Wanna One Resmi Bubar, Ini Karier yang Akan Dilakoni Oleh Kang Daniel CS Selanjutnya

 Hari ini Senin (31/12/2018), grup K-Pop Wanna One resmi bubar.

Wanna One, tidak diragukan lagi, adalah salah satu boy grup terpanas tahun 2018.

11 anggota mendapat perhatian yang luar biasa sejak awal di Mnet Produce 101, dan mereka menjadi lebih terkenal setelah acara tersebut.

Wanna One secara aktif mempromosikan berbagai program, iklan, album, konser, dan banyak lagi. 

Tidak berlebihan untuk mengatakan bahwa grup ini ada di mana-mana pada tahun 2018.

Baca: Wanna One Bubar, Ini Prestasi-prestasi Monster Rookies Selama Berkarir

Baca: BTS, Wanna One, dan BLACKPINK Tempati Peringkat 3 Teratas Reputasi Brand Penyanyi Bulan Desember

Baca: Kembali Bikin Masalah, Sasaeng Fans Wanna One Akibatkan 300an Penumpang Turun dari Pesawat

Dengan kepopuleran tersebut, banyak yang bertanya-tanya berapa pendapatan wanna One?

Melansir Allkpop, menurut laporan eksklusif Sports Seoul, Wanna One menghasilkan setidaknya 80 miliar KRW (71 juta USD) atau sekitar Rp 1 triliun.

Penghasilan bersih diperkirakan sekitar 44 miliar KRW (39 juta USD) atau sekitar Rp 565 miliar. 

CM ENM  mengambil 25 persen, Swings Entertainment mengambil 25 persen lagi, dan agensi anggota memperoleh 50 persen sisanya.

Penghasilan individu tergantung pada kontrak anggota dengan agen asli mereka. 

Sebagian besar anggota Wanna One memiliki kontrak 50:50 atau 60:40. 

Kontrak 50:50 berarti anggota akan mengambil setengah yang akan menjadi sekitar 1 miliar KRW (890.471 USD) atau sekitar Rp 13 miliar. 

Ada anggota yang akan menghasilkan lebih dari 1 miliar KRW. 

Sebagai contoh, Kang Daniel memiliki banyak kesepakatan dukungan solo. 

Baca: Peringkat Reputasi Brand Anggota Boy Grup Bulan Desember, BTS dan Wanna One Mendominasi

Baca: Deretan Idol K-Pop yang Berpostur Tubuh Bagus Dengan Tinggi 181cm, Dari Wanna One Hingga BTS

Baca: Kenakan Baju Serupa, Kaesang Pangarep Mengaku Mirip Dengan Kang Daniel Wanna One

Diasumsikan Kang Daniel menghasilkan 300 juta KRW (267.142 USD) atau sekitar Rp 4 miliar untuk kontrak pengesahan 3 bulan dan 1 miliar KRW (890.471 USD) atau sekitar Rp 13 miliar untuk kontrak pengesahan 12 bulan.