Tangani 4 Pasien DBD, Kepala Puskesmas Mempawah Hilir Lakukan Antisipasi Dengan PSN
Sampai Februari kita baru menangani 4 pasien, namun jika melihat siklus pada tahun ini. Harusnya ada peningkatan, secara siklus
Penulis: Ramadhan | Editor: Tri Pandito Wibowo
Tangani 4 Pasien DBD, Kepala Puskesmas Mempawah Hilir Lakukan Antisipasi Dengan PSN
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH – Awal Tahun 2019 merupakan Siklus 5 tahunan Demam Berdarah Dengue (DBD), Kepala Puskesmas Mempawah Hilir, dr. Yesi Putri menyebutkan pihaknya sudah mengangani 4 pasien DBD.
"Sampai Februari kita baru menangani 4 pasien, namun jika melihat siklus pada tahun ini. Harusnya ada peningkatan, secara siklus," ujarnya saat ditemui Tribun di Ruang Kerjanya, Puskesmas Mempawah Hilir, Kamis (28/2/2019).
Yesi mengungkapkan pihaknya akan melakukan antisipasi terkait wabah DBD ini, karena pada Tahun 2018 ada 10 pasien yang ditangani Puskesmas Mempawah Hilir.
"Kita antisipasi, tahun lalu kasusnya ada 10, sedangkan ini bari awal tahun sudah ada 4 kasus yang kita tangani. Jadi kita harus mengantisipasi, wabah DBD ini," imbuhnya.
Baca: BREAKING NEWS - 15 Orang Diamankan Dari Kos-kosan, Satpol PP Temukan Alat Hisap Narkoba
Baca: KPU Kalbar Lakukan Identifikasi Daerah yang Sulit Diakses
Baca: PDAM Gunung Poteng Singkawang Upayakan Pembangunan IPA Tiga di Sakok
Dalam mengantisipasi wabah DBD, Yesi menjelaskan pihaknya telah melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan pemeriksaan jentik berkala.
"PSN harus tetap digalakkan, 3M plus tetap harus dijalankan. Dan ketika ada anak-anak yang demam dengan gejala seperti DBD, demam tinggi, nyeri kepala, nyeri perut, nyeri bola mata, nyeri tulang, pegal-pegal, semuanya kita periksa," paparnya.
Untuk diketahui program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara 3M Plus perlu terus dilakukan secara berkelanjutan sepanjang tahun khususnya pada musim penghujan. Program PSN , yaitu: Menguras, Menutup, dan Memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk
Adapun yang dimaksud dengan 3M Plus adalah segala bentuk kegiatan pencegahan seperti : Menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan, Menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk, Menggunakan kelambu saat tidur Memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk, Menanam tanaman pengusir nyamuk, Mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah, sert Menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang bisa menjadi tempat istirahat nyamuk, dan lain-lain.
Baca: Lama Tak Terdengar, Norman Kamaru Ungkap Fakta Mengejutkan Pemecatannya dari Kepolisian
Baca: Dua Tahun Terakhir Sambungan Pelanggan Baru PDAM Singkawang Capai 4.255
Untuk itu, Yesi menegaskan pihaknya akan terus melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan pemeriksaan jentik berkala.
"Dulu kita ada kader jentik, namun yang masih berjalan hanya kader jentik disekolah. Namun untuk yang di desa akan kita galakkan lagi pada tahun ini, mengingat tahun ini masuk siklus 5 tahunan DBD," tambahnya.
Selain itu, Yesi mengatakan pihaknya juga telah berkoordinasi dengan lintas sektoral, guna menggalakkan PSN, 3M plus dan pemeriksaan jentik berkala.
"DBD banyak menyerang anak-anak, karema memang daya tahan tubuhnya yang masih kurang. Namun tidak menutup kemungkinan orang dewasa juga terkena, tapi karena daya tahan tubuhnya lebih kuat maka orang dewasa jarang terkena," ucap Yesi.
Dalam hal ini, Yesi menghimbau masyarakat untuk tetap melakukan PSN dan 3M Plus tadi. Karena fogging ini hanya mencegah sementara, namun tidak menumpas larva atau nyamuk.
"Kita juga telah membagikan bubuk abate, ke sekolah-sekolah dan desa-desa, bahkan dipuskesmas kita sediakan, Hal ini guna meningkatkan kesadaran masyarakat, dalam memberantas sarang nyamuk," pungkas Yesi.