Camat Akui Pontianak Utara Masih Tertinggal, Musrenbang Berkutat soal Infrastruktur
Ketertinggalan infrastruktur di Pontianak Utara, disampaikan Camat bukan lantaran dianaktirikan
Penulis: Syahroni | Editor: Didit Widodo
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Syahroni
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID TRIBUN - Pemerintah Kota Pontianak terus melakukan perencanaan pembangunan ke depannya, kali ini wilayah Pontianak Utara (Pontura) yang melakukan musyawarah perencanaan pembangunan untuk (Musrenbang) untuk 2020 mendatang.
Hadir para kepala organisasi perangkat daerah dak lurah serta tokoh masyarakat dan lembaga pemberdayaan masyarakat (LPM) di setiap kelurahan setempat.
Camat Pontianak Utara, Aulia Candra menuturkan, perencancaan pembangunan di wilayahnya masih berkutat pada pembangunan infrastruktur.
"Untuk fokus pembangunan di Pontianak Utara masih pada infrastruktur karena infrastruktur di sini masih tertinggal dibandingkan dengan kecamatan-kecamatan lain,"ucap Aulia Candra di sela-sela kegiatan Musrenbang di Aula Kantor Camat Pontianak Utara, Rabu (13/2/2019).
Ketertinggalan infrastruktur di Pontianak Utara, disampaikannya bukan lantaran dianaktirikan. Hal itu terjadi lantaran karena luas wilayah Pontianak Utara memang luas bahkan sepertiga dari luas Pontianak, sehingga pembangunan harus bertahap.
Baca: Ajarkan Siswa Sekolah Jadi Pengusaha, BNI Buat Program Aku Saudagar Muda
Baca: Midji Pastikan Tahun Ini Perbaiki Jalan Sintang, Minta Perusahaan Sawit Ikut Merawat
Pembangunan infrastruktur diakuinya masih di bawah kecamatan lainnya. Infrastruktur mencakup jalan, gang dan penataan lainnya.
"Kita terus kejar pembangunan di Pontianak Utara, Jalan Kebangkitan Nasional akan dilanjutkan. Untuk taman, apabila bundaran di paralel tol bisa dilaksanakan tahun ini, nanti akan ada taman juga di sana. Parit Nanas juga akan dibangun promenade sehingga mejadi kawasan wisata," ujar Aulia Candra.
Untuk pembuatan taman di Pontura, pihaknya akan mengkaji lagi untuk peningkatan fungsi Aloe Vera Center dengan membangun taman di dalamnya yang dilengkapi jogging track.
"Untuk fasilitas kesehatan, rencananya Puskesmas Siantan Hilir akan ditingkatkan menjadi rumah sakit tipe D," ujarnya.
Kemudian pembangunan lainnya Aulia Candra jelaskan ada pembangunan jalan inner ring road mulai dari Terminal Batu Layang hingga ke Jalan Kebangkitan Nasional.
"Inner ring road sudah dibuat desainnya tinggal pemantapan akhir, nanti kendaraan besar tidak lagi lewat Jalan Gusti Situt Mahmud dan Jalan Khatulistiwa," pungkasnya.
Sementara itu, sejumlah tokoh masyarakat dan lembaga permbedayaan masyarakat (LPM) turut hadir saat pelaksanaan musyawarah rencana pembangunan 2020 Kecamatan Pontianak Utara (pontura).
Satu di antara tokoh masyarakat yang hadir, Muhammad Fauzi menegaskan, harus menjadi perhatian bahwa Musrenbang ini dilaksanakan untuk memahami dan mengetahui kebutuhan masyarakat.
"Kebutuhan masyarakat Pontianak Utara yang urgen saat ini adalah infrastruktur pendidikan, infrastruktur kesehatan, dan infrastruktur jalan," tandas M Fauzi.
Maka kebutuhan masyarakat, menurutnya harus menjadi prioritas pemerintah dalam membangun Pontianak Utara, selain program sosial yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.
Ia mengaku selaku masyarakat Pontianak Utara, masih merasakan ketidakadilan yang cukup timpang antar kecamatan lainnya dengan Pontianak Utara.
Dengan pemerintahan yang baru ini, Fauzi harapkan dapat menepis stigma bahwa Pontianak Utara dianak tirikan dengan wujud nyata dan program pembangunan yang ada.
"Kita bisa bandingkan dari infrastruktur pendidikan yang ada di Pontianak Utara, masa SMA negeri cuma ada satu, padahal warga Pontianal Utara merupakan satu diantara kecamatan terpadat," tegasnya.
SMA negeri yang hanya satu tentu menurutnya tak mampu menampung jumlah penduduk yang ada, walaupun masih ada SMK, tapi masih tidak seimbang dengan kecamatan lainnya.
Disampaikannya pula, fasilitas di SMA juga tak sebanding dengan yang ada di kecamatan lainnya, sehingga tak menunjang prestasi yang ada.
"Ini menjidi faktor bahwa Pontianak Utara memang jauh tertinggal dengan kawasan lainnya," tambahnya.
Selain itu, infrastruktur kesehatan masih belum memadai, rumah sakit menjadi kebutuhan untuk masyarakat Pontianak Utara tapi belum juga direalisasikan. Selama ini masyarakat masih sulit untuk mengejar rumah sakit kota yang lokasinya jauh.
"Yang sangat memprihatinkan lagi tentang tugu Khatulistiwa, kami dari masyarakat Pontianak Utara mengharapkan icon Pontianak itu betul-betul ditata. Kalau icon Pontianak sudah ditelantarkan seperti saat ini, apalagi hal lainnya. Ini menjadi pertanyaan kami di sini," tegasnya.
Sebagai warga Pontianak Utara, Fauzi berharap pihak ketiga manengelola lokasi Tugu Khatulistiwa tapi tidak ada realisasi harus diputus hubungan kerjasamanya, karena dianggap tidak mampu melaksanakan apa yang sudah menjadi komitmennya dalam perjanjian yang ada.
"Tidak boleh dibiarkan begitu saja, sehinga kondisinya saat ini terbengkalai. Pihak ketiga itu tidak mampu melaksanakan perjanjian untuk menata kawasan tugu. Harus ada solusi alternatif sehingga hal semacam ini tal terjadi lagi saat pembangunan di Pontianak Utara," pungkasnya.