Demi Jenguk Siswi SMP Pontianak Korban Bully 12 Siswa SMA, Atta Halilintar Batalkan Jadwal Acaranya

Demi Jenguk Siswi SMP Pontianak Korban Bully 12 Siswa SMA, Atta Halilintar Batalkan Jadwal Acaranya

Penulis: Mirna Tribun | Editor: Mirna Tribun
KOLASE TRIBUNPONTIANAK.CO.ID
Demi Jenguk Siswi SMP Pontianak Korban Bully 12 Siswa SMA, Atta Halilintar Batalkan Jadwal Acaranya 

Demi Jenguk Siswi SMP Pontianak Korban Bully 12 Siswa SMA, Atta Halilintar Batalkan Jadwal Acaranya

Youtuber nomor 1 Indonesia, Atta Halilintar turut prihatin atas kasus menimpa Audrey (14) Siswi SMP yang dibully dan dikeroyok 12 siswi SMA di Pontianak

Kasus Audrey menjadi sorotan dunia.

Semua media nasional dan internasional kini tengah menyorot Audrey

Atta Halilintar menangis haru melihat pemberitaan Audrey.

Atta Halilintar merinding lihat kasus Audrey.
Atta Halilintar merinding lihat kasus Audrey. (INSTAGRAM)

Demi bertemu Audrey, Atta Halilintar sampai membatalkan jadwal acaranya. 

Dia terbang ke Pontianak untuk bertemu Audrey

"Maaf teman2 yang udah bikin acara aku inzin ya.

Besok aku ke pontianak.

Semoga bisa ketemu kamu ya adek Audrey.," tulis Atta Halilintar dalam caption instastorynya. 

Atta Halilintar bertemu Au
Atta Halilintar bertemu Audrey (INSTAGRAM)

Rabu (4/10/2019) sore, Atta Halilintar tiba di Pontianak.

Atta jenguk Audrey di Rumah Promedika Pontianak Jalan Teuku Umar. 

Audrey terlihat tak bisa menahan tangis saat dijenguk Atta.

Tak hanya menjenguk Audrey, Atta juga memberikan bantuan uang pada Audrey.

"Ini saya beri untuk bantu mama dan sekolah yah. Semoga Audrey sehat dan cepat sembuh yah," ujar Atta sambil memberikan uangnya pada Audrey

Kasus dugaan penganiayaan siswi SMP Pontianak, Audrey (14) menjadi sorotan banyak pihak.

Apa yang menimpa korban, membuat banyak orang bersimpati bahkan melakukan berbagai aksi khususnya di media sosial.

Tagar JusticeForAudrey yang trending di Twitter, Selasa (9/4/2019) menjadi bentuk simpati para netizen atas apa yang menimpa korban.

Seiring berjalannya waktu, fakta baru kasus pengeroyokan siswi SMP Pontianak, Au (14) terungkap.

Fakta-fakta itu Tribun himpun dari berbagai nara sumber yang terkait dengan kasus pengeroyokan siswi SMP Pontianak.

Baca: Hasil Visum Siswi SMP Pontianak Korban Pengeroyokan, Kapolresta Dua Kali Sampaikan Soal Organ Vital

Berikut fakta-fakta terbaru kasus pengeroyokan siswi SMP Pontianak yang Tribun himpun:

1. Orangtua Terduga Pelaku Pernah Pinjam Uang Korban

Kapolresta Pontianak, Kombes M Anwar Nasir mengatakan, terjadinya perkelahian antara korban dan pelaku terjadi pada 29 Maret 2019.

Lokasinya tepat di kawasan belakang Pavilion Informa, Jalan Sulawesi, Pontianak, sekitar pukul 14.30 WIB.

Menurut Kapolresta, perkelahian terjadi karena satu di antara mantan pacar pelaku adalah pacar dari sepupu korban.

Tak hanya itu, satu di antara orang tua terduga pelaku pernah meminjam uang kepada korban sejumlah Rp 500 ribu dan sudah dikembalikan namun sering diungkit.

Selengkapnya baca di sini: Kapolresta Pontianak Jelaskan.....

2. Terduga Pelaku Diancam Bunuh

Terduga pelaku pengeroyokan siswi SMP Pontianak mengalami trauma berat akibat ancaman dari oknum.

Tak hanya itu, ada juga yang mengancam akan menyekap, bahkan menusuk kemaluan mereka.

Keluarga terduga bahkan mendatangi Kantor KPPAD Kalimantan Barat guna meminta perlindungan.

Hal itu disampaikan Ketua KPPAD Kalbar, Eka Nurhayati kepada Tribun, Rabu (10/5/2019).

"Sangsi sosialnya sampai ada yang mengancam ingin menusuk kemaluan mereka. Ada yang ingin membunuh, ada yang ingin menyekap, ancaman itu bertubi-tubi mereka terima. Jadi dalam hal ini mereka ingin meminta perlindungan yang sama," kata Eka.

Eka menjelaskan, pelaku dan terduga korban sama-sama berhak mendapat perlindungan dari KPPAD sesuai Undang-undang yang berlaku.

"Karena dalam Undang-undang menjelaskan, pelaku juga memiliki hak dilindungi di sini. Itu yang sedang kita rundingkan," katanya.

Eka mengatakan, terkait fakta-fakta, nanti pelaku sendiri yang akan menjawab.

