Salut, Bocah Autisme Usia 6 Tahun Jadi Orang Termuda Dunia yang Kuliah di Universitas Oxford
Pada usia enam tahun, dia menjadi orang termuda di dunia yang belajar Filsafat dan Sejarah di Universitas Oxford di Inggris yang bergengsi itu.
Salut, Bocah Autisme Usia 6 Tahun Jadi Orang Termuda Dunia yang Kuliah di Universitas Oxford
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Sejak kecil Joshua Beckford telah menjadi bocah yang sangat spesial.
Pada usia dua tahun, dia dengan cepat bisa membaca dengan lancar menggunakan fonika.
Dia juga sudah bisa berbicara bahasa Jepang setahun kemudian.
Pada usia enam tahun, dia menjadi orang termuda di dunia yang belajar Filsafat dan Sejarah di Universitas Oxford di Inggris yang bergengsi itu.
Baca: Live Streaming Garuda Select Vs QPR Jam 21.00 WIB, Laga Pamungkas Jebolan Timnas U-16 Indonesia
Baca: Prediksi Dortmund Vs Tottenham Liga Champions, Misi Berat dan Rekor Buruk Tuan Rumah
Ayahnya, Knox Daniel, mengatakan, dia pertama kali melihat kepintaran putranya ketika duduk di pangkuannya di depan komputer.
“Aku mulai memberi tahunya huruf-huruf di atas keyboard dan aku sadar, dia mengingatnya dan mengerti,” ujar Daniel.
Dia bisa membaca, menulis, dan memahami alfabet dan menebak berbagai warna dalam grafik ketika dia baru berusia supuluh bulan.
Pada 2011, Daniel ingin menantang putranya itu.
Dia menulis surat kepada Oxford untuk melihat apakah putranya itu bisa berpartisipasi dalam kelas filsafat untuk anak-anak cerdas, untuk usia 8 – 13 tahun.
Baca: Gelar Kuliah Umum, IKIP PGRI Datangkan Timo Kivimaki dari University Of Bath
Baca: Marak Isu Kembalinya Dwifungsi TNI, Ini Respons Panglima TNI
Dan pengajuan itu ternyata disetujui oleh pihak universitas.
Jadilah Joshua siswa termuda yang pernah diterima di kampus bonafide itu.
Dia bahkan lulus dengan luar biasa.
Tak hanya itu, Joshua kemudian dinobatkan sebagia salah satu anak terpintar di dunia.
Di usianya sekarang yang 12 tahun, dia disebut terlalu menonjol untuk anak-anak seusianya.
Baca: KPU Harus Transparan Jelaskan Kepada Publik Terkait 103 WNA Masuk DPT Pemilu 2019
Baca: CUPLIKAN Gol Persija Jakarta Vs Borneo FC, Macan Kemayoran Unggul Telak Babak Pertama
Lalu apa yang saja yang menjadi keunggulan Joshua?
Menurut laporan Black Doctor, Joshua unggul di bidang sains, matemarika, sejarah, dan bahasa asing.
Joshua bercita-cita menjadi ahli bedah saraf.
“Sejak usia empat tahun, aku menggunakan laptop ayah yang di dalamnya terdapat aplikasi simulator tubuh. Aku ingin menyelamatkan bumi, aku ingin mengubah dunia dan mengubah ide orang-orang untuk melakukan hal yang benar untuk bumi,” katanya.
Dia juga ingin menjadi astronaut.
Baca: Meski di Atas Angin, Ini Skenario yang Bisa Gagalkan Madrid dan Tottenham Lolos Perempat Final
Baca: Hasil Persija Jakarta Vs Borneo FC di Piala Presiden, Hujan Gol Warnai Laga Babak Pertama
Yang juga istimewa, saat ini dia sedang merampungkan buku anak-anaknya tentang Mesir.
Di luar itu semua, Joshua dianggap sebagai ikon kampanye Black and Minority (BME) yang berada di bawah naungan National Autistic Society.
Sekadar informasi, Joshua didiagnosis dengan autisme tingkat tinggi.
Dia menjadi bagian dari kampanye yang menyoroti susahnya orang-orang kulit hitam mendapatkan dukungan dan layanan autisme.
Di sela-sela belajar menjadi ahli bedah saraf termuda, Joshua menikmati penggalangan dana untuk tiga Amal Autisme.
Satu di Inggris Raya, dua di Afrika. Dia juga terlibat di beberapa kampanye penyelamatan lingkungan.
Lebih dari itu, Joshua muda adalah bukti nyata bahwa tida ada halangan yang terlalu besar untuk membuat Anda mencapai kebesaran. (*)
Artikel ini sudah tayang di suar.id dengan judul Joshua Beckford, Bocah Penyandang Autisme yang Jadi Mahasiswa Universitas Oxford di Usia 6 Tahun