Pelaku Pengeroyokan Siswi SMP Pontianak Tak Bisa Berlindung dari Jerat Hukum Hanya Karena Anak-anak

Pelaku Pengeroyokan Siswi SMP Pontianak Tak Bisa Berlindung dari Jerat Hukum Hanya Karena Anak-anak

Penulis: Nasaruddin | Editor: Nasaruddin
Twitter
JusticeForAudrey 

PONTIANAK.CO.ID - Pelaku penyeroyokan siswi SMP Pontianak, tak bisa berlindung dari jerat hukum hanya karena berstatus anak-anak.

Hukum Indonesia sudah mengatur semuanya mengenai cara menangani kasus kejahatan yang dilakukan anak-anak atau mereka yang belum cukup umur.

Hal itu disampaikan Gubernur Kalbar, Sutarmidji terkait pengeroyokan siswi SMP Pontianak yang diduga dilakukan siswi SMA Pontianak.

Sutarmidji menegaskan, pelaku harus bertanggungjawab atas perbuatan yang telah dilakukan.

Apalagi yang terjadi, menurutnya termasuk dalam kategori penculikan.

Baca: Siswi SMP Pontianak Dikeroyok Brutal 12 Murid SMA! Masalah Asmara & Buntut Komentar di Media Sosial

Baca: Merinding Haru Hingga Menangis, Atta Halilintar Ingin Bertemu Audrey di Pontianak

"Saya minta kasus ini tetap dilakukan proses hukum, karena ini terencana," tegasnya Sutarmidji.

"Ini bisa masuk kategori penculikan. Ini sudah tidak dapat ditoleransi. Memang di bawah umur tapi dari sisi korban juga harus diperhatikan," lanjutnya.

Sutarmidji menyampaikan, jika karena berstatus anak-anak lalu tindak pidananya dikesampingkan, maka akan berdampak buruk di masa depan.

"Kalau selalu berlindung karena pelaku dibawah umur, suatu saat akan banyak kejahatan yang dilakukan anak di bawah umur atas perintah orang dewasa," ujarnya.

Hotman Paris hingga Reza Oktovian Angkat Suara

Kasus pengeroyokan siswi SMP Pontianak mendapat tanggapan banyak pihak. 

Tak terkecuali Youtube Reza Oktovian dan pengacara Hotman Paris.

Reza turut menyampaikan rasa empatinya terhadap seorang siswi SMP Pontianak, Au yang diduga jadi korban pengeroyokan brutal oleh 12 murid SMA. 

Momen itu diabadikan melalui sebuah video yang diposting dengan caption di akun Instagramnya @rapyourbae.

Dalam video itu terlihat Reza Oktovian berkomunikasi dengan Au melalui video call smartphone. 

Pada awalnya, Au terlihat malu-malu dan terharu ketika dihubungi oleh Reza Oktovian

Reza Arap Oktovian meminta Au untuk tidak menangis.

"Hey, jangan nangis," ucapnya dalam cuplikan video itu. 

"Au...., listen. Kamu tahu gak berapa banyak orang yang dukung kamu di luar sana," ujar Reza Oktovian

"Banyak banget lho, sebanyak itu sampai aku jadi tahu," kata Reza.

Dalam percakapan selanjutnya, Reza Oktovian mencoba kuatkan Au agar tidak putus asa di tengah kondisi yang dialami.

"OK, OK. You have been strong. Jangan lemah ya. Karena banyak banget yang dukung kamu. Like, satu Indonesia dukung kamu sumpah. OK, don't cry," 

Di sela-sela perbincangan itu, Au menjawab dengan nada lirih.

"Terimakasih, Bang Reza udah support Au......," ucapnya sembari melambaikan tangan.

Reza Oktovian berharap Au tidak takut sama orang-orang yang menyakiti, termasuk yang mengancam.

"Yeah sure. Anytime-anytime, kamu ndak perlu takut sama mereka, kamu gak perlu takut sama siapapun yang ngancem kamu. I'll be your side, OK," motivasinya. 

