Mobil Pick Up Bermuatan Elpiji 3 Kg Dihantam Kereta Api, Satu Orang Tewas
Kedua korban selamat informasinya dilarikan ke Puskesmas Sukorejo yang tak jauh dari lokasi kecelakaan.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PASURUAN - Kereta Api (KA) Tawangalun relasi Banyuwangi - Malang menghantam mobil pick up bermuatan tabung elpiji 3 kilogram (Kg) di perlintasan sebidang alias tanpa palang pintu di Desa Wonokerto, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Pasuruan, Rabu (2/1/2019) siang.
Satu dari tiga orang yang didalam pikap dinyatakan meninggal dunia.
Sedangkan dua lainnya masih selamat meski mengalami luka - luka.
Kedua korban selamat informasinya dilarikan ke Puskesmas Sukorejo yang tak jauh dari lokasi kecelakaan.
Baca: Kecelakaan di Wajok Hilir, Dua Pria Tergeletak di Pinggir Jalan, Tonton Videonya
Baca: Sambut Malam Pergantian Tahun, Warga Desa Kuala Secapah Gelar Tausiah dan Do’a Bersama
Sayang, hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari kepolisian terkait identitas para korban ini.
Saat ini, Korps Bhayangkara sedang berusaha mengevakuasi sisa tabung elpiji yang berserakan dan menepikan pikap yang baru saja ditabrak KA Tawangalun.
Humas Kereta Api Indonesia (KAI) Daops 8 Suprapto membenarkan kejadian itu.
Ia baru saja mendapatkan laporan dari masinis dan awak kereta Tawangalun terkait kejadian itu.
"Iya barusan ada laporan. Kalau di perkeretapian itu istilahnya temperan. Jadi Tawangalun baru saja menemper sebuah mobil di Wonokerto," katanya saat dihubungi Surya.
Ia menjelaskan, kereta ini perjalanan menuju Malang.
Dalam laporan yang didapatkannya, masinis sudah membunyikan beberapa kali sirine kereta.
Bahkan sudah ada peringatan sebelumnya.
Namun, peringatan itu ternyata tidak diindahkan sama pengemudi pikap.
"Jadi tabrakan pun tak terhindarkan. Dari pihak kereta sudah berusaha menghentikan laju kereta dengan melakukan pengereman. Tapi upaya itu gagal, dan mobil pun tertabrak," terangnya.
Kejadian ini, lanjut Suprapto, tidak mengganggu aktivitas perkeretaapian.
Kata dia, kereta tetap melanjutkan perjalanannya menuju Malang.
Baca: Belum Bisa Move On, Luna Maya Tak Hapus Foto Reino Barack di Instagramnya
Ia berpesan kepada pengguna jalan baik roda dua, empat atau bahkan lebih untuk mematuhi rambu - rambu dalam berkendara di jalan raya, khususnya di perlintasan KA yang sebidang tanpa ada palang pintunya.
"Kalau sudah ada tanda dari lampu peringatan menyala, ya sudah jangan diterobos. Pastikan selalu waspada dan hati - hati saat melintas di perlintasan tanpa palang pintu. Tengok kanan dan kiri, kalau memang sepi dan tidak ada kereta, baru melintas," urainya.
Kapolsek Sukorejo AKP Wiksan menjelaskan, pihaknya masih berusaha menyelamatkan korban yang selamat ini.
Ia juga menyebut bahwa pihaknya masih mengumpulkan sejumlah keterangan dari saksi mata di lokasi kejadian.
"Nanti kalau saya sudah lengkap datanya, akan saya sampaikan. Ini kami masih fokus menyelamatkan dan mengevakuasi agar tidak mengganggu arus lalu lintas di sini," papar dia.
Sementara itu, Supri, salah satu pedagang es di sekitar lokasi kejadian, menjelaskan, kemungkinan besar sopir pikap ini mengalami gangguan pendengaran.
" Ya masak sudah ada peringatan , mobilnya tidak berhenti malah nyelonong aja. Sudah ada sirine dari kereta juga masih aja tidak berhenti. Rasanya sopirnya tidak mendengar dan melihat kalau ada kereta mau lewat," tandasnya.