Perahu Karam
BREAKING NEWS - Perahu Karam di Riam Panjang, Satu Orang Dilaporkan Hilang
Satu warga dinyatakan hilang lantaran perahunya karam di sungai yang berada di Dusun Riam Panjang, Desa Mungguk
Penulis: Alfon Pardosi | Editor: Madrosid
Pada hari pertama sebelas dinyatakan ditemukan selamat, satu meningal.
Sebanyak 12 orang yang hilang dalam dua hari dan ditemukan, dengan kondisi meninggal dunia.
5. Seperti apa koordinasi jajaran SAR Pontianak dan tim lainnya di lapangan?
Hery: Tentunya di lapangan harapan kami mereka sudah memahami kami bekerja sesuai UU, mengendalikan mengkoordinir operasi pertolongan.
Di lapangan kita membentuk operasi organisasi SAR dan Basarnas sebagai leading sektor dibantu unsur potensi SAR, maka terjadi kolaborasi antar instansi.
Kita tidak bisa bekerja sendiri maka mengutamakan jaringan koordinasi dan komunikasi unsur terdekat kita.
Semakin cepat koordinasi maka bisa segera aksi, sehingga semakin cepat respon time mengurangi jumlah korban, koordinasi yang penting baru menurunkan personil untuk operasi.
6. Bicara SDM dan peralatan, sudah menunjangkah? Khususnya saat peristiwa kemarin?
Hery: Bercermin kejadian kemarin peralatan kami nilai cukup menghandle kegiatan tersebut.
Namun SDA dari dulu kita berusaha mengajukan tambahan personil, namun kami instansi pemerintah sehingga harus menyesuaikan untuk rekruitmen.
Jelas kami masih sangat kurang, kita kebutuhan melihat luas wilayah kantor SAR Pontianak mencakup semua kabupaten belum termasuk perairan lautnya, kurang lebih berkisar 500-800 orang namun kami memliki 80 itupun termasuk administrasi.
Baca: UPDATE Korban Kesetrum Kawat Layangan: 1 Meninggal Dunia 3 Pingsan, Ini Kronologi & Identitasnya
Baca: Hari Terakhir Pencarian, 4 Korban Kapal Tenggelam Ditemukan Meninggal Dunia, Total Sudah 12 Orang
7. Apa tanggapan anda terkait peristiwa kemarin? Layak kah kapal tersebut mengangkut warga?
Hery: Menurut informasi kepolisian indikasinya kelebihan muatan, jadi maksimal kapal misalnya hanya 9 orang namun dimuatkan 24 orang termasuk kendaraan bermotor.
Paradigma masyarakat kita membenarkan yang biasa tapi belum pernah berani membalik, membiaskan yang benar.
8. Catatan apa yang bisa anda berikan kepada pemerintah daerah se-Kalbar untuk mencegah kecelakaan angkutan sungai dan danau?
Hery: Ini juga cacatan untuk kami juga artinya mencermati kejadian kemarin pentingnya sinergitas pemerintah dengan instansi terkait BMKG, TNI polri, Basarnas, mengedukasi masyarakat agar paradigma membenarkan kebiasaan yang belum tentu benar tapi membiasakan yang benar.
Artinya pemerintah punya struktur organisasi tersendiri yang bisa membantu sosialisasikan hal tersebut. (*)