Sebelum menutup percakapan, Reza Oktovian berpesan kepada Au untuk beristirahat tanpa memperdulikan informasi-informasi yang berseliweran di media sosial. 

"Sekarang, kamu tinggal lakukan satu hal. Kamu cuma tinggal istirahat. Kamu sembuhin diri kamu. Kamu gak usah peduliin sosial media apapun itu gak usah kamu peduliin. Istirahat, kamu fokus ke keluarga. Fokus ke orang-orang yang sayang sama kamu. Selamatin diri kamu sendiri dulu, OK I Love you," pesan Reza Oktovian

Di penghujung percakapan, ternyata Au minta foto bersama dengan Reza Oktovian melalui video call.

"Mau foto," kata Au.

Reza Oktovian pun langsung mengabulkan permintaan Au.

"Ayo foto, di-capture ya," tutur Reza Oktovian

Berikut postingan Reza Oktovian di akun Instagram miliknya sebagai bentuk simpati kepada Au :

Awkarin Bakal Ke Pontianak

Sebelumnya, dukungan terhadap Au juga dinyatakan oleh selebgram Awkarin

Siswi SMP Pontianak, Au (14) adalah korban pengeroyokan siswi SMA di dua tempat berbeda.

Akibat pengeroyokan itu, Au harus mendapat perawatan intensif di rumah sakit. 

Melalui insta storynya, Awkarin menuliskan keprihatinkan atas kasus yang mencoreng dunia pendidikan ini. Di postingan selanjutnya, bahkan Awkarin menulis tagar #justiceforaudrey.

Awkarin menegaskan siap berikan dukungan langsung untuk korban Au di Pontianak

"doakan ya, jika diberi kesempatan dan waktu, aku akan ke pontianak, memperjuangkan hak audrey dan hak asasi wanita,"tulisnya

Bahkan menjawab salah satu pesan dari netizen yang mengatakan persoalan ini bakal diselesaikan dengan cara kekeluargaan lantaran diduga orang tua pelaku merupakan pejabat, Awkarin dengan tegas tidak menyetujui hal itu.

"mau orang tuanya siapa kek. gak bener kalo orang tuanya membenarkan anaknya berlaku seperti itu. jabatan gak dibawa mati. cara parenting orang tua akan turun menurun ke anak dan cucu. kalo emang damai bener bener secara damai dr kedua belah pihak gapapa deh. tapi kalau damai yang dipaksa karena diancam. saya tidak setuju," tulisnya.

Bahkan netizen kembali berharap tidak ada kata damai dengan persoalan serius ini, Awkarin kembali berkomentar.

"gak gitu juga. mereka masih anak2, masih labil, apa yang dipikirkan hanya senang-senang.saya juga dulu pernah jadi bocah yang bodoh. yang mereka butuhkan adalah penyuluhan dan bimbingan," tulisnya lagi.

Selain Awkarin, selebgram tanah air Rachel Vennya Roland juga prihatin. 

Rachel Vennya mengaku sedih dan menuliskan keprihatinannya akan kasus ini melalui insta story-nya.

"Kepikiran Ya Allah"ujarnya seraya menyertakan sebuah cuitan twitter dari netizen bernama Ziana Fazura.

Ia juga mengunggah tagar #JusticeForAudrey yang menunjukkan gambar ilustrasi dari korban pelecehan.

Tak lama kemudian ia mengunggah tanda tangan petisi #JusticeForAudrey.

Selebgram Rachel Vennya mengunggah keprihatinannya pada kasus pengeroyokan siswi SMP di Pontianak (Instagram/rachelvennya)
Hotman Paris Siap Berjuang untuk Keadilan Au

Dukungan Hotman Paris

Pengacara kondang tanah air, Hotman Paris juga menyatakan dukungannya terhadap apa yang dialami oleh Au. 

Melalui instagramnya, @hotmanparisofficial ia merespon kasus tersebut bahkan ia siap berjuang mencari keadilan bagi korban.

"Minta no hp keluarga korban?? Ayok kita berjuang agar pelaku di adili," tulisnya, Selasa (9/4/2019) malam.

Dalam unggahannya, Hotman yang saat ini tengah mengupayakan berkomunikasi dengan keluarga korban mengunggah informasi dari netizen yang menyertakan tagar #JusticeForAudrey.

Reaksi dari Hotman Paris ini lantas diapresiasi oleh netizen.

Kronologi Penganiayaan

Penganiayaan terjadap korban yang merupakan siswi SMP Pontianak terjadi setelah dijemput DE menuju rumah sepupu korban, P.

Dari rumah P, korban keluar menggunakan roda dua dan diikuti dua sepeda motor yang pengendaranya tidak dikenal korban.

Setelah sampai di Jalan Sulawesi, korban dicegat. Tiba-tiba dari arah belakang, terduga pelaku, TR menyiram air dan menarik rambut korban sehingga terjatuh.

Setelah korban terjatuh, saudari EC menginjak perut korban dan membenturkan kepala korban ke aspal.

Setelah itu, korban melarikan diri bersama P menggunakan sepeda motor.

Namun korban dicegat kembali oleh saudari TR dan saudari LL di Taman Akcaya yang tidak jauh dari TKP pertama. 

Setelah itu, korban dipiting oleh TR. Selanjutnya LL menendang pada bagian perut korban.

Namun saat kejadian itu dilihat warga sekitar, sehingga pelaku melarikan diri.

Pernyataan KPPAD

Sempat tak ingin kasus penganiayaan oleh sejumlah siswi SMA terhadap seorang siswi SMP di Pontianak, Kalbar, masuk ke ranah kepolisian atau pengadilan, Selasa (9/4/2019) siang dalam konferensipers nya menyerahkan sepenuhnya kepada kepolisian.

Ketua KPPAD Kalbar, Eka Nurhayati, mengatakan, pihaknya akan mendampingi korban dan pelaku sesuai dengan tupoksi dari KPPAD mendampingi dan mengawasi.

Setelah kasus tersebut dilimpahkan di Polresta Pontianak, Eka mengatakan pihaknya akan menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada pihak kepolisian sesuai aturan yang berlaku.

"Untuk masalah kasus hukumnya itu kita tidak bisa masuk, kami KPPAD tidak bisa mengintervensi, apalagi untuk masuk ke ranah hukum, kalau ini harus damai tidak bisa, kami tidak boleh melakukan itu, kita hormati kepolisian mereka sudah bekerja semaksimal mungkin bekerja sesuai tupoksi mereka kami dengan tupoksi kami," ujarnya.

Karena kasus ini sudah ditangan kepolisian kata Eka, jika ada masyarakat yang ingin mempertanyakan, mengembangkan, atau memiliki kepentingan politik, pribadi, maupun kelompok jangan pernah masuk dalam ranah KPPAD.

"Jangan pernah mengintervensi atau memanfaatkan lembaga kami untuk kepentingan tersebut," tegasnya.

Lebih jauh Eka menuturkan, KPPAD Kalbar tidak ada mengambil jalur damai. "Semua ini tinggal dikembalikan kepada pihak korban, bagaimana korban mengambil langkah, selanjutnya proses hukum ada di pihak kepolisian," imbuhnya.

Eka mengatakan bahwa korban ini akan dilindungi sesuai dengan yang ada dalam tupoksi KPPAD yaitu perlindungan dan pengawasan.

"KPPAD susah menekankan kepada ibu korban tadi, siapapun yang ingin datang mengunjungi anak ini, tolong koordinasi dengan KPPAD, karena anak ini masih dalam pengawasan sampai anak ini sembuh dan pulih secara fisik dan mental," ujarnya.

Sebelumnya Eka mengatakan bahwa pihaknya tidak ingin kasus ini masuk ke ranah kepolisian bahkan pengadilan.

"Kami berupaya semaksimal mungkin, agar kasus ini jangan sampai ke ranah kepolisian maupun ranah pengadilan," ucapnya dalam press conference, Senin (8/4/2019).

"Mengingat anak-anak ini masih di bawah umur, sama-sama memperoleh hak yang sama yaitu berhak di lindungi oleh undang undang nomor 35 tahun 2014," imbuhnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved