Edi Kamtono: Sampah tak Bisa Dihilangkan, Tapi dapat Dikelola
Kita menargetkan Pontianak mendapatkan Adipura, kota yang bersih dan nyaman,
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Syahroni
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Persoalan sampah memang tak bisa dilakukan secara instan, menuju sebuah kota yang bersih maka perlu perencanaan sejak dini.
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono mempunyai cita-cita menjadikan Pontianak sebagai kota bersih.
Ia menuturkan, sepanjang memimpin Kota Pontianak kedepan dapat menjadikan Pontianak sebagai kota bersih dan menadapatkan predikat Adipura.
Baca: Tinorma: Penangan Sampah Kota Pontianak Perlu Sinergi Semua Stakeholder
Menjadi kota bersih tentunya tidak bisa kerja pemerintah sendiri. Menurut Edi perlu kolaborasi dengan masyarakat termasuk komunitas-komunitas yang selama ini konsen terhadap lingkungan.
"Kita menargetkan Pontianak mendapatkan Adipura, kota yang bersih dan nyaman," ucap Edi Kamtono, Selasa (27/11/2018).
Selain itu, ia menambahkan memperbaiki tempat pembuangan sampah akhir.
Tak hanya itu, menjadikan Pontianak sebagai kota yang bersih akan dibangun bank sampah induk.
"Tahun depan kita akan rintis berbagai program demi kota yang bersih. Kita ingin rebut piala Adipura sebagai kota bersih," ucapnya saat diwawancarai.
Mencapai predikat sebuah kota bersih, harus ditopang penganggaran untuk menangani sampah. Ia mengaku sudah menganggarkan untuk penanganan sampah yang ada di Pontianak.
"Kita tampah alokasi biaya mulai dari pembuatan TPA, pembangunan Bank Sampah induk milik Kota Pontianak selain itu pembenahan penanganan sampah yang ada di pasar," ucap Edi Kamtono.
Saat ini disebutnya sudah ada bank sampah tapi masih belum cukup dan belum semua kelurahan memiliki.
Adanya pengelolaan sampah yang baik dan terintegrasi, Edi Kamtono menerangkan sejalan program Indonesia bebas sampah 2020.
Sampah memang tidak bisa dihilangkan, tapi bisa dikendalikan dengan berbagai program yang ada. Pertumbuhan sampah di Kota Pontianak tak terlepas dari jumlah penduduk yang semakin hari makin bertambah.
Adanya pertumbuhan penduduk maka produksi sampah oleh masyarakat otomatis akan naik, maka perlu langkah yang strategis pula menanganinya.