lain seperti sosial, hukum, kesehatan dan bidang-bidang lainnya.

Kupasan menjadi tajam karena menghadirkan narasumber berkompeten dan profesional.  

Anggota Presidium Alumni (PA) 212, Ustaz Haikal Hassan terlibat debat sengit dengan Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf Amin Razman Arif saat ILC bertema "El Clasico Jokowi VS Prabowo: Siapa Pemenangnya?", Selasa (09/04/2019) malam WIB. 

Baca: ILC TVOne Tadi Malam, Sampai Teriak! Debat Panas Tensi Tinggi Ferdinand Hutahaean Vs Razman Arif

Baca: Tantang Pemirsa di ILC TVOne, Effendi Gazali : Percaya Lembaga Survei Membiayai Sendiri Surveinya?

Baca: LIVE ILC TVOne Sedang Berlangsung, Karni Ilyas Jelaskan Terkait Pertemuannya dengan Jokowi & Prabowo

Awalnya, Ustaz Haikal Hassan memberikan bantahan terhadap pernyataan dari Razman Arif Nasution. 

"Mudah-mudahan jauh dari sifat kesombongan. Gak ada pak sifat-sifat sombong seperti itu, Yakin menang itu harus," terang Ustaz Haikal Hassan.

Haikal Hassan menimpali bahwa dirinya tidak pernah ikut campur masalah politik sebelum-sebelumnya.

"Bapak boleh lihat jejak rekam 5 tahun, 10 tahun ke belakang. Belum pernah saya dukung Presiden, belum pernah," timpal dia.

"Baru kali ini kenapa? Kenapa bisa begini? 2.808 titik yang akhirnya membaut saya kemudian mendukung Pak Prabowo," tegas Haikal Hassan.

Lantaran merasa tidak jelas, Razman Arif kemudian menanyakan tentang 2.808 titik yang dimaksud Ustaz Haikal Hassan.

"2 ribu titik yang bapak maksudkan itu yang mana ya pak," tanya Razman. 

Baca: Sampaikan Empati, Youtuber Reza Arap Oktovian Video Call Siswi SMP Pontianak Korban Pengeroyokan

Baca: Hotman Paris Beri Reaksi Kasus Pengeroyokan Siswi SMP di Pontianak, Siap Berjuang Adili Pelaku?

Baca: Fakta Siswi SMP Pontianak Dikeroyok 12 Siswa SMA: Kepala Dibenturkan ke Aspal hingga 3 Aktor Utama

Ustaz Haikal Hassan langsung menjelaskan kepada Razman apa yang dimaksud olehnya. 

"2.808 titik itu saya berbicara, rakyat itu capek dibohongi oleh Pak Jokowi. Gitu pak," terang dia. 

Razman Arif pun langsung bertanya kembali terkait pernyataan itu. 

"Apanya yang dibohongi itu. Kalau bapak sebagai ulama menyampaikan sesuatu yang dibohongi itu tidak mudah. Saya tidak ustaz tapi saya mengerti agama. Bapakkan kategorinya kan selalu 212. Tolong sampaikan pak, apa yang dibohongi Pak Jokowi di bangsa ini," pinta Razman Arif. 

"Kemarin debat tidak ada kebakaran hutan, faktanya kebakaran," contoh Ustaz Haikal Hassan.

"Kebakaran itu kan yang terjadi setelah menyampaikan itu," jawab Razman Arif. 

Karena keduanya berdebat sengit, Karni Ilyas sempat menenangkan agar tidak jauh keluar dari konteks yang dibicarakan.

Berikut cuplikan video debat sengit Anggota Presidium Alumni (PA) 212, Ustaz Haikal Hassan dengan Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf Amin saat ILC bertema "El Clasico Jokowi VS Prabowo: Siapa Pemenangnya?", Selasa (09/04/2019) malam WIB : 

Pandangan Effendi Gazali Terhadap Survei

Pengamat Politik dan Pakar Komunikasi, Effendi Gazali menantang pemirsa yang saksikan ILC TVOne secara langsung di studio maupun lewat layar kaca, Selasa (09/04/2019) malam. 

Tantangan itu berupa pertanyaan terkait seberapa yakin seseorang terhadap lembaga-lembaga survei yang membiayai survei secara mandiri.

"Berapa dari anda di studio ini percaya lembaga-lembaga survei kita sedang membiayai sendiri setiap kali melakukan survey? Ada yang percaya di studio ini?," tanyanya saat ILC bertema "El Clasico Jokowi VS Prabowo: Siapa Pemenangnya?" pada Selasa (09/04/2019) malam.

Baca: LIVE ILC TVOne Sedang Berlangsung, Karni Ilyas Jelaskan Terkait Pertemuannya dengan Jokowi & Prabowo

Baca: Hotman Paris Beri Reaksi Kasus Pengeroyokan Siswi SMP di Pontianak, Siap Berjuang Adili Pelaku?

Baca: Fakta Siswi SMP Pontianak Dikeroyok 12 Siswa SMA: Kepala Dibenturkan ke Aspal hingga 3 Aktor Utama

Tidak cukup di studio, Effendi Ghazali langsung bertanya kepada penonton yang mungkin menyaksikan lewat layar kaca. 

"Dan yang di rumah ada yang percaya?," timpalnya.

Namun, tidak ada satu orangpun yang merespon dan mengiyakan di studio. Bahkan, Karni Ilyas tampak tertawa kecil ketika Effendi Ghazali menyanyakan hal itu. 

"Jadi begini. Apa yang kamu tipu, aku pun tipu kamu. Artinya, tidak sedikit publik merasa lembaga survei memang engkau menipu aku, maka ketika dikau menanyakan kepadaku. Aku pun menipu kamu," imbuh dia.

Effendi Gazali mengatakan pengambilan istilah El Clasico dalam tema ILC malam ini merupakan judul luar biasa.

Jika berkaca dari hasil survei, maka hasil survei bisa jadi indikator penentuan pemenang Pilpres 2019. 

Namun, catatannya jika survey berjalan sebagaimana biasanya dan sebagaimana adanya.

"Dengan jumlah survei yang besar menyatakan pasangan 01 yang akan menang. Dan sangat sedikit, seperti terkesan tidak terkenal lembaga yang menyatakan 02 menang. Kalau semua normal-normal saja, ya 01 yang menang," terang Effendi Gazali. 

Baca: Streaming ILC TVOne, Warganet Sebut Rocky Gerung, Adian Napitupulu, Budiman Sudjatmiko & Fadli Zon ?

Baca: Merasa Disudutkan, KPPAD Kalbar Laporkan Akun Twitter Ziana Fazura

Untuk hasil lembaga-lembaga survei hari ini, Effendi Gazali mencoba melihat dari sudut pandang dengan memparalelkannya dengan false truth Alan Sokal yang dilakukan dengan memasukkan tulisan pada jurnal terkenal Social Text.

Alen Sokal melakuan tes memasukkan sebuah tulisan dengan dua pendekatan. Pertama, kelihatan isinya bagus. Kedua, memuji-muji dengan menggunakan posisi ideologis dari editornya apakah diterima atau tidak.

"Ternyata diterima. Baru kemudian dia (Alan Sokal_red) buat tulisan lain bahwa semua yang saya tulis itu bohong. Semua itu hoaks," jelasnya. 

Effendi Ghazali mencontohkan ketidakpercayaan hasil lembaga surevi pernah terjadi di Amerika Serikat. Menurut dia, kita tidak mesti berpegang kepada lembaga survei terkenal, tapi lembaga survei kecilpun bisa akurat kalau mampu menangkap apa yang sedang ada dalam masyarakat. 

"Misal DKI Jakarta. Lembaga-lembaga survei pada Pilkada mengatakan hasilnya berada dalam margin of error, ternyata kemudian Anies Baswedan itu menang dengan selisih 15,9 persen," timpal dia. 

Contoh lain Pilkada Jawa Tengah, ada lembaga survei memberikan Sultan Said dan Ida hanya 13 persen, namun hasilnya mencapai 41,22 persen. 

"Di Jawa Barat, ada yang memberikan Sudrajat Said itu 8 persen, tapi hasil akhirnya 28,74 persen," tutur dia. 

Effendi Gazali melihat fenomena Pilpres 2019 kali ini hampir sama dengan di Amerika Serikat. 

"Dikatakan agak gampang membenci Trump atau it's hard to like Hillary Clinton," tandasnya. 

Berikut cuplikan video Pengamat Politik dan Pakar Komunikasi, Effendi Gazali saat ILC, Selasa (09/04/2019) malam :

Indonesia Lawyers Club (ILC) adalah acara diskusi di stasiun televisi swasta TVOne setiap hari Selasa mulai pukul 20.00 WIB. 

Lebih dekat dengan kami, follow akun Instagram (IG) Tribun Pontianak :

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved