Tsunami Banten dan Lampung
Isak Tangis Pecah, Wali Kota Singkawang Antar Bibi Ifan Seventeen Menuju Liang Lahat
Wali Kota Singkawang Tjhai Chu Mie ikut mengatarkan langsung jenazah Nurmala ke tempat peristirahatan terakhirnya.
Penulis: Hamdan Darsani | Editor: Agus Pujianto
Isak Tangis Pecah, Wali Kota Singkawang Antar Bibi Ifan Seventeen Menuju Liang Lahat
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Hamdan
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINGKAWANG - Wali Kota Singkawang Tjhai Chu Mie ikut mengatarkan langsung jenazah Nurmala ke tempat peristirahatan terakhirnya.
Bibi dari Ifan Seventeen ini adalah warga Kecamatan Singkawang Tengah, Kota Singkawang, Kalimantan Barat.
Nurmala menjadi korban meninggal saat gelombang tsunami melanda Tanjung Lesung, Provinsi Banten Sabtu (22/12/2018) malam lalu.
Tjhai Chu Mie memang langsung bergerak cepat begitu mendapat informasi pertama kali, bahwa ada warganya yang meninggal di Banten.
Baca: Tahun 2018, 29 Pecandu Narkoba di Kabupaten Sanggau Direhab
Baca: Aura Kasih Akhirnya Buka Suara Usai Foto Akta Nikah dengan Pacar Bulenya Tersebar
Baca: M Qudrat: Kemajuan Suatu Bangsa Dimulai Dari Saling Percaya
Baca: Kompetensi Guru Dari Tahun ke Tahun, Qudrat Nugraha: Guru Harus Jadi Penggerak Perubahan
Ia memerintahkan pejabat Dinas Sosial Singkawang untuk mencari kebenaran informasi tersebut.
Temasuk berusaha untuk memulangkan jenazah Nurmala dari Banten ke Singkawang.
Sesaat sebelum proses pemakaman, Tjhai Chu Mie menyampaikan rasa bela sungkawa atas musibah yang menimpa Nurmala.
“Proses pemulangan jenazah sejak awal telah kita rencanakan. Pemerintah mengucapkan rasa terimakasih kepada pihak Polres Singkawang yang juga ikut membantu dalam proses pemulangan jenazah," kata Tjhai Chu Mie, Kamis (27/12/2018)
Dirinya juga mendoakan semoga seluruh keluarga Nurmala yang berada di Singkawang dapat diberikan ketabahan dalam menghadapi musibah yang baru saja terjadi.
"Kita harus terus memperbanyak doa semoga musibah yang terjadi di Banten tidak terjadi di Kalbar dan Kota Singkawang pada khususnya," ujarnya.
Baca: Prabowo Sebut Ekonomi Indonesia Setara Haiti, Benarkah? Ini Data Bank Dunia
Baca: Paranormal Terawang Syahrini Akan Menikah di 2019, Sosok Suaminya Segera Terungkap!
Baca: Tokoh Pemuda Sanggau Apresiasi Operasi Pasar LPG 3 Kg
Baca: Smartwatch Versi Murah Mirip Apple Watch, Miliki Berbagai Fitur Canggih Bisa Temukan Ponsel
Tangis Pecah di Pemakaman
Isak tangis kerabat pecah begitu jenazah Nurmala tiba di Singkawang pukul 14.30 WIB.
Dari Bandara Soekarno Hatta, jenazah Nurmala dibawa ke Pontianak sebelum tiba di kediamannya di Jalan Uray Dahlan M Suka, Gg Idi M Sholeh, Kelurahan Sekip Lama, Singkawang Tengah.
Rita, adik kandung Nurmala, yang menjemput langsung jenazah kakaknya di Padeglang tak kuasa menahan air matanya.
Saat itu sejumlah personel polisi dari Mapolres Singkawang membawa jenazah Nurmala di depan rumahnya.
Ayah kandung nurmala Tahaer juga tak mampu menyembunyikan rasa kehilangannya.
Tampak kesedihan saat peti jenazah anak kandungnya itu tiba di rumah.
Hanya beberapa saat jenazah nurmala berada didepan rumahnya, setelah itu jenazah disalatkan di Masjid Istiqbal, Jln A Kadir Kasim, Sekip Lama.
Martali (48), adik Ipar Nurmala mengatakan selama proses penjemputan hingga proses pemulangan jenazah dari Pandeglang semua berjalan lancar.
Baca: Petinggi PSSI Ditangkap Satgas Antimafia, Diduga Terlibat Skandal Pengaturan Skor Sepakbola
Baca: Ketat Ini Intruksi Pelatih Borneo di Set Penentu
Baca: Update Stok Darah Dari Berbagai Golongan di Markas PMI Sanggau
Baca: Nora Nilai Pembangunan Pasar Bentuk Dari Realisasi Misi Pemda Kubu Raya
Tidak ada kendala apapun.
"Tidak ada hambatan yang kami temui mulai dari berangkat hingga kembali ke Singkawang," ujarnya.
Setelah disalatkan di Masjid Istoqbal, Kecamatan Singkawang Tengah, ratusan jamaah takziah membawa jenazah ke Kompleks Pemakaman Muslim di Kawasan Sekip Lama.
Ia mengau ikhlas dan telah merelakan Nurmapa untuk beristirahat dengan tenang selama-lamanya.
Keluarga menurutnya juga menyampaikan rasa terima kasih atas proa aktif Pemerintah Kota Singkawang.
Terutama Wali Kota Singkawang Tjhai Chu Mie yang memfasilitasi proses pemulangan jenazah kakak iparnya itu.
Baca: Ustaz Abdul Somad Ungkap Cara Seorang Muslim Menghabiskan Malam Tahun Baru 2019
Baca: Operasi Pasar LPG 3 Kg Diperuntukan Untuk Warga Miskin dan Konsumen Rumah Tangga
Baca: Camat Minta Pedagang Segera Tempati Kios Yang Telah Disediakan
Baca: Nurmala, Korban Tsunami Asal Singkawang Dipulangkan, Diprediksi Tiba di Pontianak Kamis
"Saya berterima kasih kepada Ibu Wali Kota Singkawang Tjhai Chu Mie berserta seluruh jajaran Pemkot Singkawang. Telah berusaha keras memfasilitasi proses kepulangan jenazah almarhumah," ujarnya.
"Saya juga menyampaikan terima kasih kepada Kapolres dan personelnya yang juga ikut mengawal mulai dari Bandara Supadio sampai ke Singkawang," imbuh Martali.
Saat mengurus kepulangan jenazah nurmala Martali dan Istrinya Rita didampingi oleh Kepala Bidang Rehabilitasi Perlindungan dan Jaminan Sosial, Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Singkawang, Agus Purnomo.
"Rasa terimakasih juga saya sampaikan kepada pak agus yang dari awal mengawal proses pemulangan jenazah kakak ipar saya," ujarnya.
Identifikasi DVI
Kepastian Nurmala menjadi korban tsunami Banten itu setelah Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri melakukan identifikasi terhadap para korban.
Mengutip CNN, Tim DVI Polri saat ini sedang melakukan proses identifikasi korban meninggal tsunami Selat Sunda.
Hingga Senin (24/12/2018) pukul 16.00 WIB, dari 222 korban meninggal yang sudah ditemukan di wilayah Banten, tim DVI Polri sudah berhasil mengidentifikasi sebanyak 185 jenazah.
"Per pukul 16.00 WIB korban yang dapat kami temukan sebanyak 222 orang, yang sudah teridentifikasi sebanyak 185 orang," Kata Kepala Bidang Humas Polda Banten AKBP Edy Sumardi P dalam konferensi pers yang disiarkan CNN Indonesia TV.
Dari 185 korban meninggal yang sudah teridentifikasi itu, sebanyak 172 jenazah sudah diambil oleh pihak keluarga.
Sementara 13 lainnya belum diambil pihak keluarga masih berada di Rumah Sakit Umum Pandeglang.
Adapun 13 korban yang sudah teridentifikasi namun belum diambil pihak keluarga itu adalah:
1. Puji Eka Siswanto, 45 tahun
2. Uur Mala, 48 tahun, asal Singkawang
3. Evi Laraswati, 29 tahun, Tangerang
4. Windu Andi Darmawan, 36 tahun, Yogyakarta
5. Helena Sridaryami, 68 tahun, Cimanggis, Depok
6. Siti Hamzah, 20 tahun, Tangerang
7. Ridwan Arifin, 36 tahun
8. Aris Yuwono, 29 tahun, Kedungwuluh Kidul, Banyumas
9. Susanti, 40 tahun, Pasar Kemis, Tangerang
10. Rahmi, 38 tahun, Indramayu
11. Asep Hidayat, 27 tahun, Cidadak
12. Yumar, 43 tahun, Pasar Kemis, Tangerang
13. Ragih, 34 tahun, Sawangan Depok.
"Bagi bapak/ibu yang merasa memiliki keluarga yang belum diambil dapat menghubungi Rumah Sakit Umum Pandeglang dengan nomor telepon 0253-202077," kata Edy.
Sementara itu, sebanyak 37 korban tsunami Selat Sunda lainnya belum berhasil diidentifikasi oleh tim DVI Polri.
Edy menyebut tim DVI kesulitan mengidentifikasi korban karena beberapa alasan.
Seperti tidak menemukan kartu identitas berupa KTP atau SIM, sidik jari yang sudah rusak, dan data antemortem yang belum lengkap.
"Seperti tidak ada ciri-ciri khusus dari tubuh seperti bekas luka, tato, dan sebagainya," ucap Edy. (*)
Subscribe Youtube Channel Video Tribun Pontianak: