ILC TVOne - Reaksi Mengejutkan Karni Ilyas saat Rocky Gerung Minta Tak Ditanya Lagi
Menurut Rocky, Jokowi yang ikut mengucapkan Abu Bakar Ba'asyir bebas juga melakukan hoaks, atau membuat berita bohong.
"Ini ngaconya, presiden ambil alih sesuatu, sehingga dia akhirnya dikoreksi oleh anak buahnya, karena enggak mungkin lagi, ada yang di atas presiden untuk mengoreksi lagi hoaks yang dibuat oleh presiden," kata Rocky Gerung.
Apa yang salah, menurut Rocky Gerung adalah presiden terlalu gegabah mengabarkan yang belum jelas keputusannya.
"Ini soal kegagalan memperlihatkan dignity dan bonafiditas dari presiden sebagai kepala negara, itu soal yang pertama."
"Sehingga orang melihat presiden selalu ingin curi start, melakukan sesuatu yang seharusnya tidak perlu dia lakukan karena tergesa-gesa," ulasnya.
Rocky Gerung turut memberikan contoh lain, seperti pembagian sertifikat yang menurutnya, presiden tidak perlu turun tangan untuk membagikan pun rakyat akan dapat.
Baca: BREAKING NEWS - Satpol PP Amankan Pelajar Sembunyi di WC
Baca: Kalbar 24 Jam - Foto Viral 3 Tenaga Medis, Pentol Daging Tikus Hingga Siswi SD Lahirkan Bayi
"Itu sama saja presiden yang membagikan sertifikat, yang sebetulnya didiemin pun rakyat akan dapat sertifikat, tapi tunggu momentum, presiden datang jadi seolah-olah itu kasih sayang negara, padahal itu hak warga negara, bukan kasih sayang soal negara," ujarnya.
Rocky Gerung kembali menelisik, menurutnya, ada motif politik setelah dilakukan analisis atas polemik tersebut.
"Demikian juga Ustaz Abu Bakar Ba'asyir, yang sudah dari Hak yang diterangkan itu, 2017 ditunda, supaya presiden yang mengucapkan itu."
"Apa di belakang itu, setelah semua alasan kita telisir, yang tertinggal adalah motif politik. Yaitu menambal elektabilitas, ini duduk perkaranya, di dalam pikiran publik itu sinopsis yang ditangkap."
"Mau dibantah dengan cara apapun, presiden ingin menunggangi suara islam, karena statistik menunjukkan, pemilu adalah tergantung pada suara islam, jadi kita tidak perlu menganalisis sesuatu yang kasat mata sebetulnya, yaitu bahwa jumlah suara untuk memperoleh kekuasaan berkurang karena cara memasaknya keliru." ujarnya.
Seolah-olah presiden itu mau bilang begini, Ma'ruf Amin merupakan premi meraup suara islam, karena tidak cukup, pakai suara Abu Bakar Baasyir, itu seperti orang rakus lagi sakit, mau pakai 2 asuransi, Maruf Amin tidak cukup, didatangkan Baasyir, tapi salah konsep, sehingga kacau lagi kan hari ini," ujarnya.
Menurut Rocky pemerintah tidak perlu banyak mencari alasan.
"Tidak perlu diputer-puter, karena orang bisa lihat secara telanjang, apa sebtulnya di balik motif itu," ujarnya.
Rocky lantas mengatakan bahwa presien tidak mengerti konsep penegakan hukum dan penegakkan HAM.
"Itu kekacauan yang ditumpuk-tumpuk," ujarnya.