Foxtrot Six Film Indonesia Nuansa Hollywood, Mulai Tayang Hari Ini, Simak Sinopsisnya Disini
Digadang-gadang sebagai film Indonesia dengan nuansa Hollywood, Foxtrot Six (2019) akhirnya tayang diseluruh bioskop di Indonesia
Penulis: Rizki Fadriani | Editor: Madrosid
Foxtrot Six Film Indonesia Nuansa Hollywood, Mulai Tayang Hari Ini, Simak Sinopsisnya Disini
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Digadang-gadang sebagai film Indonesia dengan nuansa Hollywood, Foxtrot Six (2019) akhirnya tayang diseluruh bioskop di Indonesia pada Kamis, (21/2/2019).
Film yang di produksi oleh Rapid Eye Pictures, East-West Synergy, dan MD Pictures
ini merupakan film indonesia bergenre action yang wajib ditonton oleh para pecinta film di tanah air.
Film ini juga banyak melibatkan para aktor ternama seperti Oka Antara, Cikho Jeriko, Jullie Estelle, Rio Dewanto serta para aktor lainnya yang tidak kita ragukan lagi saat berperan di film action
Baca: Jadwal Tanding diundur, Hisar Maksimalkan Lebih Banyak Waktu
Baca: Ikuti Naik Dango ke XXXIV, Kecamatan Air Besar Menggelar Rapat Kerja Panitia
Baca: TKI Aceh Terjebak dan Dipekerjakan Paksa di Perkebunan Sawit, H Uma Koordinasi dengan KBRI
Foxtrot Six merupakan kolaborasi antara Indonesia dan Amerika.
Disutradarai oleh Randy Korompis, yang sekaligus merangkap sebagai penulis naskah skenario ceritanya.
Foxtrot Six mengisahkan tentang meningkatnya perubahan iklim yang membuat ekonomi dunia kacau dan berbalik.
Dengan panen yang sekarat dan lonjakan harga pangan, makanan telah menggantikan minyak sebagai komoditas paling berharga di dunia.
Di antara sedikit tanah yang masih subur, Indonesia dengan cepat naik sebagai negara adikuasa ekonomi berikutnya.
Namun saat itu pula pemerintahannya tiba-tiba dan secara kejam dikuasai oleh partai politik nakal yang populer bernama PIRANAS.
Partai tersebut dipimpin oleh seorang mantan Angkatan Laut yang penuh ambisius dan menjadikannya Piranas-Kongres.
Piranas-Kongres memiliki arahan utama: menjaga moral dan kepatuhan rakyat, dan menghentikan kelompok pemberontak bawah tanah yang mungkin bangkit melawan Partai Piranas.
Baca: Dinas Pendidikan Singkawang Buka Penerimaan Guru Tidak Tetap
Baca: Komentar Dosen Untan Yang Berangkat ke Amerika Serikat
Baca: Pemkab Berikan Penghargaan Pada Lemkari Sintang yang Tunjukan Prestasi Gemilang
Dalam kondisi itu, ada satu kelompok besar yang menyebut diri mereka: REFORMASI, memiliki misi menghentikan Partai Piranas.
Angga, sang pemimpin partai dipaksa untuk bergabung dengan musuh lama, pemimpin paramiliter yang kejam, Wisnu.
Saat ditangkap, dan diseret ke bawah tanah oleh sekelompok Reformasi, Angga akhirnya bertemu tunangannya yang seharusnya sudah mati, mantan jurnalis lapangan, Sari Nirmala.
Dari Sari, Angga mengetahui bahwa Partai telah berbohong dan mengekspor banyak produknya dengan mengorbankan rakyatnya sendiri.
Tidak ada yang bisa dipercaya oleh Angga, kecuali empat mantan Rekan Tim Marinirnya yaitu Oggi, Bara, Ethan, dan Tino, serta pembunuh Reformasi yang hanya dikenal dengan nama panggilan, SPEC.
Bersama-sama, mereka menemukan rencana jahat baru Piranas dan Wisnu, serangan Bendera Palsu untuk secara efektif menghapus semua Reformasi, dan simpatisan mereka dalam genosida yang disetujui pemerintah secara nasional.
Hanya dalam tiga hari, mereka harus bekerja sama, menemukan persaudaraan mereka yang telah lama hilang, menghentikan serangan Bendera Palsu di seluruh negeri, dan menyelamatkan jutaan nyawa.