Ustadz Abdul Somad
Ustadz Abdul Somad: Bolehkah Bencong Menjadi Imam Salat? Ini Beda Waria & Khuntsa Menurut UAS
Ustadz Abdul Somad: Bolehkah Bencong Menjadi Imam Salat? Ini Jawaban lengkap UAS
Penulis: Nasaruddin | Editor: Marlen Sitinjak
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Ustadz Abdul Somad mendapat pertanyaan jamaah soal boleh tidaknya seorang bencong (waria) menjadi imam Salat.
Saat menjawab pernyaan itu, Ustadz Abdul Somad terlebih dahulu menjelaskan perbedaan antara bencong dan khuntsa.
Menurut Ustadz Abdul Somad, khuntsa artinya manusia yang lahir dengan dua kelamin.
"Maka kalau kejadian macam ini dibawa ke dokter. Nanti dokter akan bertanya setelah dia akil baligh, mana yang lebih cenderung,” jelasnya.
Baca: Mahfud MD Angkat Suara Soal Larangan Sebutan Kafir, Kutip Pernyataan Ustadz Abdul Somad
Baca: Gus Yasin Ungkap Isi Pembicaraan Ustadz Abdul Somad dan KH Maimoen Zubair di Semarang
“Ternyata, maaf cakap, dia haid menstruasi, maka kelamin laki-lakinya dipotong dioperasi maka dia menjadi perempuan,” ungkap Ustadz Abdul Somad.
Namun menurut UAS, jika ternyata dia tidak haid dan gayanya macam laki-laki maka kelaminnya dijahit, dan dia menjadi laki-laki.
Ustadz Abdul Somad mengatakan, tentang khuntsa dibahas di dalam Fiqh bab khuntsa.
Sedangkan bencong, menurut Ustadz Abdul Somad, bukan khuntsa.
Bencong ini adalah laki-laki.
“Definisi laki-laki itu apa? Siapa yang punya zakar maka dia laki-laki. Baik hidup maupun mati. Oleh sebab itu maka, tidak bisa dihukumkan dia khuntsa,” tegasnya.
“Maka untuk menanggulanginya panggil Kapolres, panggil Dandim, ikutkan dia program. Nama programnya Be A Man. Jadilah laki-laki yang perkasa,” papar UAS.
Dilatih mereka baris berbaris, karate, lama-lama hilang bencongnya.
“Ini penyakit. Di negeri yang membiarkan, dia banyak. Tetapi kalau negeri itu ketat, dia sikit,” ujarnya.
Ustadz Abdul Somad menyampaikan contohnya di Thailand.
“Bencong paling banyak di dunia di Thailand. Sampai di Thailand itu ada miss waria. Ladyboy,” ungkap UAS.
“Muka lady kaki boy. Muka lady macam perempuan, kaki bebulu, berotot. Leher bejakun,” jelasnya.
Baca: Tak Hanya Panggil Syekh Abdul Somad, Habib Luthfi Bin Yahya Juga Akan Backup Ustadz Abdul Somad
Baca: Suara Ustadz Abdul Somad Meninggi Saat Ungkap Siapa yang Bayar Gajimu?
Berbeda halnya dengan di negara Mesir.
“Masyarakatnya ketat. Tidak ada. Saya empat tahun di Mesir cuman sekali jumpa. Tidak saya cari, bejumpa aja,” ungkap UAS.
Ustadz Abdul Somad mengatakan, saat ini bencong sedang disosialisasikan melalui film, iklan, tv.
“Ibu bapak coba nonton tv, hitung berapa bencong yang muncul di situ. Acara masak, bencong. Acara Film, bencong,” jelas UAS.
“Ingat dulu Catatan Si Boy masa-masa kita kecil dulu. Emon. Ada bencong. Artinya apa, bencong ni memang sudah disosialisasikan dari dulu sampai sekarang,” ujar UAS.
Sampai film kartunpun ada bencong. Upin, baik. Ipin baik, Jarjit baik. Meime baik tapi bang saleh? Bang saleh tu bencong.
“Artinya apa? Dimasukkan ke dalam film, supaya bahwa ini sesuatu yang biasa-biasa saja. ianggap karena sudah sering ditengok dianggap biasa. Naudzubillah. Kita mesti menjelaskan ini. Inilah pokok pangkal penyakit LGBT,” tegas UAS.
Penyakit HIV AIDS di antara penyebarannya adalah melalui LGBT.
Lalu apakah dia boleh jadi imam?
“Mana boleh, yang jadi imam solat itu khuntsa tadi. Setelah jelas dia laki-laki dia maju ke depan,” katanya.
“Kalau bencong, setelah tobat dia, tiba-tiba bisa baca quran. Tiba-tiba dia masuk tahfid quran, dan dia sudah sehat,” lanjutnya.
Orang yang sudah bertaubat jangan kenang lagi masa lalunya.
Jangan nanti imamnya mantan bencong, setelah solat komentar kira-kira solat kita sah nggak ya imamnya mantan bencong ini.
Janganlah kau ungkit masa lalu. Siapa yang tak pernah punya masa lalu. Kita semua pernah punya dosa.
Lihat video lengkapnya berikut: