Kerjasama PDAM Pontianak dengan Belanda Makin Padu, Wako Minta Realisasikan Produk Air Kemasan

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Syahroni

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, TRIBUN - Wali Kota Pontianak Edi R Kamtono meminta kepada jajaran PDAM Tirta Khatulistiwa untuk meningkatkan inovasi kinerja perusahaan daerah tersebut. Satu di antaranya dengan merealisasikan produk air minum kemasan dengan label sendiri.

Hal itu disampaikan Edi R Kamtono saat menghadiri Memorandum of Understanding (MoU) antara PDAM Pontianak dengan Oasen-Belanda di Hotel Mercure Pontianak, Selasa (12/2/2019). MoU yang ditandatangani juga terkait dengan peningkatan sumber daya manusia (SDM), pelayanan, dan kualitas air.

Penandatanganan nota kesepahaman tersebut merupakan antar Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (Perpamsi) Kalbar dengan OASEN Negeri Belanda.

Dikatakan Wali Kota, setidaknya ada tiga perusahaan air minum di Kalbar yang langsung menandatangani nota kerjasama. Di antaranya PDAM Tirta Khatulistiwa Pontianak, PDAM Sirin Meragun Kabupaten Sekadau, serta PDAM Muare Ulakan, Kabupaten Sambas.

Baca: Kejati Kalbar Tuntut Mati 15 Terdakwa Narkoba

Baca: 4,45 Kg Sabu Dibakar di Mesin Incinerator, Empat Tersangka Terdiam

Selaku Kepala Daerah dan pemilik PDAM Kota Pontianak, Edi Kamtono menyambut baik atas kerjasama yang dilakukan PDAM Kota Pontianak bersama OASEN dari Belanda tersebut.

Kerjasama ini, disampaikannya sebetulnya bukan hal baru. Ini hanya memperpanjang perjanjian, sebab PDAM Kota Pontianak sudah lama melakukan kerjasama dengan OASEN dari negeri Belanda itu.

"Kita sebetulnya sudah 17 tahun lebih berkerjasama dengan OASEN. Tujuan kerjasama ini tentu meningkatkan kualitas dari PDAM kita di sini. Peningkatahan diharapkan mulai dari SDM, teknologi sampai transfer pengetahuan," ucap Edi Kamtono usai MoU.

Edi mengharapkan kerjasama yang dilakukan bukan hanya sekedar di atas kertas semata, tapi harus ada pendampingan yang berkelanjutan sehingga ada transfer pengetahuan dan teknologi dari OASEN.

"Mudah-mudahan kerjasama ini bisa meningkatkan kualitas dan kapasitas air kita, sehingga akan berdampak terhadap peningkatan kesehatan," ujar Edi Kamtono.

Menurutnya, saat ini produksi air bersih di Kota Pontianak mencapai 2.050 liter perdetik mampu melayani seluruh masyarakat kota. Namun kendalanya memang belum semua gang dan komplek dimasuki pipa.

Edi tegaskan, pihaknya sedang berjuang mengarah ke sana, (seluruh warga dapat terlayani) khusus air bersih dengan berinvestasi pemasangan pipa pipa baru dan menganti pipa yang sudah lama. Selain itu, menngejar penyambungan ke rumah-rumah warga dengan program bantuan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MPR).

Kerjasama yang dilakukan dengan pihak OASEN diharapkannya pula dapat mempercepat peningkatan inovasi PDAM Tirta Khatulistiwa dalam mengembangkan produk air minum kemasan.

Wali Kota juga meminta PDAM untuk segera mungkin mengkaji pembuatan air kemasan. Inovasi dan teroboson harus berani dimulai, karena ia yakin dengan produksi kemasan akan menambah pendapatan bagi PDAM itu sendiri.

Edi yakin biaya tidak terlalu besar untuk membuat produk air minum kemasan, daerah seharusnya sudah mempunyai produk air minum sendiri, karena saat ini masih mendatangkan dari luar.

"Kualitas air kita sebetulnya saat ini siap minum, hanya saja kendala distribusinya. Pipa kita sudah tua dan banyak yang bocor dan tercemar, ini yang harus kita tingkatkan," jelas Edi Kamtono. Wali Kota juga berpesan, agar PDAM terus meningkatkan layanan dan membuka layanan baru untuk kawasan perbatasam Kubu Raya dan Mempawah.