Berita selengkapnya di sini: Para Terduga Dapat Tekanan...............

3. Perut Korban Jadi Sasaran

Penganiayaan terjadap korban terjadi setelah dijemput D menuju rumah P.

Dari rumah P, korban keluar menggunakan roda dua dan diikuti dua sepeda motor yang pengendaranya tidak dikenal korban.

Setelah sampai di Jalan Sulawesi, korban dicegat.

Tiba-tiba dari arah belakang, terduga pelaku, E menyiram air dan menarik rambut korban sehingga terjatuh.

Setelah korban terjatuh, E menginjak perut korban dan membenturkan kepala korban ke aspal.

Setelah itu, korban melarikan diri bersama P menggunakan sepeda motor.

Namun korban dicegat kembali oleh saudari T dan saudari L di Taman Akcaya yang tidak jauh dari TKP pertama. 

Setelah itu, korban dipiting oleh T. Selanjutnya L menendang pada bagian perut korban.

Namun saat kejadian itu dilihat warga sekitar, sehingga pelaku melarikan diri.

Kronologi ini disampaikan Kasat Reskrim Polresta Pontianak, Kompol Muhammad Husni Ramli berdasarkan informasi sementara yang dihimpun pihaknya.

Baca selengkapnya kronologi pengeroyokan di sini: Perut Korban Dua Kali Jadi Sasaran.....

Kapolda Kalbar Irjen Didi Haryono saat menjenguk korban dan ibu korban di Rumah Sakit Promedika Pontianak, Jalan Gusti Sulung Lelanang, Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu (10/4/2019) siang. Kapolda memastikan berdasarkan pemeriksaan kesehatan tidak ada kerusakan pada bagian vital korban seperti yang viral di media sosial.
Kapolda Kalbar Irjen Didi Haryono saat menjenguk korban dan ibu korban di Rumah Sakit Promedika Pontianak, Jalan Gusti Sulung Lelanang, Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu (10/4/2019) siang. Kapolda memastikan berdasarkan pemeriksaan kesehatan tidak ada kerusakan pada bagian vital korban seperti yang viral di media sosial. (TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ DESTRIADI YUNAS JUMASANI)

4. Peran Pelaku 

Pelaku pengeroyokan siswi SMP Pontianak, Au (14) diduga dilakukan tiga orang.

Terduga pelaku ini punya peran berbeda-beda namun semua mengarah pada tindakan kekerasan fisik.

Seperti disampaikan Kasat Reskrim Polresta Pontianak, Kompol Muhammad Husni Ramli, terduga pelaku adalah T, E dan L.

E menjadi terduga pertama yang melakukan kekerasan fisik terhadap korban dengan menyiram air dan menarik rambut korban sehingga terjatuh dari sepeda motor.

Kemudian ada E yang menginjak perut korban dan membenturkan kepala korban ke aspal.

Setelah itu, ada terduga pelaku lainnya, L yang menendang bagian perut korban. Sementara T memiting korban.

Baca: VIDEO: Penjelasan Kasat Reskrim Polresta Pontianak Terkait Kasus Dugaan Penganiayaan Siswi SMP

5. Korban Siswi Berprestasi

Siswi SMP korban pengeroyokan, Au merupakan anak baik yang jauh dari masalah di sekolah.

AU juga tidak pernah terlibat masalah di lingkungan sekolahnya.

Karena dikenal tak pernah tersangkut masalah, AU juga tak pernah menghadap ke guru Bimbingan Konseling atau BK.

Selain jauh dari masalah, AU juga dikenal sebagai siswi yang cerdas di lingkungan sekolahnya.

Bahkan menurut pengakuan sang kepala sekolah, AU selalu masuk urutan 5 besar di setiap kelasnya.

Selain itu, AU juga aktif di sekolah dengan mengikuti banyak kegiatan ekstrakurikuler.

6. Hasil Visum

Hasil visum siswi SMP Pontianak korban pengeroyokan disampaikan Kapolresta Pontianak, Kombes M Anwar Nasir, Rabu (10/4/2019).

Menurut Kapolresta, hasil pemeriksaan visum dikeluarkan Rumah Sakit Pro Medika Pontianak hari ini, Rabu 10 April 2019.

M Anwar Nasir mengatakan, dari hasil visum diketahui jika tak ada bengkak di kepala korban.

Kondisi mata korban juga tidak ditemukan memar. Penglihatan korban juga normal.

Lebih lanjut Kapolresta mengatakan, untuk telinga, hidung, tenggorokan (THT) tidak ditemukan darah.

"Kemudian dada tampak simetris tak ada memar atau bengkak, jantung dan paru dalam kondisi normal," katanya.

Kondisi perut korban, sesuai hasil visum tidak ditemukan memar. Bekas luka juga tidak ditemukan.

"Kemudian organ dalam, tidak ada pembesaran," jelasnya.

Selanjutnya Kapolresta menyampaikan hasil visum alat kelamin korban.

Menurut Kapolresta, selaput dara tidak tampak luka robek atu memar. Anwar mengulangi pernyataannya terkait hal ini.

"Saya ulangi, alat kelamin selaput dara tidak tampak luka robek atu memar," katanya.

Hasil visum juga menunjukkan kulit tidak ada memar, lebam ataupun bekas luka.

"Hasil diagnosa dan terapi pasien, diagnosa awal depresi pasca trauma," ungkap Kapolresta.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved