Negara-negara Ini Larang PUBG, Alasannya Mulai dari Inspirasi Pembunuhan Sampai Remaja Gantung Diri
Ada beberapa negara lain yang mengambil kebijakan serupa terhadap game pertempuran bergenre battle royal hasil pengembangan dari Tencent itu
Negara-negara Ini Larang PUBG, Alasannya Mulai dari Inspirasi Pembunuhan Sampai Sebabkan Remaja Gantung Diri
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Wacana pemblokiran game online Player Unknown's Battlegrounds (PUBG) mencuat dan menjadi kontroversi di Indonesia baru-baru ini.
Wacana ini muncul setelah negara jiran Malaysia, juga menggulirkan wacana yang sama setelah terjadinya kasus teror pembantaian jamaah masjid Al Noor di Christchurch, Selandia Baru beberapa waktu lalu.
"(PUBG) Tujuannya adalah untuk membentuk pikiran generasi muda untuk menikmati perang, untuk bertarung dan menikmati aktivitas yang ganas," ujar Mufti Negri Sembilan, Datuk Mohd Yusof Ahmad, dikutip dari Newstraitstimes.com, Sabtu (23/03/2019).
Baca: Pergeleran Seni dan Musik, Upaya KPU Sekadau Tingkatkan Partisipasi Pemilih
Baca: Mencintai Dunia Tinju, Daud Yordan Belum Berkeinginan Pensiun
Soal rencana pemblokiran PUBG di Indonesia sendiri masih dalam kajian.
Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Zaitun Rasmin mengatakan, MUI mengkaji usulan masyarakat terkait game . Hasil kajian tersebut akan dijadikan pertimbangan untuk fatwa soal game tersebut.
"Kami akan kaji dulu. Masukan dari masyarakat ini sangat penting bagi MUI tentang game," kata Zaitun saat ditemui di Gedung MUI, Jakarta, Jumat (22/3/2019), seperti ditulis Antara.
Sejumlah unsur masyarakat menilai permainan tersebut ditengarai memicu radikalisme karena mempraktikkan peperangan dan pembunuhan.
Baca: Game PUBG Disebut Mirip Aksi Penembakan 2 Masjid Christchurch, MUI Kaji Keluarkan Fatwa Haram
Baca: KENAPA PUBG Haram di Malaysia?, Menteri Pemuda dan Olahraga Syed Saddiq Beberkan Pendapatnya
Soal kapan kepastian soal fatwa terkait PUBG, Zaitun tidak dapat memastikan karena bergantung kepada data yang masuk ke Komisi Pengkajian dan Penelitian bersama Komisi Fatwa MUI.
Nah, ternyata PUBG tak hanya dianggap 'bermasalah' dan dipermasalahkan di Indonesia dan Malaysia.
Ada beberapa negara lain yang mengambil kebijakan serupa terhadap game pertempuran bergenre battle royal hasil pengembangan dari Tencent, Tiongkok itu.
Berikut beberapa di antaranya :
1. Lebanon
Lebanon menjadi satu di antara negara Timur Tengah yang menerbitkan larangan memainkan game online PUBG.
Dikutip dari Kompas.com dalam laporan yang dimuat pada 9 Januari awal tahun ini mengungkapkan, bahwa larangan tersebut secara khusus ditujukan kepada para anggota militer negara tersebut.
Meski terdengar 'konyol', alasannya sederhana yakni agar para personil militer Lebanon tidak berkesempatan untuk memainkan game online bergenre battle royal itu dengan kemungkinan bergabung secara random dengan pemain dari negara musuh, khususnya Israel.
Memo internal yang diterbitkan pemimpin Tentara Lebanon, Resimen Artileri Pertama itu telah ditandatangani oleh Komandan Angkatan Darat Jenderal Joseph Aoun, pada 4 Januari lalu.
2. Mesir
PUBG dianggap menjadi masalah besar di negari Piramida itu setelah muncul sebuah kasus pembunuhan seorang siswa terhadap gurunya.
Dikutip dari halaman Egypt Today, adalah seorang Seif el-Din, murid berusia 16 tahun menikam sampai tewas gurunya ketika ia sedang mengikuti les privat di rumah guru tersebut.
Saat diinterogasi oleh pihak kepolisian, Seif el-Din mengaku bahwa dirinya hanya ingin meniru karakter game yang ada di PUBG.
Tak kurang, Kepala Komite Teknologi dan Komunikasi Parlemen Mesir, Ahmed Badawy menilai bahwa game tersebut memiliki risiko yang besar untuk mendorong remaja yang memainkannya melakukan aksi kekerasan.
3. India
PUBG memiliki citra tersendiri di India. Ada banyak kejadian yang membuat game online satu ini 'dikambing hitamkan' dan kemudian dilarang.
Permasalahan kecanduan bermain game yang membuat prestasi siswa menurun, jadi satu di antaranya.
Dilansir Ibtimes, asosiasi pelaja dan juga dokter di J&K telah menuntut pemerintah menerbitkan larangan memainkan PUBG di India lantaran mereka yakin game ini dapat menyebabkan kerusakan pada karier akademis kaum muda dan bahkan mempengaruhi kesehatan anak-anak muda di negara itu.
Dampak kecanduan bermain game online memang menjadi sorotan di negeri Hollywood itu.
Baca: Indonesia Vs Vietnam, Live Streaming Laga Hidup Mati Timnas U23, Sedang Berlangsung di RCTI
Baca: Gandhi Nilai Program Beras Lokal Akan Bangkitkan Ekonomi Lokal
PUBG juga menjadi perbincangan lain setelah pada awal Februari lalu, seorang bocah didapati bunuh diri dengan cara menggantung dirinya dengan alasan tak bisa mendapatkan keinginannya memiliki smarphone untuk memainkan PUBG.
Pemuda 18 tahun asal Mumbai, itu meminta kepada kedua orangtuanya dan keluarganya membelikan sebuah smarphone dengan spesifikasi khusus gaming yang memungkinkan memainkan PUBG dengan nyaman seharga 37.000 Rupee atau sekitar Rp 7,2 juta.
Lantaran kondisi ekonomi keluarga yang pas-pasan, permintaan tersebut ditolak.
Kecewa karena penolakan atas permintaannya itulah yang kemudian mendorongnya nekad membunuh dirinya sendiri dengan gantung diri.
Baca: James Toseland Nilai Lorenzo Bisa Jadi Penghambat Marc Marquez Pertahankan Gelar Juara MotoGP
Baca: Korban Putus Tangan Kanan Ceritakan Detik-Detik Tebasan Parang Suaminya
Kejadian itu menjadi perbincangan dan menjadi satu dari alasan untuk mendorong penerbitan larangan PUBG di India.
Hasilnya, dengan diterbitkannnya Gujarat Police Act (GPA) 135, para pemain PUBG di negara ini bisa ditahan pihak kepolisian demi menekan kecanduan pada game online tersebut.
Sampai pertengahan Maret 2019 ini bahkan diungkap polisi setempat, khususnya di wilayah Gujarat dilaporkan sudah menangkap 10 orang pemain PUBG.
“Kami sudah menangkap beberapa anak muda. Mereka ditahan setelah ditemukan bermain PUBG,” ujar seorang Inspektur Polisi India, Rohit Raval, sebagaimana dilansir The Indian Express (14/3/2019).
4. Tiongkok
PUBG adalag game online bergenre battle royal yang dikembangkan oleh sebuah perusahaan pengembang aplikasi berbasis di Tiongkok, Tencent.
Namun, game populer di seantero dunia yang menyajikan pertempuran berintensitas tinggi ini justru dilaporkan termasuk dalam satu di antara game online yang peredarannya di permasalahkan di negara asalnya itu.
Desember lalu, PCGamesN menerbitkan laporan yang menyebutkan PUBG masuk dalam satu dari 9 game populer yang diisukan diblokir di Tiongkok.
Alasan pemblokiran tersendiri disebutkan karena permainan satu ini terlalu 'bermasalah' dengan tampilannya yang memunculkan banyak darah, percakapan tak etis dan beberapa aspek sorotan lainnya. (*/diolah dari berbagai sumber)