Indonesia Lawyers Club

LIVE ILC TVOne Sedang Berlangsung, Inilah Para Narasumber! Wow, Ada Neno Warisman

Sedang berlangsung program diskusi Indonesia Lawyers Club (ILC) edisi, Selasa 26 Februari 2019 dengan topik "Perang Total Dan Perang Badar'

Penulis: Marlen Sitinjak | Editor: Marlen Sitinjak
Screenshot TVOne
LIVE ILC TVOne Sedang Berlangsung, Inilah Para Narasumber! Wow, Ada Neno Warisman 

"Yang saya sayangkan memahami realita dengan puisi yang salah. Realita ya kita tidak ada hubungannya dengan perang Badar, kita bukan sedang bermusuhan," ujar Cholil di Hotel Sari Pasific, Thamrin, Jakarta Pusat, Minggu (24/2/2019).

Meski begitu, Cholil menilai puisi itu tidak akan mempengaruhi solidaritas umat saat ini.

Dirinya menilai Neno Warisman tidak memiliki pengikut dan pengaruh kepada umat.

"Saya tidak terlalu percaya pengaruhnya Neno Warisman kepada umat seperti apa. Karena saya tidak melihat pengikutnya Neno Warisman. Tapi puisi itu ungkapan dari anak bangsa yang menggangu," tegas Cholil.

Menurutnya, kontestasi Pilpres 2019 bukan merupakan perang antar dua kubu.

Dirinya menilai Pilpres 2019 adalah kompetisi antara dua anak bangsa terbaik.

"Siapa pun yang jadi presiden adalah yang terbaik, oleh karena itu menyebut disamakan dengan perang Badar, menurut saya berlebihan. Berilah rasa optimis agar masyarakat memilih dengan hati bukan ketakutan," pungkas Cholil.

2. Ketua PBNU Bidang Hukum

Ketua PBNU Bidang hukum, Robikin Emhas, mengingatkan, Neno Warisman terkait adab berdoa.

Ia mengatakan, Islam telah memberi panduan tata cara berdoa.

"Berdoa merupakan bagian dari cara membangun hubungan baik dengan Allah SWT. Ingat, Tuhan yang kita sembah adalah Allah SWT. Bukan Pilpres. Bahkan bukan agama itu sendiri," kata Robikin dalam keterangannya, Minggu (24/2/2019).

Menurut Robikin, mengandaikan Pilpres sebagai perang adalah kekeliruan.

"Pilpres hanya kontestasi lima tahunan. Proses demokrasi biasa. Tentu akan ada yang dinyatakan terpilih dan tidak terpilih, tidak menggunakan istilah menang dan kalah," tutur dia.

Ia mengkhawatirkan, ucapan pengandaian itu malah dianggap mengkotak-kotakan dukungan atas dasar agama tertentu.

"Lalu atas dasar apa kekhawatiran Tuhan tidak ada yang menyembah kalau capres-cawapres yang didukung kalah? Apa selain capres-cawapres yang didukung bukan menyembah Tuhan, Allah SWT?" ujar dia.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved