Biaya Pengiriman Turun, Hamid: di Kantor Pos Pontianak Per Hari Jumlah Pengiriman 4 Ton
Akan tetapi tergantung dari sisa jumlah muatan yang bisa dikirim ke daerah atau luar Provinsi.
Penulis: Maudy Asri Gita Utami | Editor: Jamadin
Biaya Pengiriman Turun, Hamid: di Kantor Pos Pontianak Per Hari Jumlah Pengiriman 4 Ton
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID,PONTIANAK- PT Pos Indonesia (Persero) sudah menyesuaikan tarif pengiriman barangnya pada 1 Maret 2019 lalu.
Penyesuaian ini dilakukan karena adanya perubahan moda transportasi dari menggunakan jalur udara menjadi jalur darat.
Kepala kantor PT Pos Indonesia Kota Pontianak, Zaenal Hamid mengatakan penyesuaian tarif tersebut berupa penurunan tarif untuk beberapa tujuan pengiriman.
"Maret ada beberapa penyesuaian tarif, hanya di beberapa tujuan. Penyesuaiannya bervariasi, ada yang turun 10%--15%, ada yang tetap, tapi tidak ada yang naik," ujarnya.
Penurunan tarif tersebut dapat terjadi karena ada rekayasa ulang penggunaan transportasi, yaitu ada pergeseran moda transportasi dari jalur udara menjadi jalur darat.
Baca: SMA Muhammadiyah 1 Pontianak Gelar Social Study
Baca: Naura Alisha: Membaca dan Menulis Puisi Terinspirasi dari Chairil Anwar
"Ada pengaturan ulang penggunaan transportasi, dari udara ke angkutan darat sepanjang waktu tempuh bisa dijaga, terutama di Jawa. Hal ini agar pelanggan dan masyarakat tidak terbebani," katanya.
Zaenal menuturkan, penyesuaian ini menjadi yang kedua terjadi pada 2019 ini, sebelumnya pada awal Januari 2019, Pos Indonesia sudah menyesuaikan tarif akibat dari kenaikan tarif surat muatan udara (SMU).
Dia menjelaskan, pada Januari 2019, tujuan ke luar Pontianak yang harus menggunakan pesawat terpaksa tarifnya dinaikkan secara proporsional.
"Otomatis jika kita pertahankan dengan tarif segitu, masyarakat juga akan mengeluh dengan besarnya biaya pengiriman. Pemicu biaya kargo dengan tarif pesawat yang tinggi banyak mengganti pengiriman," ucpannya.
Dalam kesempatan yang sama, biaya kargo juga menjadi tolak ukur dari lamanya pengiriman. Seperti dicontohkan oleh nya, maskapai penerbangan lebih utama membawa pengiriman onderdil pesawat, lalu flora dan fauna kemudian barang-barang.
"Itu kenapa kita sering mengalami hambatan dalam pengiriman, karena barang-barang ini terakhir yang diupayakan, kalau pesawat hanya bisa sisa muatan 1 ton, kita hanya bisa mengirim 1 ton barang, sesuai mana yang duluan nitip barang ke kita," paparnya
Dengan kata lain, hambatan bukan saja dari Pos Indonesia. Akan tetapi tergantung dari sisa jumlah muatan yang bisa dikirim ke daerah atau luar Provinsi.
"Setiap harinya, Kantor Pos Kota Pontianak bisa mengirim barang ke luar daerah Pontianak dengan total 3-4 ton dan jika sepi bisa mengirim 1,5-2 ton barang, melalui udara dan jika melalui kapal bisa 1 ton lebih," ujar Zaenal Hamid.