Yayasan Palung Lakukan Singkronisasi Program Dengan Para Stakeholder  

Dalam pertemuan ini di hadiri beberapa pihak diantaranya Bappeda Kabupaten Kayong utara dan BTNGP.

Penulis: Nur Imam Satria | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ISTIMEWA
Yayasan Palung bersama para Stakeholder Lakukan Singkronisasi Program. 

Menanggapi hal tersebut, Faridz Yazi, Kasubbag Perundang-undangan Kementrian Desa (PDT) dalam pertemuan tersebut mengatakan, Memiliki peran untuk meningkatkan perekonomian desa. Untuk urusan perangkat desa urusan kemendagri sedang untuk urusan ekonomi urusan Kemendes. 

"Sebagai contoh di Aceh, kita (Kemendes) bantu untuk pemasaran kopi, Jawa Barat ada pengembangan kenari, minyak atsiri, dari nusa tenggara pengembangan buah alpukat mentega. Seperti Maluku, dengan pengembangan rumput laut. Pengembangannya saat ini sudah sampai pemasaran. Dari 77.000 desa baru 5 persen masuk ke kami (Kemendes)," ucapnya.

Ragam kegiatan pemberdayaan di 5 Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD) dampingan Yayasan Palung yang sudah ada sejak tahun 2017 dan telah berjalan hingga saat ini.

Beberapa program seperti rehabilitasi lahan di area terbakar (dengan melakukan penanaman pohon) yang melibatkan Lembaga Pengelola Hutan Desa sudah dilakukan. 

Selain itu juga pengembangan produk produk hasil hutan bukan kayu seperti tikar pandan, kelapa untuk dijadikan minyak vco, budidaya lebah madu dengan cara tikung, kerajinan tempurung kelapa dan pengembangan prodak lainnya seperti kopi dan kripik yang tersebar di masing-masing desa dampingan.

Ada dua rencana hutan desa baru yang akan diusulkan oleh Yayasan Palung untuk dijadikan hutan desa yaitu Desa Rantau Panjang dan Desa Batu Barat yang mungkin bisa menjadi ruang baru untuk pemberdayaan masyarakat dan perlu dukungan dari semua pihak terutama Kemendes, ujar Edi Rahman.

"Jika semua bisa bersatu membantu untuk berbuat di desa-desa yang dimaksud,  seperti Yayasan Palung dapat melakukan apa, Pemda melakukan apa dan Kemendes melakukan apa dan BTNGP melakukan apa dengan program yang ada. Ini sudah tentu akan membantu dan membuat Kayong Utara menjadi kabupaten tidak tertingal," harap Edi Rahman.

 Semua rangkaian kegiatan singkronisasi program yang Yayasan Palung lakukan bersama para pihak tersebut berjalan sesuai rencana dan mendapat sambutan baik dari peserta yang hadir dalam kegiatan itu.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved