IPDKR Peringati Hari Bahasa Ibu Internasional Tahun 2019

Ikatan Pemuda Dayak Kubu Raya (IPDKR), menggelar sebuah Pagelaran Sastra Dayak Kanayatn dengan tema "Nyaga Budaya Make Bahasa"

TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA
IPDKR satu peringati hari bahasa ibu internasional 2 

Justru sebaliknya, perhatian terhadap budaya adalah sebuah langkah maju karena dari sanalah asal karakter dan identitas.

Ada keprihatinan yang mendalam karena pengembangan dan pelestarian bahasa daerah masih belum mendapatkan tempat yang semestinya dalam kehidupan berbangsa dewasa ini, keseriusan Pemerintah dalam mengimplentasikan UU No. 24 Tahun 2009 dirasakan belum ada.

Banyak penamaan tempat dengan bahasa dan istilah lokal mengalami perubahan baik penulisan maupun pelafalannya.

Daerah yang baru dibuka baik Jalan Kampung, Gang, Kompleks, dan lainnya tidak pernah memasukan kearifan lokal dalam penamaannya.

Bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional memang harus diutamakan namun bahasa daerah juga tetap harus dilestarikan.

Itulah beberapa poin yang disampaikan Teofelus Boni, Ketua Umum IPDKR dalam sambutannya.

Menurutnya, sudah saatnya Pemerintah serius dalam pelestarian bahasa daerah ini salah satunya dengan memasukannya dalam kurikulum pendidikan bidang muatan lokal.

"Jangan sampai bahasa asal kita ini hilang ditempat kita sendiri, sedih hati melihat bahasa kita ini, ditinggalkan karena malu menggunakannya. Menurut UNESCO, setiap 15 menit satu bahasa asli di Indonesia bisa hilang jika tidak dijaga. Sedangkan di Kalimantan Barat, ada berapa bahasa yang sudah sedikit yang menggunakannya,” lanjut Boni.

Momentum hari Bahasa Ibu Sedunia ini digunakan IPDKR untuk memperkenalkan berbagai jenis sastra Dayak Kanayatn seperti Singara, Gesah, Osolatn, Sungka'atn, Timang, Golah, Salong dan Bamang.

Juga ditampilkan berbagai jenis kemampuan Page IPDKR dan Siswa/i SMA dibidang seni ada Tarian, Lagu, Suling, dan lainnya.

Dewan Adat Dayak Kabupaten Kubu Raya menyambut baik kegiatan ini dan berharap menjadi pemantik semangat dalam gerakan mengkampanyekan penggunaan bahasa daerah.

"DAD Kubu Raya merespon baik serta mendukung kegiatan IPDKR ini, saya optimis budaya kita khususnya bahasa akan tetap lestari karena ada kepedulian-kepedulian seperti ini." Kata Nasution, Sekretaris DAD Kubu Raya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved