TNI AD Kembali Juara Tembak Internasional AASAM 2019, Sertu Woly Hamsan Kelahiran Sambas Ini Terbaik
Ajang kompetisi internasional bergengsi ini diikuti 20 negara di wilayah Asia Pasifik dan beberapa negara dari benua Amerika dan Eropa
Penulis: Dhita Mutiasari | Editor: Dhita Mutiasari
TNI AD Kembali Juara Tembak Internasional AASAM 2019, Sertu Woly Hamsan Kelahiran Sambas Ini Terbaik
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Prestasi membanggakan kembali ditorehkan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) ditingkat dunia dengan menorehkan juara di lomba tembak bergengsi antar Angkatan Darat di Australian Army Skill at Arms Meet (AASAM) 2019.
Tak tanggung-tanggung, TNI AD menjadi juara umum lomba menembak tentara angkatan darat yang digelar Angkatan Darat Australia (Royal Australian Army) selama 8 hari mulai 26 Maret – 2 April 2019 di Puckapunyal Military Range, Victoria, Australia.
Baca: Asal Punya e KTP Kubu Raya, Berobat di Puskesmas Gratis
Baca: Cristiano Ronaldo Terancam Absen Bela Juventus Vs Ajax Amsterdam Leg 1 Perempat Final Liga Champion
Baca: Pemkab Kubu Raya Luncurkan Layanan Kesehatan Gratis, Yuslanik : DPRD Kubu Raya Apresiasi
Ajang kompetisi internasional bergengsi ini diikuti 20 negara di wilayah Asia Pasifik dan beberapa negara dari benua Amerika dan Eropa, termasuk Inggris dan Amerika Serikat.
"Selamat kepada Tim Angkatan Bersenjata Nasional Indonesia, dan untuk sersan w hamsan untuk diberikan juara aasam19 juara!,"tulis akun facebook AASAM Australian Army Skill at Arms Meet, Selasa (2/4/2019)
Mengutip Penerangan Kostrad, TNI AD memperoleh 21 medali emas, 14 perak, dan 10 perunggu dari berbagai materi lomba tembak yang diperebutkan.
Ternyata prestasi ini merupakan juara umum terbaik berturut-turut untuk ke-12 kalinya selama lomba tembak AASAM dilaksanakan.
"Sebuah ucapan selamat yang besar untuk tim kemenangan #aasam19: #Indonesia - mereka telah menang 12 kali, termasuk tujuh kali terakhir berturut-turut!
Juga, selamat kepada kopral Jake Mcdermott Dari 8Th Combat Service Support Battalion, pemenang tim Australian Army!
#OurPeople,"tulisnya lagi.
"Selamat kepada Angkatan Bersenjata Nasional Indonesia untuk memenangkan assam 7 tahun berturut-turut!,"lanjutnya
Pada event ini juara 1 diraih oleh kontingen Indonesia, juara 2 kontingen Australia, dan juara 3 dari kontingen Malaysia.
Lima orang petembak TNI AD juga masuk sebagai 20 orang petembak terbaik yang terpilih untuk mengikuti Match Championship 104 dari masing-masing kontingen negara peserta AASAM.
Selanjutnya 3 orang petembak TNI AD keluar sebagai juara pada Match Championship 104 ini yaitu Sertu Woly Hamsan sebagai Juara 1, Sertu Misran sebagai Juara 2 dan Kopda Arifin sebagai Juara 3.
Berhasil membuat Merah Putih berkibar di negara asing, Ia pun ditandu oleh rekan-rekannya sebagai wujud kegembiraan.
Dengan demikian, maka TNI AD dinyatakan sebagai Juara Umum Lomba Tembak AASAM Tahun 2019.
Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad), Letnan Jenderal TNI Besar Harto Karyawan didampingi oleh Pangdivif 1 Kostrad Mayjen TNI Agus Rohman, meninjau langsung kontingen TNI di lomba tembak AASAM 2019, Selasa (2/4/2019)
Ikut mendampingi Pangkostrad dalam peninjauan kali ini Paban Binlat Sopsad Kolonel Inf Bangun Nawoko, Atase Darat Indonesia untuk Australia Kolonel Inf Herbert Tambunan.
Kisah Woly Hamsan Berawal Dari Hobi Berburu Burung
Dibalik tuturnya yang bersahaja dan kesederhanaannya, tak ada yang mengira pria ini memiliki segudang prestasi bahkan bertaraf internasional.
Dialah Woly Hamsan penembak militer internasional yang kembali bersama tim anggota TNI Indonesia lainnya berhasil mempersembahkan prestasi membanggakan.

Lalu siapakah Woly dibalik seragam TNI AD ini.
Woly yang ditemui Tribunpontianak.co.id, beberapa waktu lalu sedang pulang ke kampung halaman di Dusun Seradi Desa Bakau Kecamatan Jawai Kabupaten Sambas.
Putra dari pasangan Hamidan Mahyan (56) dan Farida (54) ini banyak bertutur tentang kehidupannya hingga akhirnya ia menjadi orang yang patut diperhitungkan di negeri ini.
Ada hal menarik dalam tuturnya, kendati mengaku sudah bertahun-tahun tak pulang kekampung, Woly bercerita masih kental dengan logat Melayu Sambas. "Tidaklah lupa, kan daerah sendiri besar-besarnya di sini," ujarnya kepada Tribun
Ia mengaku waktu tumbuh besar dihabiskan sama seperti anak-anak dan remaja lainnya. Masa pendidikannya ditempuh Woly di SDN 38 Bakau, masa SMP N 1 Dungun Laut dan SMA Pembangunan Sentebang Jawai.
Sebagai anak seorang petani, putra bungsu pasangan Hamidan Mahyan (56) dan Farida (54) ini juga kerap ikut membanting tulang membantu orangtua dengan ikut menyadap nira kelapa sepulang sekolah untuk dijual ke pasar.
"Waktu mau pergi sekolah, sambil nyadap air kelapa untuk dijual kepasar," ujar pria kelahiran 19 Februari 1979 ini.
Bahkan untuk ke sekolah, ia selalu menempuh perjalanan hanya dengan mengayuh sepeda agar bisa sampai ke sekolah.
Dalam karir TNI-nya, ia sempat bertugas dibeberapa wilayah di antaranya tahun 1999 di Aceh selama 6 bulan. Kemudian tahun 2002 bertugas kembali ke Aceh dan tahun 2010 ke Libanon selama 1 tahun.
Lantas ketika ditanya dari mana ia mendapatkan bakat menembak, dengan santai Woly mengatakan lantaran waktu kecilnya juga banyak dihabiskan untuk berburu menembak burung dengan rekan-rekan bermainnya menggunakan senapan angin.
"Dari kecil kan memang suka ikutan nembak burung di kebun-kebun,"ungkapnya.
Hingga ketika ada latihan menembak di satuannya, ia mengaku dengan mudah menjalani hingga kadang hasil target diatas rata-rata penembak lain seusianya. Bakat dan kemampuannya inilah yang mengantar ia meraih prestasi. (*)
Berikut foto-fotonya:
Sersan satu Woli Hamsan saat beraksi/facebook
Sersan satu Woli Hamsan yang menjadi penembak terbaik/facebook
Sersan satu Woli Hamsan yang menjadi penembak terbaik/facebook
Kontingen TNI di AASAM 2019/facebook
Yuk Follow Akun Instagram tribunpontianak: