Innalillahi Wainna Ilaihi Rajiun Kabar Duka Datang Dari Anies Baswedan, Gotong Keranda dan Berpesan

Ingatlah bahwa kau bisa lari pagi itu, tapi kau tidak bisa lari dari pertanggungjawaban di hadapan Yang Maha Adil

TWITTER/Anies Baswedan
Anies Baswedan gotong keranda 

Innalillahi Wainna Ilaihi Rajiun Kabar Duka Datang Dari Anies Baswedan, Gotong Keranda dan Berpesan

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berduka cita. 

Anies Baswedan sedang berduka cita karena anak buahnya di Pemprov DKI Jakarta meninggal dunia akibat tabrak lari. 

Baca: Jokowi-Iriana Kampanye Akbar Naik Becak, Jusuf Kalla-Mufidah Tak Mau Kalah

Baca: Prabowo-Titiek Salam Tos Dua Kali, Istri Sandi Minta Kemesraan Keduanya Tak Cepat Berlalu

Baca: Petugas Patroli Temui Club Motor Ratle King, Sampaikan Pesan Ini

Baca: Ramalan Zodiak Libra, Scorpio & Sagitarius Hari Ini Minggu 31 Maret 2019: Asmara, Karier & Kesehatan

Kejadian itu menimpa Naufal Rosyid, petugas penyapu jalan yang diduga korban tabrak lari. 

Naufal Rosyid ditemukan di tempat kerjanya tergeletak di jalanan.

Berikut postingan orang nomor satu DKI Jakarta ini,

Innalillahi wa inna ilaihi rajiun.

Hai kau pengemudi motor. Ketahuilah petugas penyapu jalan yang kau tabrak itu hari ini dikuburkan.

Kau tabrak dia hari Selasa Subuh, 26 Maret. Lalu kau lari.

Kau tega meninggalkan anak manusia terkapar tak berdaya di jalan raya.

Naufal Rosyid ditemukan terkapar di tepi jalan. Masih dengan sapu dan seragamnya.

Di bawah jalan layang Pasar Rebo. Tak sadarkan diri. Pukul 5.30 pagi dia ditemukan oleh kawan kerjanya.

Baca: LINK LIVE STREAMING Madura Vs Persela, Andik Vermansyah CS Siap Patahkan Rekor Buruk Pertemuan

Baca: Biaya Pengiriman Turun, Hamid: di Kantor Pos Pontianak Per Hari Jumlah Pengiriman 4 Ton

Baca: Jadwal Rising Star Indonesia, 5 Kontestan Bersaing Menuju Babak Semifinal RSI Live RCTI Jam 21.30

Pagi itu sejak masih gelap. Naufal, anak umur muda 24 tahun ini sudah berada di jalan raya.

Dia dan puluhan ribu petugas sejak pukul 3 pagi sudah bangun.

Mereka yang paling berpeluh memastikan jalanan bersih.

Demi kenyamaan jutaan orang melintas menuju kerja.

Jika ada yg kebetulan tersisa, sebagian pelalulalang akan dengan ringan memaki lewat jempol tangannya di media sosial seakan tak membayangkan beratnya mereka bekerja.

Subuh itu, teman-teman kerjanya sesama petugas kebersihan, melarikan korban ke RS Pasar Minggu.

Tim dokter bekerja keras, dioperasi karena ada pendarahan di otak. Kondisinya berat.

Ibunya mencintai Naufal, tapi Allah lebih mencintainya. Panggilan pulang ke Rahmatullah yang ia songsong. Ia pulang ke Ibunya. Tapi ibunya di rumah hanya bisa menyambut anaknya sebagai jenazah.

Tadi kami takziyah ke keluarga ini. Rumahnya di tengah kampung, lewat gang sempit.

Wajah duka terlihat di warga sekampung itu. Ibunya tabah, ayahnya pula.

Tampak ada duka tapi ada juga iman. Saat kafan dibuka, wajah almarhum jernih ada senyum. InsyaAllah penanda ia husnul khatimah.

Baca: Naura Alisha: Membaca dan Menulis Puisi Terinspirasi dari Chairil Anwar

Baca: TKN-BPN Saling Klaim Unggul, Umi: Masyarakat akan Menilai Objektif

Baca: Petugas Jaga Polsek Mandor Tingkatkan Patroli Malam Hari

Untuk semua pengguna jalan. Kurangi kecepatan bila melihat ada petugas bekerja di jalan raya.

Seragam mereka berwarna terang. Dan jadi bercahaya bila terkena lampu di saat gelap.

Ingat, setiap petugas itu punya ibu, ayah, anak, istri, suami dan keluarga.

Bantu pastikan mereka, yang bekerja untuk kita semua ini, bisa pulang ke rumah dengan selamat.

Dan kau penungggang kendaaran tak dikenal itu...

Ingatlah bahwa kau bisa lari pagi itu, tapi kau tidak bisa lari dari pertanggungjawaban di hadapan Yang Maha Adil. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved