ILC TVOne Angkat Tema 'Menjelang Debat Capres: Siapa Yang Meneror KPK', Karni Ilyas Kembali Diprotes
Presiden ILC Karni Ilyas langsung menjawab pertanyaan dari warganet tersebut. Kan debat Capres dua hari lagi themanya hukum, Ham, korupsi dan teroris
Penulis: Rihard Nelson Silaban | Editor: Rihard Nelson Silaban
ILC TVOne Angkat Tema 'Menjelang Debat Capres: Siapa Yang Meneror KPK', Karni Ilyas Kembali Diprotes
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Indonesia Lawyers Club (ILC) TVOne yang dibawakan oleh pembawa acara Karni Ilyas segera memulai debat dengan topik baru.
Karni Ilyas kali ini menyampaikan topik yang diangkat Menjelang Debat Capres: Siapa Yang Meneror KPK.
Hal itu disampaikan lewat akun twitter Karni Ilyas di @karniilyas, Senin (14/1/2019).
ILC TVOne tayang pada Selasa (15/1/2019) dimulai pukul 20.00 WIB.
Baca: BREAKING NEWS - Sadis, Perawat Gigi Ditusuk Hingga Tersungkur
Baca: ILC TVOne Selasa 15 Januari: Siapa Meneror KPK Link LIVE Stream TVOne Mulai Jam 20.00 WIB
Baca: Doa Agar Terbebas dari Lilitan Hutang, Ustadz Abdul Somad Ungkap Rasulullah SAW Mengajarkan Doa Ini
Baca: ILC TVOne Malam Ini Menjelang Debat Capres: Siapa Yang Meneror KPK
Berikuti cuitan Karni Ilyas soal topik debat.
Dear Pencinta ILC:
Diskusi kita Selasa pkl 20.00 WIB besok berjudul,
"Menjelang Debat Capres: Siapa Yang Meneror KPK?".
Selamat menyaksikan.
#ILCSiapaMenerorKPK
Topik debat yang diangkat ini mendapat respon dari warganet.
Baca: VIRAL Lagu Goyang 80 Juta Yang Jelek Jadi Cantik Yang Miskin Jadi Kaya Bikin Ngakak!
Baca: Cara Vote Rising Star Indonesia: Mulai Voting saat Rising Star Berlangsung Live RCTI & Youtube
Baca: Kasus Suap Terpilihnya Tokyo sebagai Penyelenggara Olimpiade 2020, Jumlahnya Puluhan Miliar Rupiah
Usulan topik tandingan dilayangkan.
Semisal soal 1 km 500 miliar.
Lalu ada juga warganet yang meminta Karni Ilyas untuk menghadirkan narasumber.
Mereka berharap hadirnya Rocky Gerung, pengamat yang kini dikenal sebagai orang yang pro terhadap kubu nomor urut 02.
Baca: Nama-nama Unik Pulau di Kubu Raya, Ada yang Dinamai Hewan dan Buah
Baca: Prabowo Subianto Siap Mundur dari Pilpres 2019, Orang Gila dan Tuduhan Kecurangan
Baca: Gatot Nurmantyo Protes Pencatutan Foto Dirinya di Baliho, Ini Penjelasan Kubu Prabowo-Sandi
Baca: ILC TVOne Tak Berani Angkat Topik Hoaks 7 Kontainer, Karni Ilyas Tegaskan Tak Berpihak
Baca: ILC TVOne Dituding Jadi Panggung Para Pembenci Jokowi, Karni Ilyas Mengaku Tak Bersalah
Informasi soal topik telah dikomentari 240, retwett 446 dan disukai 1.800
Namun dari sekian banyak itu, Karni Ilyas tertarik dengan satu pertanyaan warganet.
@YusdinRukka mempertanyakan apakah ada kaitan antara debat capres dengan KPK
Presiden ILC Karni Ilyas langsung menjawab pertanyaan dari warganet tersebut.
Kan debat Capres dua hari lagi themanya hukum, Ham, korupsi dan teroris, cuitnya.
Sebelumnya, Host acara Indonesia Lawyers Club (ILC), Karni Ilyas diprotes warganet soal acaranya.
Warganet ada yang menuding Karni Ilyas berat sebelah, atau cenderung pro ke kubu Prabowo Subianto.
Sebab, kata warganet tersebut, Karni Ilyas seolah mendirikan panggung untuk para pembenci Jokowi.
Hal itu disampaikan pemilik akun Twitter @Aguspur64888516.
Ia menyebut kalau acara yang dipandu Karni Ilyas itu cenderung berat sebelah.
Karni Ilyas pun disebut lebih pro kepada kubu Prabowo.
"Acaramu cenderung berat sebelah, memberikan panggung kpd para pembenci jokowi," tulisnya.
Rupanya kritik itu disampaikan menanggapi balasan Karni Ilyas pada warganet yang menyebut kalau Karni Ilyas tidak netral.
"Gak ada yg netral bang...semua udah terkontaminasi politik..gua bilang semua stasiun tv juga media yg lain..kadang kita miris kalau mikir. Karena media sekarang jadi alat propaganda politik..parahnya lagi kita gak nyadar ampe gontok2an..bener2 banyak mudharotnya..," kata seorang netizen.
Karni Ilyas pun menjelaskan, sebagai Pemred, ia telah menginstruksikan kepada seluruh jajaran redaksi TV One untuk tidak boleh berpihak ke Capres nomor urut 01 atau 02.
Bahkan menurutnya, jika ada yang melanggar akan diberikan sanksi.
"Minimal instruksi saya selaku Pemred kepada semua jajaran redaksi TV One sampai hari ini bahwa semua jajaran redaksi TV One tidak boleh berpihak ke 01 atau 02. Melanggar akan saya beri sanksi," tulisnya.
Nah, pada cuitan itulah seorang warganet lainnya menyebut kalau acara yang dipandu Karni Ilyas cenderung berat sebelah.
Seolah tak terima dengan tuduhan tersebut, Karni Ilyas pun menjelaskan ketentuan yang ada pada acara yang dipandunya tersebut.
Ia mengatakan, dirinya selalu mengundang kubu masing-masing Capres dengan jumlah yang sama, kemudian diberi kesempatan bicara dengan jumlah yang sama pula.
Untuk itu, kata dia, jika ada salah satu kubu yang merasa menang atau kalah, itu bukan urusan dia sebagai host.
Sebab, ia hanya memfasilitasi kedua kubu untuk menyampaikan argumennya masing-masing.
"Panggungnya selalu seimbang.
Tiga orang dari pro 01, harus 3 orang juga dari pro 02.
Bahkan durasinya pun diusahakan sama.
Kalau ada yg merasa menang atau kalah, itu bukan salah host," tulisnya.
Tiap Minggu DItuduh Cebong dan Kampret
Jurnalis senior Karni Ilyas menceritakan tuduhan yang datang kepadanya jelang Pilpres 2019.
Menurutnya, setiap minggu ia mendapat tuduhan-tuduhan pro kepada salah satu pasangan tersebut.
Hal itu disampaikan oleh Karni Ilyas di tayangan YouTube Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (17/10/2018) silam.
Dalam tayangan itu, Guru Besar Ilmu Politik Universitas Pertahanan, Prof. Salim Said menyarankan agar masa jabatan para politisi hanya satu kali.
"Jadi presiden satu kali, cuma waktunya yang diubah, kalau nggak salah Perancis juga begitu, Philipina juga begitu. Jadi bukan lima tahun, tapi enam atau tujuh tahun, tapi satu kali. Jadi nggak ada lagi beban KPU ngurusin petahana yang ikut untuk pemilihan lagi," jelasnya dilansir dari tayangan YouTube Indonesia Lawyers Club (ILC), Rabu (17/10/2018) silam.
Ia pun mengingatkan, meskipun petahana mendapatkan fasilitas, tidak semua petahana terpilih lagi.
Untuk itu ia menyarankan kemungkinan amandemen mengubah masa jabatan elected politition.
"Presiden, gubernur, wali kota, bupati, masa jabatan satu kali, tapi waktunya diubah jadi diperpanjang, karena buat saya itu lebih konkrit," jelasnya.
Ia juga mengungkapkan kekagumannya kepada para politisi muda yang hadir pada ILC kala itu. (*)