Adit Si Peraih Predikat Lulusan Terbaik Pendidikan Profesi Apoteker Untan, IPK-nya Nyaris Sempurna

Perjuangan untuk meraih lulusan terbaik tidaklah mudah, Adit lulusan SMA 4 Pontianak jurusan IPS dan beda dari teman lain yang memang dari jurusan IPA

Penulis: Anggita Putri | Editor: Ishak
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Anggita Putri
Adit (24) mendapat predikat Lulusan Terbaik pada saat Pengambilan Sumpah Apoteker Angkatan VIII Program Studi Pendidikan Profesi Apoteker Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura yang berlangsung di gedung Fakultas Kedokteran Untan, senin (8/4/2019). 

Adit Si Peraih Predikat Lulusan Terbaik Pendidikan Profesi Apoteker Universitas Tanjungpura, IPK-nya Nyaris Sempurna

PONTIANAK - Adit (24) adalah wisudawan predikat Lulusan Terbaik pada saat Pengambilan Sumpah Apoteker Angkatan VIII Program Studi Pendidikan Profesi Apoteker Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura yang berlangsung di gedung Fakultas Kedokteran Untan, senin (8/4/2019).

Adit meraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3. 94 dan menjadi lulusan terbaik perwakilan program studi pendidikan profesi apoteker Universitas Tanjungpura.

"Saya rasakan suasana hari ini sangat sakral dan hikmat, ini juga merupakan tahap awal sebelum masuk ke dunia kerja yang lebih lagi tantangannya," ujar Adit usai Melaksanakan Sumpah Apoteker bersama 31 apoteker lainnya.

Perjuangan untuk meraih lulusan terbaik tidaklah mudah, Adit lulusan SMA 4 Pontianak jurusan IPS dan beda dari teman lain yang memang dari jurusan IPA saat mengambil jurusan Farmasi.

Namun ia ingin membuktikan kalau di IPS tidak hanya bisa dibidang IPS saja. Intinya mau dibidang apapun asal dibarengi dengan niat, doa , dan usaha serta yakin bahwa itu bisa terjadi.

"Inti nya mau belajar dan terus berusaha," ucapnya.

Baca: Ini Penjelasan Ketua Senat Untan Terkait Proses Pemilihan Rektor dan Terpilihnya Garuda Wiko

Baca: Dr Aswandi Apresiasi Sumpah Apoteker Angkatan VIII Untan, Sarankan Tak Berorientasi PNS

Ia mengatakan perihal kumpul sama teman-teman juga masih dilakukan layaknya mahasiswa lainnya. namun pada saat belajar ia harus belajar, dan juga harus pandai membagi waktu antara kapan harus ngumpul dan, belajar.

Ketertarikan dirinya untuk menjadi apoteker adalah ingin mencoba dunia baru dibidang yang lainnya.

"Waktu SMA kan sudah belajar IPS kayak pembukuan, jurnal dan saya ingin coba hal baru lagi diluar itu semua," ujarnya.

Pada saat masuk kuliah memang banyak hambatan yang ia temui namun ia terus belajar dan terus belajar.

"Hambatan diawal kuliah pasti ada karena tidak ada dasar di bidang IPA dan harus mulai dari awal lagi dan cari materi yang berhubungan dengan farmasi dan lebih mencari dasar untuk memperkuat pengetahuan tentang farmasinya lagi," imbuhnya.

Namun dari kesulitan yang ia hadapi orang tuanya tak pernah berhenti memberikan semangat dan terus mensupportnya.

Adit saat SMA aktif di ekstra teater dan anak band. Namun pada saat kuliah ia berhenti dari segala aktivitasnya dan mencoba untuk fokus di bidang akademik.

"Waktu kuliah paling kumpul biasa sama teman dan ada buka usaha sama teman seperti usaha lele dan bantu kakek buka cafe," ujarnya.

Semua yang ia peroleh hari ini tidak lepas dari usaha yang sudah ia lakukan.

"Intinya saat ujian ya harus belajar dan pada saat nilai rendah selalu ada rasa kecewa terhadap diri sendiri.Makanya saya selalu berusaha untuk mendapatkan nilai yang bagus," ujarnya.

Baca: Tanggapi Pengurangan TPS, Dosen Teknik Lingkungan Untan Singgung Perilaku Masyarakat

kedepannya ia berkeingin untuk buka usaha dan ada pekerkaan tetap . Karena disamping menjadi apoteker ia juga senang menjadi pebisnis.

" Jadi ada dua pekerjaan tidak hanya fokus pada satu bidang saja," ujarnya.

Ia mengatakan jika bekerja di lapangan dan bertemu dengan profesi lainnya seperti dokter, dan perawat. Jadi bisa berkolaborasi jangan saling menjatuhkan, harus saling membantu dan menguatkan.

"Jangan hanya mau bersaing siapa yang paling bagus dan paling jelek dan juga harus saling support," ujarnya.

Ia pun berpesan bagi teman-teman jika ada kemauan harus terus belajar jangan putus dalam bermimpi . masalah tercapai dengan tidak nya itu urusan belakangan. Intinya jangan pernah berhenti untuk bermimpi.

Adit juga berniat untuk melanjutkan studi lagi, namun sebelum lanjut ia ingun fokus berkarir terlebih dahulu. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved