Lucinta Luna Ungkap Alasannya Dukung Prabowo, Ernest Prakasa Pun Unggah Video Prabowo di Yogyakarta

Lucinta Luna secara terang-terangan mendukung pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno dalam Pilpres 2019.

Penulis: Marlen Sitinjak | Editor: Marlen Sitinjak
Screenshot Instagram@@isazega_
Lucinta Luna (Instagram @isazega_) 

Postingan kedua, Ernest Prakasa mengunggah tangkap layar dari berita online dengan judul soal alasan Lucinta Luna dukung Prabowo Subianto.

" .....baca ini," tulis Ernest Prakasa sambungan dari cuitan yang pertama.

Ernest Prakasa merupakan seorang pelawak tunggal berkebangsaan Indonesia.

Ia lahir di Jakarta, 29 Januari 1982; umur 37 tahun.

Ernest mulai dikenal sejak meraih peringkat ketiga dalam acara Stand-Up Comedy Indonesia (SUCI) pada 2011, dimana ia menjadikan pengalamannya didiskriminasi sebagai keturunan Tionghoa di Indonesia sebagai materi komedi tunggal.

Dari panggung stand-up comedy, Ernest merambah industri film. Mengawali kiprahnya sebagai aktor, kini ia lebih dikenal sebagai penulis dan sutradara, setelah menghasilkan tiga film yakni Ngenest (2015), Cek Toko Sebelah (2016), dan Susah Sinyal (2017).

Cuitan Ernest Prakasa soal alasan Lucinta Luna dukung Prabowo
Cuitan Ernest Prakasa soal alasan Lucinta Luna dukung Prabowo (Twitter/Ernest Prakasa)

Respon berbeda ditunjukkan oleh Direktur Charta Politika Yunarto Wijaya dan penyanyi Rap Iwa K.

Yunarto Wijaya dan Iwa K memberi respon kompak.

Iwa K dan Yunarto Wijaya sama-sama meretweet artikel soal alasan Lucinta Luna dukung Prabowo Subianto.

Iwa K dan Yunarto Wijaya
Iwa K dan Yunarto Wijaya (Twitter/@yunartowijaya)

Melansir Kompas.com, Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menggebrak podium saat berorasi di Stadion Kridosono, Yogyakarta, Senin (8/4/2019).

Hal itu dilakukan Prabowo saat berorasi menyinggung mengenai netralitas TNI dan Polri. 

Dari video yang beredar di sejumlah media, saat berpidato, Prabowo berpesan kepada tentara dan polisi yang masih aktif agar netral.

Ia berharap aparat tidak mengabdi kepada segelintir orang, apalagi antek asing.

"Hai adik-adikku, kau yang ada di tentara, polisi yang masih aktif. Ingat kau adalah tentara rakyat, kau polisi rakyat. Seluruh rakyat Indonesia," ucapnya dengan penuh semangat, disambut riuh massa pendukung.

"Kau tidak boleh mengabdi pada segelintir orang, apalagi membela antek-antek asing, apalagi kau bela antek-antek asing," ucapnya sambil menggebrak podium.

 

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved