Calon Rektor Periode 2019-2023, Eddy Suratman: Untan Menuju Perguruan Tinggi Badan Hukum
Prof. Dr. Eddy Suratman, SE adalah satu diantara tiga calon rektor Unversitas Tanjungpura Pontianak periode 2019-2023
Penulis: Anggita Putri | Editor: Madrosid
Calon Rektor Periode 2019-2023, Eddy Suratman: Untan Menuju Perguruan Tinggi Badan Hukum
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID,PONTIANAK - Prof. Dr. Eddy Suratman, SE adalah satu diantara tiga calon rektor Unversitas Tanjungpura Pontianak periode 2019-2023 yang akan lanjut pada tahap pemilihan akhir.
Pada tahap penyaringan suara Eddy memperoleh suara tertinggi yaitu 27 suara, Kamis (17/1).
Calon Rektor Untan, Eddy memperoleh suara tertinggi pemilihan sesi pertama Rektor Untan. Ia merasa bersukur, kaget serta bahagia. Karena lebih dari 50 persen anggota senat memilihnya.
Jadi secara kelembagaan 50 persen menginginkan Eddy menjadi rektor.
Namun itu baru tahap awal karena proses pemilihannya belum berakhir.
Baca: 8 Tahun Berlalu, Ariel Noah dan Luna Maya Kembali Berhubungan, Respon Mereka Jadi Sorotan
Baca: Jadwal Proliga 2019 Pekanbaru Putaran 2 Seri 2 dan Live Streaming iNewsTV
Eddy mengatakan tidak ada persiapan dalam pemilihan berjalan biasa saja, karena pemilihan rektor ini adalah seleksi kepemimpinan di Universitas yang normal dan biasa.
Kecuali semua yang dipersyaratkan dalam tata tertib pemilihan rektor.
"Misalnya harus masukan visi dan misi proram,komunikasi dengan anggota senat sudah saya lakukan, komunikasi dengan kementrian, kemudian pengalaman kerja yang dimiliki semua sudah disampaikan," ujar Eddy kepada Tribun Pontianak.
Eddy juga sudah pernah menjabat sebagai ketua program studi, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bsnis, wakil rektor periode 2007-2011, sekarang menjadi kepala di lembaga penelitian dan pengambian pada masyarakat (Lp2m). Pengalaman jabatan yang sudah didudukinya dirasa sudah sangat cukup untuk mencalonkan diri.
Sebagai rektor di Untan.
Sekarang Untan sudah beralih status menjadi Satker murni, dan sekarang Untan sudah berada di Badan Layanan Umum (BLU).
Baca: LIVE STREAM Korea Utara Vs Lebanon, LIVE Streaming Free AFC Asian Cup 2019 Malam Ini
Baca: Polsek Entikong Amankan Satu Orang Tersangka Judi Togel
Baca: Sikapi Maraknya Kriminalitas Jalanan, Sabhara Polres Mempawah Tingkatkan Patroli
"Saya sudah sampaikan dalam visi dan misi yang saya tulis. Jika saya dipercaya menjadi rektor saya akan mempersiapkan Untan menuju Perguruan Tinggi Negeri (PTN) Badan Hukum dalam mewujudkan penelitian dan pengabdian kepada masyrakat yang inovatif dan berdaya saing regional maupun international," ujar Eddy.
Tujuan utama Eddy memang ingin bekerja keras untuk Untan menuju PTN badan hukum.
Mengingat PTN badan hukum di Indonesia hanya ada 11 saja dan itu adalah mereka yang memiliki akreditasi instituinya A dan akreditas prodinya 80 persen berakreditasi A.
"Jadi saya ingin mengajak civitas akademika Untan bekerja keras memperbaiki semua aspek. Supaya akreditasi Insitusi Untan jadi A, karena dari 95 prodi di Untan akreditasi yang A hanya 6 persen saja, ujar Eddy.
Keinginannya adalah mengajak semua bekerja keras untuk jumlah akreditasi A yang hanya 6 persen menjadi 40 persen ditahun 2023.
Kalau akreditasi insitusi kita A, prodi-prodi kita juga A. Berarti lulusannya adalah lulusan yg disebut unggul. kalau mereka daftar PNS tanpa tes dan akan banyak sekali peluang," ujarnya lagi.
Eddy juga sampaikan Program-program yang akan ia lakukan jika kelak terpilih menjadi Rektor Untan.
Langkah awal yang ia lakukan adalah mengoptimalkan peran jaminan mutu, karena disitulah menjadi kuncinya.
Ia ingin memperbaiki dan merevitalisasi keberadaan pusat penjaminan mutu di prodi, fakultas, dan universitas dengan membangun mekanisme kerja yang rapi diantara mereka.
Lalu bersama mempersiapkan semua standar operasional prosedur untuk layanan ijazah,mahasiswa,skripsi,riset semuanya dengan sistem online atau IT yang terintegrasi.
"Kalau itu bisa kita lakukan. Makakita bisa persiapkan akreditasi prodi menjadi A, institusi jadi A. Diluar itu yang sudah A akan kita dorong ikut akreditasi international.
Supaya lulusan Untan disaat dia upply untuk master diluar negeri tak perlu lagi ikut seleksi," Ujarnya kembali.
Kedua adalah publikasi. Penelitian dan pengabdian masyarakat harus direpitalisasi. Maka hasil akhir dari pada penelitian dan pengabdian kepada masyarakat adalah publikasi, baik publikasi nasional maupun internasioanl.
"Kita akan dorong agar artikel dosen Untan makin banyak terpublikasi di tingkat internasional. Target saya 4 tahun kedepan ada 100 artikel yang kita publikasi," ujarnya.
Hal tersebut adalah sesuatu yang bisa mengangkat Untan dari peringkat 45 bisa naik menjadi peringkat 30 Univertsitas terbaik di seluruh indonesia.
Ketiga adalah memberikan intensif kepada artikel dosen yang terpublikasi dan terbit jurnalnya di luar negeri.
Jika jurnal terbit diluar negeri akan diberikan intensif sebesar Rp.25 juta. Kemudian terbit di Universitas Gajahmada atau Universitas Indonesia akan diberikan Rp.10 juta per judul. Serta yang menerbitkan buku juga diberikan intensif. Semua dilakukan untuk terus memotivasi para dosen atas apa yang telah merela lakukan.
keempat, akan menaikan kapasitas dosen. Mengingat jumlah Doktor di Untan baru 28 persen. Jadi akan didorong supaya ditahun 2023 diakhir masa jabatan harus bisa diatas 50 persen.
Jumlah guru besar baru 2.6 persen tidak akan cukup.
"Maka kita harus mempercepat guru besar. Jadi yang lektor kepala naik pangkat jadi guru besar. supaya ditahun 2023 empat tahun yang akan datang doktor kita minimal 10 persen jadi harus naik dua kali lipat dari yang ada sekarang," ujar Eddy.
kelima mengenai tenaga kependidikan tidak bisa dibiarkan seperti ini jangan hanyak dosen yang berpendidikan.
Mereka pun harus di dorong menempuh pendidikan formal.
Sekarang sudah masuk revolusi industri 4.00 tidak bisa lagi bekerja dengan manual maka staf-staf juga akan diupgrade.
"Kita tingkatkan kapasitasnya bisa melalui pendidikan maupun pelatihan,katanya.
Keenam, mengenai moderenisasi kampus mesti dilanjutkan.
Eddy mengatakan sekarang ada bagunan-bangunan bagus ditengah Untan, tapi kiri dan kanan bagunannya tidak layak lagi.
Maka terlihat jomplang tampilannya jadi tidak harmoni, jadi harus mencari sumber dana terbaru untuk merenovasi kampus.
"Sehingga fakultas-fakultas yang lambat bangunannya kita modernkan. Sehingga semua menjadi harmoni. Jadi fisiknya bagus dan non fisiknya juga bagus, tegasnya.
Jadi yang termasuk kedalam kategori non fisik adalah dosen berkualitas, tenaga pendidikan berkulalitas, publikasinya banyak.
Program lain yang ia tulis. Bahwa aktifitas kemahasiswaan kita harus diperkuat baik dari segi akademik, minat bakat dan kerohanian.
Juga selain ada beasiswa bidikmisi akan ada juga beasiswa Untan Mandiri
"Khusus organisasi kemahasiwaan kita tidak bisa ikut campur. Mahasiswa harus berlatih berpolitik melalui keorganisasian," tutup Eddy.