Gantikan Wali Kota Pontianak, Multi Juto Bhatarendro Buka Seminar Gizi dan Kesehatan
arapan saya warga Pontianak mampu mempunyai daya saing tinggi, tentunya berkaitan dengan warga harus sehat, cerdas,...
Penulis: Syahroni | Editor: Tri Pandito Wibowo
Gantikan Wali Kota Pontianak, Multi Juto Bhatarendro Buka Seminar Gizi dan Kesehatan
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Pontianak, Multi Juto Batarendro mewakili Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono membuka seminar gizi dan kesehatan yang dilakukan oleh Persatuan Ahli Gizi Indonesia dan Dinas Kesehatan Kota Pontianak.
Saat membacakan sambutan, Multi Juto Batarendro menjelaskan bahwa sumber daya yang berkualitas sangat di butuhkan agar mampu bersaing dengan bangsa lain.
Mengingat persaingan global dan zona ekonomi Asia yang semakin ketat. kualitas individu yang rendah akan berdampak pada minimnya produktifitas dan daya saing anak bangsa sebagai sumberdaya yang di andalkan.
Apabila masyarakat tidak mempunyai daya saing, akan berpengaruh pada minimnya penghasilan dan perputaran ekonomi.
"Harapan saya warga Pontianak mampu mempunyai daya saing tinggi, tentunya berkaitan dengan warga harus sehat, cerdas, kreatif dan harus berkualitas serta pemenuhan gizinya," ucap Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Pontianak, Multi Juto Batarendro mewakili Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, Kamis (21/2/2019).
Baca: Persatuan Ahli Gizi dan Diskes Kota Pontianak Gelar Seminar Gizi dan Kesehatan
Baca: Ikuti Seminar Gratis Master Helmy, Sembuhkan 200 Penyakit & Keluhan Cukup 1 Menit
Baca: Wagub Ria Norsan Sebut Kemiskinan dan Rendahnya Pendidikan Jadi Sebab Problem Gizi
Kualitas SDM disampaikannya snagat ditentukan juga dengan status gizi dan kesehatan ibu dan anak saat hamil.
Saat kehamilan dan pada saat menyusui merupakan priode yang sangat kritis atau priode yang kenal dengan 1000 hari pertama kehidupan.
"Kekurangan gizi pada ibu hamil dan janin pada masa tersebut akan berdampak masalah gizi stunting atau pendek. Stanting mencerminkan keadaan kurang gizi dalam jangka waktu yang lama," ucap Multi Juto.
Pemkot Pontianak telah melakukan berbagai upaya, antara lain pendampingan ibu hamil, resiko ibu hamil seperti kurang gizi kronis, mencegah anemia.
Pihaknya juga melakukan pendampingan tumbuh kembang anak di puskesmas dan posyandu.
Perbaikan sarana sanitasi melalui program rumah layak huni. Peluasan cakupan sambungan PDAM kerumah-rumah, jaminan kesehatan, BPJS Kesehatan bagi ibu hamil dan balita rentan masalah gizi dari keluarga kurang mampu.
"Dalam hal ini saya mengajak semua pihak untuk berkerjasama dalam mewujudkan perbaikan gizi masyarakat khususnya stunting di Kota Pontianak menuju masyakat Pontianak yang sehat, berprestasi dan produktif," ujarnya.