Mengenal Makna Seorang Ibu Bagi Setiap Orang

Sangat susah menemukan kata yang bisa menggambarkan orang yang selalu mendorong kita untuk menjadi diri kita sendiri, menjadi pribadi

Penulis: Maudy Asri Gita Utami | Editor: Madrosid
Dok. Kompas
Tanggal 22 Desember 1983 adalah peringatan Hari Ibu ke-45. Hari Ibu diperingati setiap tahun sejak 1938 setelah kongres Perikatan Perempuan Indonesia di Bandung sepakat memilih tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu. Pemilihan berdasarkan sejarah bahwa pada tanggal tersebut berlangsung pertemuan pertama seluruh organisasi wanita Indonesia di Yogyakarta tahun 1928. Ibu-ibu yang tergabung dalam Kowani pada tanggal 22 Desember 1946 memperingatinya dengan menyerahkan bingkisan kepada warga DKI Jakarta. 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Maudy Asri Gita Utami

Citizen Reporter

Mahasiswa IAIN Pontianak

Rany Chairunnisa Husin

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Apa hal pertama yang terbesit difikiran kalian ketika mendengar kata “ibu”?

Seorang teman baik? Seorang pemberi nasihat dan berbagai celotehan manjanya?

Seorang guru yang baik? Pahlawan sesungguhnya? Atau mungkin seorang malaikat yang nyata?

Apapun itu satu hal yang jelas dia adalah segalanya.

Sangat susah menemukan kata yang bisa menggambarkan orang yang selalu mendorong kita untuk menjadi diri kita sendiri, menjadi pribadi yang lebih baik dari hari sebelumnya.

Apa sih arti IBU itu bagi kita ?

Baca: Owner Brownies Amanda Pastikan Brownies Berkualitas Tanpa Bahan Pengawet

Baca: Syarifah Ida Fitriana: Banom Perempuan Melayu PFKPM Harus Jaga Marwah Sebagai Perempuan Melayu

“Ibu itu segalanya, mungkin menjadi penjelas satu satunya yang bisa menjelaskan semua hal baik yang dia telah lakukan untuk kita. Ingatlah sejenak berapa banyak air mata yang ia telah teteskan untuk membuat kita tumbuh sehat dan hidup bahagia.

Ingatlah beberapa banyak pengorbanan yang dia lakukan untuk melihat kita berhasil dan mandiri. Dia memberikan kita cinta yang tidak ada orang yang bisa berikan. Dia memberikan kita kebahagiaan dimana tidak ada benda bisa berikan.

Dia memberikan pelajaran yang berharga tentang hidup dimana tidak ada guru yang mampu memberikan. Dia memberikan kita segalanya karena dia pikir kita adalah segalannya baginya.

Dia pantas menerima segala hal hal baik yang ada di dunia ini, ujar seorang mahasiswa yang sangat merindukan ibunya, ilmi.

Baca: Hadir di Kota Pontianak, Brownies Amanda Hadirkan 7 Rasa

Sejarah Ringkas Hari Ibu

Mengapa peringatan hari ibu jatuh pada 22 Desember?

Hari ibu di Indonesia bertepatan pada tanggal 22 Desembar. Sejarah awalnya tanggal 22 Desember ditetapkan sebagai hari ibu adalah dari Kongres Perempuan Pertama.

Peristiwa ini dikenang sebagai awal mula perjuangan kaum perempuan di Indonesia.

Pada tanggal tersebut berbagai pemimpin dari organisasi perempuan di seluruh Indonesia berkumpul untuk bersatu dan berjuang untuk kemerdekaan serta perbaikan nasib kaum perempuan.

Lalu karena banyaknya warga Indonesia yang protes terhadap Hari Kartini dan Pidato Djami (Organisasi Darmo Laksmi) berjudul "iboe".

Yang keempat karena Para pahlawan wanita Indonesia berkumpul menjadi satu membela hak perempuan. Kemudian disusul Siti Moendji'ah dengan “Derajat Perempuan” dan Nyi Hajar Dewantara—istri dari Ki Hadjar Dewantara— yang membicarakan soal adab perempuan.

Terakhir karena Perjuangan para pahlawan wanita, seorang ibu yang inginkan keturunannya sekolah.itulah beberapa alasan singkat lahirnya hari ibu di Indonesia.

Tanggal ini kemudian ditetapkan oleh Presiden Soekarno dengan Dekrit Presiden No 316 tahun 1959, dan resmilah 22 Desember sebagai Hari Ibu Nasional.

Seperti yang kita ketahui, perayaan Hari Ibu di Indonesia lebih bersifat personal. Artinya tidak ada acara yang formal dan sudah pasti ada.

Perayaan Hari Ibu ini sendiri memiliki makna sebagai ucapan terima kasih kita terhadap seorang ibu yang telah melahirkan, membesarkan, dan merawat kita sejak kecil.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved